18. Menahan Sakit

82 5 1
                                    

"Kenapa kalian bergabung dengan organisasi ini? " Tanya mitsuki tiba-tiba.

Mereka yang sedang beristirahat langsung menengok mitsuki dan berganti menatap bulat dan Sarada.

"Kami memiliki alasan tersendiri untuk bergabung dengan pasukan revolusioner ini! " Sahut Sarada cepat.

"Itu benar! Kami bergabung atas kemauan sendiri" Ucap bulat menambahkan.

"Tapi kalian akan mati! " Ucap kawaki.

"Semua pekerjaan memiliki resiko nya masing-masing. Kematian, semua makhluk hidup pasti akan mengalami nya. Cepat atau lambat itu pasti terjadi!" Ucap bulat.

"Benar, kalian juga seorang Shinobi, kan? Pekerjaan kalian juga berbahaya seperti mereka! " Sahut Amane menatap boruto dkk.

"Ya... Itu memang benar. Ngomong ngomong, akame! Teknik pedang mu sangat bagus. Bagaimana cara kau melakukan nya? " Tanya boruto mengalihkan pembicaraan.

"Em? Tidak ada yang spesial. Hanya latihan! " Jawabnya singkat.

"Itu benar. Kalian hanya harus lebih konsentrasi dan giat berlatih! " Sahut bulat.

Tidak terasa hari semakin siang. Sudah waktunya bagi Sarada untuk menjalankan tugasnya.

Sarada berdiri dari tempat nya dan melangkah pergi.

"Kemana kau akan pergi? " Tanya mitsuki.

"Sudah waktunya makan siang! " Jawab Sarada yang lalu meninggalkan mereka semua.

"Akame memiliki tugas khusus nya sendiri. Dia bertugas membuat makanan atau mengurus makan kami. Masakannya sangat enak! " Ucap bulat memujinya.

Di perjalanan menuju dapur. Sarada tidak dapat menahan tubuhnya lagi. Ia mulai terhuyung, untungnya Sarada ada di dekat tembok. Jadi dia bisa berpegangan padanya.

Mendengar suara langkah kaki mendekati nya. Sarada segera memulihkan kesadaran nya dan bersikap biasa saja.

Ternyata orang tersebut adalah Leone. Dia baru saja tiba di markas.

"Akame! Ini makanan mu! Dimakan setelah makan siang! " Ucapnya memberikan banyak kantong plastik.

"Apa ini tidak terlalu banyak? " Tanya nya.

"Kurasa kau sanggup memakan semuanya! " Jawabnya dengan senyuman.

Sarada mengiyakan nya dan pergi ke kamarnya. Menaruh makanan nya di atas meja dan membaringkan tubuhnya dengan nyaman di atas kasur.

Tubuhnya nyaman, tapi tidak dengan jantung, kepala, mata dan napas nya.

Merasa tidak sanggup lagi. Sarada mengambil obatnya dan segera menelan nya walau belum makan.

'Hah... Hah... Hah... Ini, mulai sangat menyakitkan! Tapi aku harus bisa menahannya sampai besok' Gumam nya menatap langit atap.

Sarada bersiap-siap dan memenangkan dirinya. Berjalan ke dapur dan mulai memasak makanan untuk makan siang.

Karna ada tamu tambahan. Sarada menambah porsi makan siang kali ini.

Setelah beberapa menit berlalu. Orang-orang mulai datang dan duduk di kursi meja makan. Tidak lama kemudian datang juga boruto dkk bersama bulat.

Mereka semua duduk dan berbincang-bincang sedikit. Sampai semua makanan sudah selesai dihidangkan dan anggota sudah lengkap.

Mereka memulai makan siang.

Masakan ini, sangat tidak asing. Walau hanya pernah mencoba nya beberapa kali. Tapi aku ingat betul rasanya. Persis seperti ini, apakah... Batin boruto yang tanpa disadarimya menatap Sarada terus-menerus.

GomenWhere stories live. Discover now