11: meet, the park family

Start from the beginning
                                    

Setelah satu jam berlayar, yacht mewah yang mengantarkan keluarga Park Yoo dan Marrie telah berlabuh di pelabuhan pribadi milik kakek park. Terlihat beberapa kapal pesiar ukuran kecil bergoyang perlahan di permukaan laut. Serta di ujung dermaga, nampak tulisan "PCY CORP" pada badan yacht megah milik Chanyeol yang tengah ditambatkan.

"Selamat datang para tuan, nyonya, dan nona. Senang bisa bertemu dengan kalian. Silakan menaikki mobil yang telah kami sediakan."

Belasan pria bersetelan necis dengan rambut yang setiap helaiannya disapukan pomade hingga nampak klimis mulai membungkuk—memberikan hormat dan menyambut kehadiran para keluarga Park.

Rochely yang tengah memeluk buket bunga mulai membimbing Jungkook agar tangan kekar pria muda itu melingkari pinggangnya, namun Jungkook menolak. Dahi Rochely pun mengkerut keheranan.

"Begini saja ya, Aunty." Tersemat senyum kecil dari bibir Jungkook kala dirinya mengenggam mesra tangan Rochely yang—berkeringat dingin. Jari mereka bertaut dengan sisi tubuh saling berhimpit di atas dermaga.

Mereka pun menaikki mobil golf cart yang akan mengantarkan mereka ke halaman belakang mansion megah kakek Park untuk berkumpul bersama dengan yang lainnya. Kursi penumpang mobil tersebut sepasang, membuat—Jungkook dan Rochely tidak pernah terpisahkan.

"Biar aku saja yang membawa bunganya, " kata Jungkook sembari mengambil buket bunga dari pelukan Rochely di tengah remang-remang perjalanan. "Apa Aunty baik-baik saja?" tanyanya kemudian saat mendapati wajah Rochely yang memucat.

Rochely hanya mendesis kecil sebelum akhirnya menjawab, "Aunty baik-baik saja."

Rochely pandai bersikap baik-baik saja dan seolah tidak takut terhadap apapun di depan orang. Walaupun begitu, tentu saja Jungkook mengetahui keadaan yang sebenarnya. Jungkook meyakini bahwa sang bibi—menyimpan banyak kekhawatiran dalam hatinya namun berusaha terlihat tenang.

Setibanya di halaman belakang, Jungkook melepas jas hitam yang ia kenakan untuk menyelimuti bahu Rochely. Jungkook merasa kasihan dengan sang bibi yang sedari tadi terus menggidikkan bahunya yang diterpa desiran angin malam—mengusik kulit halus Rochely.

Rochely menghentikan langkahnya, tertegun—ketika Jungkook hendak menutupi bagian bahu Rochely menggunakan jas miliknya, "apa yang kau lakukan?"

"Agar Aunty tidak kedinginan," jelas Jungkook dengan menyulam senyum lebar seapik mungkin. Seolah tengah menunjukkan bahwa pria muda itu dapat memberikan Rochely kenyamanan dan perlindungan.

"Terima kasih, tapi tidak usah. Aunty ingin melihatmu tampil elegan malam ini." Rochely mengembalikan jas milik Jungkook. Membuat senyuman di bibir sang keponakan memudar.

Setelah kembali mengenakan jasnya sembari mengerucutkan bibir, Jungkook langsung meraih tangan Rochely yang sedingin es batu. Kemudian menelusupkannya nyaman ke salah satu saku jas yang dilengkapi penghangat portable seraya terus berjalan menuju tempat acara. Rochely tidak berkutik—hanya tersenyum puas melihat sikap Jungkook kepadanya.

***

Pesta kebun di pinggir danau—tipikal kesukaan nenek Park dalam mengadakan sebuah perayaan. Gemerlap lampu hias berwarna warm light memenuhi bagian taman belakang, menciptakan suasana pesta menjadi semakin romantis. Ditambah sebuah stan berisi kudapan manis pemanja lidah yang dihiasi dengan bunga. Piring, gelas, dan berbagai dekorasi di atas meja makan pun telah tertata rapi—menambah nilai estetika.

Rochely segera mengeluarkan tangannya dari saku jas Jungkook, mengulas senyum untuk menerima pelukan hangat sang nenek.

Sejemang Rochely mengambil buket bunga dari dekapan Jungkook untuk diberikan kepada nenek, "ini untuk nenek."

AUNTYWhere stories live. Discover now