The Once and Future King

813 129 3
                                        

TW: Slight Blood

Sunghoon mengetuk pintu ruangannya, masuk ketika kakaknya bergumam dari dalam. "Aku tak menyangka kau akan benar-benar berpamitan padaku."

"Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu."

Jongseong duduk di kursinya. "Lanjutkan."

Adiknya itu mengikutinya dan duduk di seberangnya. "Aku ingin kau mengkhianatiku." Matanya bergetar, apa dia baru saja– "Kita bertiga – kau, aku, dan Heeseung – tahu bahwa ibumu berada di balik Raja Leon. Aku ingin kau menyusup masuk."

Dia memperhatikannya. "Dan apa yang membuatmu berpikir ibuku akan mempercayaiku? Aku memilih untuk pergi ke Camelot bahkan ketika dia terus mengucapkan hal-hal buruk tentang ayah–"

"Mungkin itu tujuannya," Sunghoon mencoba. "Dia akan percaya bahwa kau menyabotase kami. Kau harus membawanya masuk ke Camelot. Ketika aku pergi, bawa mereka kemari."

"Rencana ini konyol," ujar Jongseong. "Jika kita gagal, Camelot akan jatuh."

"Buat mereka mengira mereka akan menang." Dia meraih tangan Jongseong, memohon. "Ketika aku kembali, kita akan merebut kembali tanah kita."

Dia memandang tangan adiknya. Ini rencana yang konyol. Benar-benar konyol, seperti mengirimkan belati dua arah yang dapat membunuh mereka berdua. Namun dia mempercayainya. Harus. Jadi dia mengangguk. "Izinkan aku memberitahu Heeseung. Seseorang harus melindungi yang lain."

Sunghoon menghela nafasnya, tersenyum. "Ya. Kita beritahu dia."

~~~

Sunghoon terkapar di tanah.

Kudanya mengunyah rumput. Dalam kecepatan seperti ini, dia tak bisa memastikan bahwa dia akan menemukan Excalibur dengan cepat. Tidak tanpa Sunoo. Namun siapa yang tahu dimana dia sekarang – marquess itu bisa saja masih berada di Ealdor, disekap oleh ayahnya.

Bayangan hitam jatuh di atasnya. Killgharar turun dari langit.

Dia berdiri dan menyaksikan Sunoo turun dari punggung naga itu, tersenyum. "Ini adalah kali pertama dan terakhir aku membiarkanmu naik ke punggungku," dia mengingatkan. "Aku bukan tunggangan."

Penyihir itu tersenyum. "Terima kasih."

Killgharar menganggukkan kepalanya sebelum mengepakkan sayapnya, pergi.

Sunghoon menghampirinya, terkejut. "Apa yang terjadi? Kukira ayahmu–"

Sunoo menjepit wajahnya di antara kedua telapak tangannya, menggelengkan kepala. "Aku benar-benar minta maaf, jika kau nantinya bertemu dengan ibuku– kurasa aku membuat kesan yang salah."

"Hah–"

"Ayolah."

~~~

Jaeyun merentangkan tangannya, Riki dan Jungwon di belakangnya, sementara Heeseung berdiri di depan mereka, bertatapan langsung dengan Jongseong.

Lord tersebut tertawa, menggelengkan kepalanya. Heeseung menahan senyumannya. "Kalian tak mempercayaiku?" tanyanya. "Jaeyun, tanya saja pacarmu. Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Tapi untuk apa kau melakukan itu?"

"Itu perintah raja," balasnya, lalu berbalik. "Aku tak bisa berlama-lama. Ibuku akan menyadari bahwa aku menghilang. Aku bisa menepis sihirnya tapi bukan rasa curiganya." Dia menepuk lengan magister itu. "Aku pergi."

Jungwon menatapnya ketika dia melewatinya. "Kau harus berhati-hati."

Jongseong tersenyum padanya, menganggukkan kepalanya sebelum mengenakan tudungnya kembali, menutup pintu.

The Dragon's Call • sunsun • end •Where stories live. Discover now