1-9-8-7 [ENHYPEN]

43. Sahabat?

Happy 10rb views buat 1-9-8-7 ❤️
Keep voting and comments, Besties..

~}°°{~

"Lo ngapain kesini, Kurcaci?"

"..Jay..."
Marsha kaget dengan cara bicara Jay.

"Bu Yura emang ga ngamuk lo pergi keluar kantor?"

"Hari ini harusnya kita liputan, Jay."

"Lo udah ada partner baru, kemana? Apa dia belom datang buat magang?"

"Ga ada."
Marsha mencengkram ujung bawah jas partner kerjanya itu. Tumbenan hari ini dia pakai jas rapi.

"Jay" Marsha menarik ujung jas itu,
"..j-jangan pindah,. please..."

"Knapa? Lo ga suka karir gue berkembang?" Tanya Jay datar.

Posisi badannya jadi agak condong ke depan sedikit karena Marsha menarik bajunya.

"Gue ga mau kalo kita jauh-jauhan kerjanya."

"Gue yakin partner lo yang baru juga  enak diajak kerjasama. Gue yang minta tukeran sama dia.
Lo percaya deh, gue juga mikirin kenyamanan buat lo...
Gue pasti ngajuin nama pengganti yang trusted."
Jay menggenggam tangan Marsha yang mencengkram ujung jas nya.

"Jay."
Marsha sekarang mengguncang jas nya.

"Iya, Marsha."

Marsha natap wajah partnernya itu. Dia membuang gengsinya dan berkata pelan,
"Jangan pindah. Gue ga mau jauhan."

"Ga jauh, cuma beda gedung aja.
Kalo gue deket juga lo cuekin."
Jawab Jay datar.

"Ga pernah. Kapan gue nyuekin lo kalo di kantor?"

"Sering."

Hening lama.

Marsha tengadah dan menatap penuh harap ke manik mata Jayden yang hitam. Kedua tangannya mungil meremat ujung jas Jayden.
Sementara jari-jari Jayden yang panjang balas menangkup tangan Marsha dalam genggamannya.

Inilah pertama kalinya Marsha ngerasain digenggam oleh tangan Jay namun terasa dingin.
Biasanya genggaman Jay selalu hangat.

"Kenapa..?
Apa bener karena alesan karir lo mau pindah..?
Bukan gara-gara omongan gue..?"
Marsha nuntut jawaban yang sebenarnya.

Jay ga bergeming.

Kalo dia ga jawab. Marsha yakin jawabannya adalah "iya."

Mereka kembali bersitatap lama.

Jay menatap Marsha dengan gelisah. Kayak pengen ngomong sesuatu tapi ditahan.