05: 第五章= 𝚃𝚊𝚢 𝚍𝚊𝚗 𝙾𝚏𝚏

Start from the beginning
                                    

Suara protes dari beberapa murid mulai terdengar. Pulau Brasilia sebenarnya bukanlah pulau seberbahaya itu, hanya saja bagi mereka yang baru menginjak penyihir level tiga akan sangat kesulitan untuk bertahan di sana. Pernah beredar berita ada sekelompok penyihir berlevel tiga yang pergi ke pulau Brasilia untuk meningkatkan level mereka, dan ternyata mereka semua terbunuh begitu saja. Penyebab terbunuhnya pun tidak diketahui. Sehingga membuat kasus ini menjadi sebuah misteri, entah kenapa para pemerintah kerajaan memang sengaja menyembunyikan pelaku pembunuhan atau kasus ini memang tidak terpecahkan. Semua ini masih menjadi misteri.

"Semua diharapkan untuk tenang. Ketika di pulau, penyihir dan penjaganya yang akan diikuti penyihir di level empat dan ada beberapa di level lima. Sehingga kalian tidak perlu khawatir mengenai keselamatan saat di pulau Brasilia."

Pernyataan Tay malah membuat Gun makin mencurigai kegiatan ini. Mengapa penjagaan yang dilakukan begitu ketat, bahkan diikuti beberapa penyihir dari level lima untuk menjaga proses kegiatan. Jika memang penyihir lima ikut, maka pasti akan ada beberapa keluarga kerajaan yang diikutkan. Tapi untuk apa? bukankah dengan hanya penyihir level empat itu cukup untuk menjaga mereka.

"Kenapa?" tanya Off yang langsung mengarahkan wajahnya di depan wajah Gun.

Melihat penampakan wajah Off yang berada di depan Gun membuat dirinya terkejut dan hampir berteriak. Untung saja Gun langsung menutup mulutnya dengan rapat agar tidak mengeluarkan suara.

"Kau mengejutkanku," bisik Gun dengan marah.

"Alismu mengkerut. Ku kira kau sedang menahan sakit."

"Aku tidak sakit. Kau tak perlu sekhawatir itu."

"Cih, memangnya salah bagi seorang pria untuk mengkhawatirkan tunangannya."

Kenapa dia gampang merajuk

Gun mulai panik mendengar nada bicara Off. Nada bicaranya kini sudah menunjukkan kalau Off sedang merajuk pada Gun dan itu sangatlah berbahaya. Ada saat dimana Off juga merajuk seperti ini dan hasilnya Gun tidak diajak bicara selama seharian olehnya. Walaupun menurut Gun kejadian itu sangatlah lucu. Bagaimana tidak, Off memang tidak mau berbicara dengan Gun tapi ia akan langsung menolong Gun dan menunjukkan wajah khawatir ketika terjadi sesuatu pada Gun.

"Tentu saja itu wajar, aku senang kau memperhatikanku. Hanya saja aku pun khawatir kalau kau selalu memperhatikanku maka kau lupa untuk menjaga dirimu sendiri," ujar Gun dengan lembut sembari menggenggam satu tangan Off.

Pipi Off mulai memerah, "Begitukah? Aku bisa menjaga diriku. Aku hanya ingin menunjukkan kalau tunanganmu ini adalah orang yang perhatian."

Bagus, ternyata berhasil!

"Tentu saja tunanganku adalah orang yang perhatian. Semua orang tau itu, tapi bukankah orang akan mengira kalau aku tidak perhatian denganmu dan mereka pasti akan berfikir kalau aku adalah tunangan yang egois."

"Kau tidak seperti itu."

"Maka dari itu. Kau tidak perlu memperhatikan aku sampai segitunya."

"Tapi, ak-"

"Baiklah, kalau begitu aku akan berjanji untuk selalu bilang kepadamu kalau terjadi sesuatu pada diriku. Bagaimana?"

"Kau berjanji?"

"Janji!"

"Baiklah." Setelah berucap seperti itu Off mengusap kepala Gun dengan lembut. Dan Gun pun merasa lega karena telah meredamkan amarah bayi besar yang ada di hadapannya ini.

£££££

Pergerakan Gun kini lebih leluasa dikarenakan keadaan tubuhnya yang semakin membaik. Walaupun begitu kadang kala ada saat dimana penyakitnya kambuh, hanya tidak sesering dahulu. Dan ia sangat mensyukuri hal itu. Kini Gun sering mengunjungi ruang dewa murid untuk menemui Off yang sedang sibuk membantu dewa murid mempersiapkan keberangkatan ke pulau Brasilia. Sesekali ia juga membawa beberapa makanan maupun minuman untuk diberikan, Gun tau seberapa sibuknya Off kali ini hinga beberapa kali melupakan makan siang dan malam. Hal itu tentu saja membuat Gun khawatir.

THE BARON OF THE FLOWER'S [OffGun]Where stories live. Discover now