01: 第一章= 𝙰𝚔𝚊𝚍𝚎𝚖𝚒?!

137 9 0
                                    

•••••£££££•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





•£££££•

Matahari tenggelam memperlihatkan senja telah tiba. Sungguh indah ciptaan yang telah di buat oleh tuhan ini, dengan melihat ini saja ia sudah merasa puas akan hidupnya seakan cahaya itu merupakan sinyal bahwa hari ini adalah hari yang terbaik. Gun berpikir ketika nanti ia di surga akankah di sana seperti ini juga. Belum sempat berpikir lebih jauh ia terkekeh, tentu saja surga adalah tempat yang lebih indah dari dunia ini.

"Selamat sore, Tuan" seorang laki-laki menyapa dengan tubuh kurus tinggi berkulit coklat dan timbul keriput disekitaran tubuh dan wajah yang menandakan bahwa umurnya sekarang sudah mencapai setengah abad akhir. Ia berpakaian satpam dengan alat pemukul di tangannya.

"Selamat sore, pak" Gun menyapa balik Dengan tersenyum dan bergegas masuk lift menuju lantai teratas tempat CEO berada. Ya.. Kekasihnya adalah orang yang hebat.

Sekarang ia tidak dapat membuang waktu untuk berbincang basa-basi karena Gun ingin memberikan kejutan kepada Sing yaitu kekasihnya. Sudah Bertahun-tahun ia berhubungan jarak jauh dengannya dikarenakan Gun berkuliah di Amerika. Sesungguhnya ia kuliah dan menyandang gelar dokter itu disebabkan oleh orangtua Sing tidak merestui jikalau Gun tidak berkuliah di jurusan kedokteran.

Walaupun sebenarnya impiannya adalah menjadi desainer dan bahagia dengan keluarga kecilnya bersama Sing nanti. Benar, Gun sangat suka menggambar. Menurutnya menggambar adalah menuangkan ide-ide yang indah dengan berbagai bentuk dan warna. Walaupun ini tidak sesuai dengan gelar yang telah ia ambil. Pastinya impian itu sekarang tetaplah menjadi impian.

Setelah lift terbuka, langsung saja ia menuju tempat sekertaris, "Aku ingin bertemu dengan Sing."

Sekertaris tersebut memperlihatkan gerak gerik yang mencurigakan. Dimana matanya bergetar dan melirik takut kearah pintu masuk ruang CEO tersebut. Hal ini menimbulkan kecurigaan Gun.

"Permisi, Sudah kubilang aku ingin bertemu Sing."

"Maaf Tuan, Tuan besar Sing sedang Rapat dan kembali lagi nanti."

Gun memperhatikan setiap gerak gerik sekertaris tersebut Yang memperlihatkan gelagat orang cemas. Seharusnya mereka semua tau kalau ia merupakan kekasih Sing dan kalau demikian sekertaris ini harunya berkata kalau ia lebih baik masuk menunggu hingga rapat selesai.

Ada yang tidak beres.

"Tunggu Tuan! Anda tidak dapat masuk."

Tanpa pikir panjang Gun menerobos masuk dan matanya terbelalak melihat gambaran yang ada di depannya. Kekasihnya Sing sekarang sedang memeluk seorang wanita dan mereka berciuman dengan mesranya. Iya, mereka berciuman.

Sing yang merasa punggungnya dingin seakan ada suatu hal menatapnya secara intens dari belakang. Ia pun berhati berciuman dan melihat kearah sumber tersebut.

THE BARON OF THE FLOWER'S [OffGun]Where stories live. Discover now