46. Oh My Bias

1.1K 180 158
                                    

Author's Note :
Warning 18+ 🔞



~}°°{~




_______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________

Kasian Sean Kim.

Kencannya dengan Marsha selalu "gagal".

Walopun basah-basahan di ruang shower basket akhirnya jadi kenangan lucu buat mereka berdua, tapi tetep aja itu kencan yang "gagal".

Dan rencana kencan ulang yang kedua juga "gagal".

Mereka berakhir pelukan di atas ranjang rumah sakit. Ditemani bau obat dan alkohol serta wangi pewangi kamar mandi yang menyengat.

Suster bener-bener datang ke kamar Marsha, dan mergokin Sean sedang merangkul Marsha yang (lagi-lagi) sibuk mengelap airmata.

Bener kata Sean, karena liat pasiennya nangis, suster cuma bisa nanya apakah Marsha ngerasa pusing atau rasa sakit lain di bagian tubuhnya.

Sama sekali ga marah. Dia cuma meminta Sean melapor kalau kondisi Marsha memburuk.

Sean menyuapi Marsha makan siang. Dan ga lupa memutarkan film yang dipilihnya tadi.

Kalo ini terjadi satu tahun yang lalu, Marsha pasti udah koprol dan teriak sekebon.

Gimana engga, dipeluk plus disuapin sama Sean Kim adalah impian 3/4 wanita di kampusnya. Dulu ini sebuah mimpi di siang bolong yang mungkin cuma bisa dikhayalkan dari paviliun kantor sambil natap anak basket latihan di lapang bawah.

Tapi hari ini beda.

Walaupun Sean yang ceria dan baik hati menemaninya seharian, Marsha tetep sedih karena Jay ga datang.

Dia berharap cowo itu nongol buat sekedar mencela mukanya yang kucel ga bedakan, misalnya.
Atau pun nelepon sebentar buat sekedar ngomel-ngomel karena kerjaan Marsha dari Bu Yura pindah ke Jay semua.

Something like that.

Tapi ini sama sekali ga ada.

Kenangan kebersamaannya dengan Jay setiap hari di kantor seakan ga ada artinya lagi.

Rasa sakit menusuk dadanya. Rasa yang selalu mendera ketika kita ditinggalkan. Rasa yang sudah familiar di dadanya ketika orangtua dan keluarganya satu persatu pergi.

Marsha kangen Jay...

..tapi setengah mati mencoba mengabaikan perasaannya itu.

Marsha ingin lari mencari Jay lagi..

Tapi apakah masih mungkin?

What about Johnny? Apa dia mau mengabaikan orang sebaik Johnny?

Beside, lari mengejar dia pun ga ada gunanya.
Sean bilang dia ngeliat Jay hangout sama Olga.

1-9-8-7    [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang