You'll Always Need Me

Start from the beginning
                                    

Porsce diam membisu. Kehilangan fokus untuk beberapa saat sebelum akhirnya memahami maksud kalimat yang sahabatnya sampaikan. "H-Hah?! k-kau.. kau bercanda kan?!" Pete tak menjawab. Pria manis itu hanya menggeleng kecil dan menatap sendu sambil menunduk ke bawah. Respon seperti ini sudah cukup untuk meyakinkan Porsche bahwa Pete mengatakan fakta. "Why? i mean, kenapa bisa? j-jangan bilang kalau kau dihamili oleh Vegas!" Pete lagi-lagi diam. Bulir-bulir bening kini sudah lolos dari kedua pelupuk matanya. 

Porsche menggeleng ribut dan menjambak rambutnya sendiri. "FUCK! VEGAS! THAT CRAZY BASTARD! I'M GONNA KILL HIM!" Omega manis itu bangkit dan melangkahkan kaki menuju pintu kamar Pete. "No! Don't, please! He will hurt you! Dia bukan manusia, Porsche! Dia monster!" Pelukan erat yang diberikan Pete dari arah belakang nyatanya tak cukup untuk menghangatkannya. Mendengar bagaimana Pete menyebut Vegas sebagai monster, tiba-tiba saja membuat Porsche sadar bahwa dirinya juga tak berbeda. 

Porsche berusaha menetralkan nafasnya dan perlahan melepas pelukan Pete. Ia membalik tubuhnya untuk meraih bahu Pete dan mengunci tatapan diantara mereka berdua. "Pete, lihat aku." Ujaran itu disampaikan Porsche dengan volume rendah. Begitulah, hingga akhirnya seorang manusia bernama Pete pun menyaksikan bagaimana kedua iris mata hitam milik Porsche kini berubah menjadi hijau emerald. Sebuah fenomena yang sebelumnya ia saksikan saat Vegas hendak mengendalikan dirinya. "Aku sama seperti Vegas. I'm trully sorry. Tapi selama ini, aku tak pernah ada niatan sedikitpun untuk menyakitimu. But if you think that Vegas is a monster, then so am i." Sebuah senyum getir terukir jelas di wajah Porsche.

Tak ada satu kata yang mampu Pete ucapkan. Kebungkamannya membuat Porsche merasa sesak dan takut. Mengingat bagaimana omega manis itu tak pernah sekalipun menemukan sosok sahabat yang tulus, separuh nafasnya pun seakan hilang bila Pete benar-benar benci dan menjauhinya. Tapi harus bagaimana lagi? manusia ceria kesayangannya kini tampak rapuh dengan tubuh yang bergetar. Tatapan hangat dari kedua netra Pete sudah hilang tak bersisa. Tubuhnya bergetar seakan Porsche akan menyakitinya. "I'm sorry, Pete." Porsche berlari pergi tanpa pernah menengok lagi ke arah belakang.

*****

Vegas duduk termenung sembari mengatupkan kedua tangannya. Fikirannya melayang pada kejadian mengerikan yang bisa saja menimpa Pete apabila pria manis itu tadi tertabrak mobil dan mengalami kecelakaan setelah bertengkar dengannya. Kinn yang mengamati pemandangan itu kini turut bergabung untuk duduk di seberang meja yang menghadap Vegas. Keduanya berada di kediaman Kinn dan Porsche yang jaraknya lumayan jauh dari kompleks perumahan Pete.

Kinn menatap serius ke arah Vegas. "Dude, be honest to me. Kau apakan Pete? bagaimana tadi ia bisa lari ke tengah jalan raya? feromonmu juga semakin banyak tersebar di seluruh tubuhnya. Sebenarnya apa yang terjadi?" Vegas memejam kedua kelopak matanya dan menghela nafas berat. "He's pregnant, my child. Tadi kita hanya bertengkar." Jawaban Vegas membuat Kinn tersedak air liurnya sendiri. "He's what?!" pekiknya. 

Vegas berdecak sebal dan menatap tajam ke arah Kinn. "He. Is. Pregnant." Kalimat itu diucapkan dengan ejaan dan tekanan di setiap katanya. "Vegas, you crazy. How did you get him pregnant?!" Kinn mulai meninggikan suaranya.

Vegas sudak muak akan pertanyaan ini dan memutar malas kedua bola matanya. "Haruskah aku menjelaskan setiap tahapannya padamu? tentang bagaimana ia mendesah hebat di baw-"

"Stop it! i mean, how?! he's a man for god sake!" Kinn menyela ucapan gila Vegas yang hendak menjelaskan adegan vulgar. "Aku memberinya Manik Hera. Berkat yang mampu memberikan kehidupan baru bagi setiap putra mahkota setelah mengalami satu kematian. Setelah Manik Hera tertanam pada tubuh Pete, fungsinya tetap sama, menciptakan kehidupan baru." Vegas memberikan pemaparan dengan nada tenang. "Dan itu menumbuhkan rahim pada tubuh Pete, sebagaimana seorang omega pria?" Si pria alpha bergelar putra mahkota pun mengangguk. 

Kinn terkejut dan menggeleng ringan. "Porsche benar. Kau adalah orang gila. T-tapi, Pete itu manusia biasa. Nanti anakmu akan jadi manusia, atau seperti kita?" Pertanyaan itu berhasil membuat Vegas mengulum senyum yang membuat Kinn merinding. "It's a boy, and he's an alpha," ujarnya. Kinn yang tak mengerti pun menautkan sebelah alis tebal miliknya. "Light of lunar saat ini sudah bersinar. Artinya, seorang putra mahkota tengah berada dalam kandungan." Vegas pun memperjelas maksudnya.

Kinn mengangguk. "Lalu, kalau Pete mengandung seorang alpha, apakah itu tak akan membahayakan tubuhnya?" Ia tentu khawatir akan keadaan Pete. Bagaimanapun, kalau sesuatu sampai terjadi pada Pete, Porsche pasti akan berusaha membunuh Vegas dan ia tak mau kalau harus disuruh memilih antara saudara atau kekasih.

Vegas tak menjawab. Pria alpha bergelar putra mahkota itu hanya tertawa seakan suatu hal menyenangkan tengah menari dalam benaknya. "Kau tahu Kinn? he'll always need me," ujarnya. 

Vegas kemudian bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menghadap cermin besar di ruangan itu. "Pete punya rahim karena Manik Hera yang semula tertanam dalam tubuhku. Saat rahim yang dibentuk oleh Manik Hera itu berisi benih milikku, tubuhnya secara otomatis akan selalu menginginkanku, lagi dan lagi." Vegas memutar tubuhnya dan menatap Kinn dengan senyum penuh kemenangan.

"Tubuhnya akan memberikan respon sebagaimana yang dirasakan para omega saat mereka heat dan membutuhkan sentuhan mate alphanya. For him, that alpha must be me."




TBC

Hi! Ini Biy!❤️🦔
Biy kemarin ga upload ya, sebagai gantinya, hari ini bakal double up! Untuk kedepannya juga bakal gitu ya, kalau biy ga update, berarti biy bakal update besoknya dan itu double up🥰

Gimana nih bubbles? udh siap sama VP episode 14 nanti malam? siapin tissue sama inhaler ya 🤸

Anyways, biy mau ngetik dulu buat next chapter, soalnya kalo nulis yang panas suka butuh waktu agak lama🌚

Jaga kesehatan bubbles!🦔❤️

He's My Queen (VegasPete)Where stories live. Discover now