2 ☆

447 30 0
                                    

Selamat membaca.
Jangan lupa votmennya ya.

🐱 Happy Reading 🐱

F

lashback.

"Bukankah lebih baik? Daripada ayah, selalu bermanja-manja dengan Ibu sampai kadang Ibu merasa jengah dan ingin menendang ayah keluar rumah." Ucap Itachi dan diangguki Sasuke.

"Heii!!"

Mikoto dan Sakura dibuat semakin tertawa akan tingkah mereka bertiga, setidaknya rencana ini berhasil untuk mencairkan suasana.

Flashback end.
~~~~~~~~~~~~~~~


Mikoto menghentikan tawanya dan memasang ekspresi seakan-akan sedang kesal, "Hentikan kalian bertiga, kalian sama-sama masih kekanak-kanakan." Omel Mikoto pada trio ayah dan anak itu.

"Aku tidak, sayang. Mereka itu yang masih kekanak-kanakan, aku sudah dewasa. Sudah memiliki 3 cucu." Elak Fugaku.

Kakak-beradik itu merasa tidak terima akan ucapan ayahnya, "Apa maksud ayah?!"

"Kan memang–"

Ucapan Fugaku terhenti setelah mendengar suara langkah kaki yang berasal dari tangga.

Tap!

Tap!

Tap!

Sakura yang menyadarinya langsung berjalan cepat menghampiri, "Kak Izumi? Bagaimana?"

Izumi tersenyum manis, "Tenanglah, Sarada tidak apa-apa. Dia hanya merasa shock, tapi masih batas wajar kok."

"Apa itu tidak apa, Izumi?" Tanya Itachi masih khawatir.

"Tentu. Kau meragukan istrimu ini?" Jawab Izumi kesal dan dibalas gelengan Itachi.

"Lalu? Apa Sarada mau keluar dari kamar?"

"Untuk sekarang tidak dulu, mungkin besok dia mau."

Mereka semua menghela napas lega, setidaknya Sarada sudah lebih baik daripada sebelumnya dan mau keluar besok.
.
.
.
.
.
"Sarada? Ayo sarapan, sayang. Yang lain sudah menunggu." Ucap Sakura.

Pagi ini, Sakura berencana memanggil Sarada untuk sarapan bersama. Lalu tidak lama kemudian, Sarada keluar dari kamar.

"E-em..."

Sarada keluar dari kamarnya dan bergumam gugup, dirinya lumayan lama mengisolasi diri dari keluarga dan temannya. Sakura yang melihat itu, tersenyum teduh.

"Ayo, sayang." Ajak Sakura sambil menyentuh pundak Sarada, menuntunnya turun menuju meja makan.

Mikoto menyadari kehadiran cucunya itu tersenyum senang dan segera memeluk Sarada erat, "Astaga cucu nenek. Akhirnya kamu mau makan berkumpul bersama kami lagi."

Sarada yang diberi pelukan hangat tiba-tiba dari sang nenek merasa terkejut, namun dirinya membalas pelukan itu walau tidak terlalu erat.

"Maaf nek..."

"Tidak apa-apa sayang, kehilangan seseorang itu wajar. Nenek juga pernah berada di masa itu."

GO BACK IN TIME TO MEET YOU || Fanfic Borusara {REVISI}Where stories live. Discover now