"Bacot lo"

Dara mendengus, ia mengelus pelan dadanya, sabar.

Keduanya sampai di bangku yang sudah di isi teman-teman Saga dan juga Luna.

"Geser" ucap Gara pada Billy, ia mendudukkan dirinya diantara Billy dan Luna. Meninggalkan Dara yang merasa canggung karna hanya berdiri bak patung disamping meja mereka.

Bisa Dara rasakan aura tidak mengenakan disekitarnya, ia melirik sekilas pada Luna dan ekspresi yang Luna berikan persis yang Dara bayangkan. Cewek itu menatapnya dengan sinis, yah Dara maklumi itu jika Dara diposisi Luna ia mungkin juga tidak akan menyukai cewek yang tiba-tiba saja dekat dengan Saga walaupun itu bukan dekat karna cinta-cintaan.

"Karna lo babu gue sekarang, pesenin gue makanan" Dara mengalihkan tatapannya pada Saga.

"Makanan apa?" Tanyanya.

"Terserah, sekalian minuman juga"

"Minum apa?"

"Terserah"

Dara memejamkan matanya sejenak, ia membuka matanya kembali dengan senyuman kecil yang terbit diwajahnya untuk menutupi perasaan kesal.

"Ok"

Ia berjalan menjauhi meja tersebut untuk menuruti permintaan cowok itu. ia memilih random makanan dan minumannya tidak peduli cowok itu akan suka atau tidak, siapa suruh Saga hanya menjawab terserah.

Dara meletakkan nampan yang berisi makanan dan minuman milik Saga "ini"

Dara tetap berdiri di sana, menatap Saga yang kini sudah menyantap mie ayamnya. Apakah cowok itu tidak ingin mengganti uang Dara yang digunakkan untuk membayar makanan dan minumannya?

Dimana-mana babu itu dibayar terus kenapa ia yang keluar uang.

"Gue balik ke kelas" ucap Dara membuat semua yang berada dimeja itu mengangkat kepalanya menatap Dara kecuali Saga, cowok yang ia ajak bicara. Untuk uangnya ia ikhlaskan saja positif thinking mungkin Saga memang lupa, anggap saja sedekah.

"Nggak makan dulu Dar?"

Dara menoleh kearah Rian yang berbicara.

"Enggak" jawab Dara singkat, ia sebenarnya sudah tidak marah lagi dengan cowok itu tapi ia rasa mulai sekarang ia harus menjauh dari Rian.

"Kenapa?"

Bukan Rian yang bertanha tapi Saga, cowok itu menatapnya masih dengan ekspresi datarnya.

"Nggak laper"

"Duduk"

Dara menggeleng "gue ke kelas"

"Lo babu gue sekarang"

"Emangnya kalau babu harus nurut terus gitu?"

"Iyalah"

"Kalau gue nggak mau"

"Yaudah"

Alis Dara berkerut kembali curiga dengan Saga yang menyerah dengan tiba-tiba.

Ia memutuskan menuruti perintah Saga entah perasaanya tidak enak, ia duduk di samping Rian yang juga berhadapan dengan Billy.

"Udah kan"

"Duduk di samping gue"

Dara lagi-lagi menggeleng "disini sama aja"

"Kesini Dar"

Dara tetap keukeuh menggeleng, ia tidak ingin posisinya seperti lagu Ahmad Dani 'aih senangnya dalam hati, kalau beristri dua'.

Nerd To AntagonisМесто, где живут истории. Откройте их для себя