Jo Pov
Aku tengah berbaring diatas kasur besarku bersama Gevani Mate-ku, aku memeluknya erat dan itu membuatnya nyaman karna tidurnya sangat lelap, hari sudah malam tapi dia juga sama skali enggan membuka mata-Nya, aku tersenyum melihatnya mengeliat dalam pelukan ku segera saja ku kecup bibirnya yang basah nan menggoda itu,,
' Alpha ' panggil Laois salah satu dokter yg menangani sahabat Mate-ku melalui pikiran ku
' Ada apa Laois ' tanyaku
' Kami ada berita tentang teman Luna, Alp- ' ucapnya,,
' Baiklah nanti aku kesana' putusku, ketika melihat Gevani mengerjapkan mata-Nya, ia lalu bangkit sambil memegangi lengan-Nya,, aku segera bangun dan duduk menghadapnya
" Ada yang sakit " tanyaa ku lembut, dia mendongak menatap ku ragu
" Aku mau ke kamar mandi " ucapnya menunduk, oh yah tuhan kenapa gadis ku begitu pemalu, aku tersenyum, lalu menyibakkan selimutku
" Mari aku bantu kesana " tunjukku pada pintu kamar mandi, dia terlihat ragu, tanpa peduli, aku segera menggendongnya sontak saja ia menjerit
" Kau kenapa ?? tanya ku ketika dia sudah melingkarkan tangan-Nya di leher ku
" Tidak bisa kah kau bicara dulu sebelum menggendongku, kau membuat ku kagett Jo " ucapnya kesal, dan itu sangat menggemaskan, aku berjalan ke kamar mandi dan menurunkan-Nya, setelah itu aku keluar menutup pintu dan berjaga di luar takut ia kenapa-napa di dalam,
sekita 15mnit, dia keluar segera saja aku memapahnya ke kasur karna ia tidak mau di gendong,
" Kenapa kau baik sekali, padahal kita baru bertemu " ucapnya bingung memandangku yang sedang menyelimuti kakinya
" Karna kau pasangan hidupku, aku tak akan membiarkan mu terluka lagi sayang " ucapku sungguh-sungguh,
" Pasangan ?? tanya nya semakin bingung, aku tersenyum lalu mengecup kening-Nya membuatnya menegang
" Yahh sayang " aku lalu keluar kamar berniat mengambil makan malam untuknya,
—-
" Kau harus makan Gev " aku terus menyodorkan sendok kedepan mulutnya tapi dia menutup mulut-Nya dengan kedua tangan-Nya dan menggeleng keras
" Aku sudah kenyang Jo, bukan kah tadi kau bilang satu suap lagi setelah itu selesai " ucapnya kesal memandang ku garang, ok aku menyerah, aku mengambil air putih yang berada di nakas dan menyodorkan-Nya padannya,
" Sekarang istrahatlah " ucapku , ia segera menurut dan berbaring, aku memperbaiki selimutnya dan berjalan keluar kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
Black & White Mate
WerewolfGevanni gadis berusia 22 tahun ini baru selesai menggelar sarjana, pada suatu hari ia dengan para sahabatnya melakukan refresing kesebuah desa yang begitu asri, tapi naas menimpa mereka ketika hendak kembali , di tengah jalan pulang mobil mereka dis...