duapuluhdelapan

32.4K 3.4K 184
                                    

Dengan tas berwarna abu-abu dipunggungnya Dara berjalan santai menuju gerbang sekolah. Ia sedikit lambat pulangnya karna hari ini adalah piket kelasnya.

Ia menatap sekitar koridor yang sudah sepi, ia bergumam kecil menyanyikan lagu untuk mengisi keheningan, sampai ia melewati kelas yang menjadi tempat dimana ia hampir saja melakukan itu dengan Saga.

Ia mempercepat langkahnya menjauh dari kelas itu, perasaannya jadi tidak nyaman setelah melewatinya.

Dara menjadi waspada saat mendengar langkah kaki dibelakangnya, ia semakin mempercepat kakinya. Jantungnya menjadi semakin berdebar saat suara langkah kaki itu semakin cepat seolah mengikutinya.

Ia menoleh dan dengan tiba-tiba ia menghentikan langkahnya saat mengetahui siapa sosok itu.

"Tunggu!" Orang itu berjalan kearahnya.

"Kenapa?" Tanya Dara langsung, setelah sosok itu sudah berdiri didepannya.

"Gue mau ngomong sama Lo, bisa kan?"

Meskipun sedikit tidak nyaman dengan nada sok dari Luna ia tetap mengangguk.

"Sebentar"

Dara mengerutkan keningnya, namun saat melihat kebelakang cewek itu ia mengerti. Ada Rani dan Vira teman sekelasnya yang juga melakukan piket kelas sama sepertinya.

"Jadi?" Tanya Dara saat Kedua teman sekelasnya sudah menjauh dari posisi keduanya.

"Ada hubungan Lo sama Saga?"

Dara sudah menduga, pertanyaan semacam ini akan ditanyakan oleh Luna.

"Nggak ada hubungan apa-apa" jawabnya setenang mungkin.

Luna mendengus "really? Bukannya Lo selingkuhannya Saga?"

Dara terkejut dengan rentetan kalimat yang diucapkan Luna baru saja, ia menatap Luna dengan mata yang sedikit melebar.

Jadi Luna sudah tau?

Sekarang jawaban apa yang ia berikan? Haruskah ia jujur atau tetap mengelak?

"See, bener kan. Santai aja gue udah tau semuanya. Jalang"

Tangan Dara terkepal mendengar sebutan yang diberikan Luna padanya, ia marah pada Luna tentu saja siapa yang terima-terima saja jika disebut jalang? tapi ia sadar ia tak pantas untuk marah karna kenyataanya memang begitu adanya.

"Tuh Lo udah tau, kenapa masih tanya"

Dara tau sebagai seorang selingkuhan yang ketahuan ia sedikit sok, mungkin karna perasaannya yang kesal ia berkata seperti itu. Entahlah Dara juga tidak mengerti.

"Ck lo jalang ngeselin ya, gue mau sekarang Lo sadar diri, putusin Saga dan jauh-jauh dari dia"

"For your information Gue udah putus dan gue juga udah gak mau lagi berurusan sama dia. Tapi cowok Lo yang brengsek masih ganggu gue"

"Kalau Lo emang mau gue jauh-jauh dari Saga, Lo bilang ke pacar Lo! stop jadiin gue babu! stop ganggu hidup gue! dan stop ngancem-ngancem gue!" lanjut Dara tanpa sadar meninggikan suaranya.

"What? maksud lo, Saga yang ngejar-ngejar Lo?" Luna tertawa pelan, terdengar seperti tawa yang mengejek ditelinga Dara "Gak mungkin Saga mau Sama lo kalau Lo nggak ngegoda dia!"

"Setelah putus gue nggak pernah sekalipun goda pacar lo"

"Gue nggak percaya!"

"Kenyataanya begitu, Lo punya mata dan otak kan? Lo pasti tau Saga yang maksa gue jadi babu dia dan Lo juga pasti lihat dan dengar gimana gue nolak permintaan gila cowok lo itu"

Nerd To AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang