11: 第十一章= 𝙺𝚎𝚛𝚎𝚜𝚊𝚑𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚝𝚒 𝙽𝚎𝚠

55 9 0
                                    


"Selanjutnya yang akan berduel adalah..."

Leher Gun mulai menegang menunggu hasil yang akan di umumkan, ia menatap ke arah kotak pengumuman dengan sangat intens. Nama di dalam kotak tersebut masih berputar dan terus berputar. Pada akhirnya keluarlah sepasang nama.

"Baron Gun dan lady Namtan."

Tatapan semua orang jatuh pada Gun, bukan sebuah tatapan penyemangat atau pun tatapan antusias, melainkan sebuah tatapan kasihan. Mereka begitu mengasihani Gun yang mendapati lawan seperti Namtan. Namtan terkenal dengan kekuatannya yang sangat besar, ditambah tubuh Namtan cenderung lebih tinggi dan berotot dari pada perempuan pada umumnya. Mereka sesekali melirik Gun dan Namtan, perbandingan keduanya sangatlah jauh. Semua ini bagaikan seekor kucing yang akan melawan seekor singa betina, pikir mereka.

"Berhati-hatilah, jangan sampai terluka. Kalau kau tidak sanggup, menyerah adalah pilihan terbaik," ujar Off sembari mengusap tangan Gun.

Gun yang diberikan nasehat seperti itu hanya menganggukkan kepala. Dirinya memang sudah mengiyakan apa yang dikatakan Off, tapi sebenarnya tidak pernah sekalipun di dalam pikiran Gun untuk menyerah begitu saja. Menurutnya, inilah saat yang tepat untuk menunjukkan kepada semua orang kalau dirinya tidak selemah apa yang terlihat.

Kedua turun dari bangku penonton dan mulai bersiap-siap. Namtan merupakan penyihir berelemen api, yang sebenarnya merupakan kelemahan dari elemen tumbuhan.

"Apa kalian sudah siap?"

Gun dan Namtan menjawab dengan menganggukkan kepala. "Baik, mari kita mulai. Bersiaplah! duel akan dimulai dalam 1, 2, 3,!"

Namtan berlari dengan cepat ke arah Gun dengan tinjuannya yang di baluti oleh api. la terkejut memandang warna api tersebut, bagaimana tidak! api itu sudah berwarna biru. Artinya Namtan sudah memasuki penyihir level 4 dan itu sangat tidak masuk akal bagi murid yang baru masuk Akademi sihir.

Api biru cenderung lebih panas dan lebih mematikan dari pada api yang berwana merah seperti biasanya. Mereka yang sudah tersentuh oleh api biru akan meninggalkan bekas luka bakar yang sangat sulit untuk dihilangkan. Bagi seorang bangsawan, memiliki bekas luka merupakan hal yang tabu.

Gun menghindari tinjuan demi tinjuan yang datang. Belasan menit di awal pertandingan, Gun hanya menghindar dan tidak menyerang. Hal itu membuat para penonton heran sekaligus kesal, jika mereka di posisi Gun, maka mereka memilih untuk menyerah.

Namtan yang sudah lelah menunggu serangan Gun pun mulai berkata dengan jengkel, "Sampai kapan kau akan menghindar terus."

Terdiam sejenak, Gun pun tersenyum sambil menjawab, "Sampai detik ini."

Sebuah pedang langsung mengarah pada Namtan. Namtan yang sudah menurunkan tingkat kewaspadaannya pun terkena imbas, sebuah luka goresan yang dalam dapat terlihat di lengan sebelah kanan.

"Lumayan juga," kata Namtan.

Pedang yang dipegang oleh Gun bukanlah pedang biasa. Pedang ini merupakan pemberian dari Off. Ketika Off memberikan pedang ini pada Gun, dia berkata pedang ini dapat menebas benda setebal apapun. Sehingga dirinya harus berhati-hati dalam menggunakannya. Gun juga memberikan beberapa modifikasi seperti memperkecil ukuran pedang tersebut agar sesuai dengan tubuh mungil Gun.

Yang membuat semua orang lebih kaget adalah tidak hanya satu pedang yang pegang Gun, melainkan dua pedang. Satu di tangan kanan dan satunya lagi di tangan kiri. Mereka semua tidak pernah melihat kemampuan berpedang seperti ini. Begitu pula Off, saat dirinya mengajarkan kepada Gun mengenai penggunaan pedang. Ia sangat terkejut ketika Gun meminta kepada dirinya untuk menggunakan kedua pedang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE BARON OF THE FLOWER'S [OffGun]Where stories live. Discover now