Chapter 2

494 63 9
                                        

"Patuhi, Taati, Turuti, layani, jalani, ikuti dan Laksanakan semua perintah dari tuan yang lama sampai yang baru"

.

.

.

Daniel membuang abu Vulka- maksudku Abu sang Tuan yang ke-10. Sambil melihat abu berpencar tertiup angin. Daniel menyatukan kedua tangannya lalu menutup matanya dan mengatakan.

"Nyonya semoga anda di terima di surga. Maafkan saya, saya tidak bisa melindungi anda juga. Tolong Saya titipkan salam saya untuk Tuan tuan saya yang lainnya."

Selesai mengatakan itu daniel pun pergi.

.

.

.

-Di Sekolah

Setelah 2-3 hari dia tidak sekolah karna alasan sedang ada urusan penting yang mendadak Sekarang dia sedang berhadapan dengan Zack dan Vasco.

"Bicara lah park hyungseok..." kata Zack tapi daniel tetap diam. Sudah berapa lama dia tanya dengan pertanyaan yang hampir sama semuanya. "Apa yang kau bicarakan dengan Yoojin hari itu?", "Kenapa hari itu kau menghilang bersama Ilhae?".

Zack terus bertanya soal hal itu ke daniel. Daniel hanya diam menunduk ke bawah tidak berani untuk melihat mereka. Bukan- bukanya tidak berani melainkan tidak mau menatap mereka.

"Tak apa park hyungseok, bicaralah dengan jujur. Apakah ilhae memanfaatkan kelemahan mu?." Tanya Vasco. Sayang sekali Daniel masih diam tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Sampai dia di panggil ke ruang guru. Daniel mendapatkan Berita yang cukup mengejutkannya. 'Park jiho... Dia datang.' batin Daniel.

-Di kelas

Saat jam pelajaran di mulai dan Guru datang lalu mengumumkan soal kedatangan Jiho yang membuat 1 kelas ribut. Jiho mendatangi Daniel dan menatapnya. Dia meminta maaf.

Daniel berjalan mengejar Jiho yang di toilet. Mendengar kata kata jiho daniel terdiam. Wajah daniel menggelap saat melihat ke arah Jiho yamg sudah menghilang.

"Beraninya dia... Mengatakan itu tentang Tuan Muda."

-Di kantor Ilhae, Ruangan Daniel.

Daniel duduk di sofa yang ada di ruanganya. Bersantai sambil memainkan ponselnya. Pintu Ruangannya terbuka dan menunjukan Sang boss ilhae, Yoojin. "Selamat Sore, Boss" kata Daniel sambil tersenyum.

Daniel menaruh Ponselnya terbalik "Jadi... kapan saya bisa masuk ke perusahaan ke2 ilhae?" tanya daniel. "Saya tidak terlalu mau merepotkan anda dengan menghabiskan waktu di kantor sementara yang anda sediakan." kata daniel.

"Apa anda ingin mendengar pendapat saya yang jujur?" tanya yoojin "Iya, silahkan" kata daniel. "Sebenarnya saya masih belum mempercayai anda" kata Yoojin.

Daniel sudah menduga soal hal itu. "Tentu saja, Setelah saya menghancurkan 2 Perusahaan Ilhae. Anda tidak akan percaya dengan saya." kata daniel menghelakan nafas tapi senyum masih terukir di wajahnya.

Yoojin melihat ke arah Daniel, Daniel juga membalas tatapan itu "Apa anda takut saya menhancurkan Ilhae dari dalam?" tanya daniel membuat Yoojin menatapnya sedikit tajam.

"Kurang lebih." kata Yoojin. Daniel tersenyum "Baiklah, kalau begitu saya akan pergi dulu." kata Daniel dan dengan begitu hari pun berganti.


























































3 hari kemudian

Yoojin datang ke ruangan Daniel. Saat Yoojin masuk Dia melihat Daniel yang sedang tidur di sofa seperti rumah sendiri. Yoojin mendekati Daniel yang tidur tapi saat Yoojin lihat baik baik.

Mata Daniel memiliki sedikit kantong mata. Padahal tugas sekolah dia aja sedikit tapi kenapa dia terlihat sangat lelah. Disitu yoojin tak sengaja melihat tangan Daniel yang memakai sarung tangan.

'Apa yang dia sembunyikan...' batin yoojin lalu menyuruh Wakilnya untuk membuka sarung tangan tapi dia terlambat sedetik karna saat Dia mencoba membuka Daniel bangun dan mengsmack down nya hanya dengan menggunakan tangan sampai dia terjatuh.

Daniel yang sadar segera meminta maaf dan membangunkannya. "Maafkan saya! Saya tidak tau jika tadi itu anda! Saya kira siapa makanya saya..." Daniel sadar dia terlalu banyak berbicara lansung diam dan melihat ke arah Yoojin.

Dia menunduk hormat ke yoojin "Maaf Tuan saya terlambat menyambut anda!" kata daniel. Yoojin hanya tersenyum "Tidak papa." kata yoojin sambil melihat wakilnya yang menggatikannya untuk membuka sarung tangan daniel.

"Daniel" panggil yoojin. Daniel melihat ke bossnya dan bertanya ada apa. "Apa yang ada di balik sarung tangan mu?" tanya yoojin. Daniel yang di tanya soal hal itu terkejut tapi.



"Perintah tuan itu mutlak."



Daniel tersenyum sambil memegang sarung tanganya. "Maaf tuan saya tidak bisa memberitahu" kata daniel sambil tunduk 90° ke arah yoojin. 'Bukan saatnya tuan ku tau'.




































T.B.C

Extra :

HUAAAA MAAF BANGET AKU NGE GHOSTING T^T
soalnya aku lagi banyak tugas ama aku ada di akun ku yang yaori_redneval ini.

itu pun aku jarang up new chap T^T

Maaf juga storynya dikit

The 'Program'Where stories live. Discover now