e l e v e n

677 83 16
                                    

Jika tangisan bisa membuat seseorang kembali, pasti Mashiho kini sudah menangis sejadi-jadinya untuk yang kesekian kalinya agar sosok Yoshi tak pernah pergi meninggalkan dirinya.

Langit seakan ikut menangis dengan menurunkan hujan kala menjadi saksi bisu bagaimana Mashiho yang masih mematung di depan nisan milik Yoshi.

Semua perjuangan Yoshi untuk hidup kini telah berakhir menyisakan luka besar pada banyak orang yang juga masih tak bisa mempercayai kepergian sosok tangguh itu.

Bahkan Mashiho kini hanya bisa diam di depan sebuah nisan dengan ukiran nama milik sosok yang telah membawa setengah jiwanya pergi.

Tangisan sudah Mashiho gaungkan sejak pagi buta kala ia diberitahu keadaan detak jantung Yoshi yang sudah tak bisa dirasakan lagi. Dokter yang menanganinya pun dengan berat hati mengumumkan waktu kematian Yoshi setelah berbagai cara ia mencoba membangkitkan detak jantung nya lagi.

Sosok tangguh Yoshi telah berjuang sekiranya 4 bulan lamanya untuk terus bertahan hidup barang sekecil apapun kemungkinan nya.

Menangis kencang seraya terus berdoa agar apa yang ia dengar ialah sebuah kebohongan belaka adalah hal yang Mashiho lakukan saat itu. Kini sosok yang sudah membuka hatinya benar benar telah pergi dan tak akan bisa kembali lagi. sebuah kenyataan yang sangat sulit Mashiho percayai sampai detik ini.

Semua orang hanya bisa diam menatap bagaimana hancurnya seorang Mashiho sekarang, ia masih terus membohongi dirinya sendiri jika apa yang ia dengar tidak pernah terjadi. Bahkan Asahi pun hanya bisa menunduk tak sanggup untuk melihat tubuh kaku milik Yoshi disana.

Mashiho kini hanya bisa meratapi dalam diam, sekarang air matanya seakan sudah habis dan tak bisa keluar lagi.
Tangan Mashiho mengelus lembut nisan milik Yoshi mencoba menyalurkan rasa sayangnya dalam bentuk terakhir yang bisa ia lakukan.

Asahi berdiri di samping Mashiho sembari menatap lekat ukiran nama nisan Yoshi. Bagaimanapun dirinya sendiri juga tak menyangka semua perjuangan Yoshi untuk hidup kini telah berakhir begitu saja.
Rasanya waktu seakan berjalan begitu cepat supaya bisa segera mengambil Yoshi dari dunia dan sosok mungil di sampingnya.

Mashiho bangun, ia tersenyum tipis kepada Asahi yang sedari awal menemaninya untuk melihat perjuangan Yoshi. Keduanya kini basah kuyup karena hujan membuat rasa tak enak dalam hati Mashiho muncul.

Asahi menangkap senyuman Mashiho. Namun senyuman itu terasa begitu perih di mata Asahi. Senyuman kecil itu seakan tersirat sebuah keputus asaan yang begitu besar di dalamnya.

Sebuah pelukan di dapati Mashiho secara tiba tiba. Pelukan yang sekian kalinya Asahi berikan itu kini terasa berbeda dari sebelumnya. Rasanya pelukan kali ini bukan hanya sekedar untuk membuat tenang dirinya, namun berisi perasaan yang sama hancurnya seperti apa yang Mashiho rasakan.

Keduanya sama-sama hancur akan kenyataan yang telah terjadi. Pelukan Asahi semakin mengerat dengan isakan yang kini muncul dari laki-laki yang biasanya berwajah datar tersebut.
Tangisan yang begitu jarang Mashiho dengar, bahkan pertama kalinya setelah kejadian buruk di masa lalunya datang.

Asahi menangis untuknya.

Mashiho mengerjapkan matanya pelan begitu cahaya masuk ke arah matanya.

Tangisnya keluar begitu saja saat kini bisa dengan jelas ia bisa melihat dunia seperti orang lain. Tangis Mashiho tak kunjung usai kala melihat wajah orang orang yang selama ini berada di sekitarnya untuk pertama kali.

candle light [ Yoshiho ]Where stories live. Discover now