s e v e n

563 105 10
                                    

Mashiho terbangun kala sadar berada di tempat asing. Bahkan kasur yang sekarang ia tempati begitu empuk, lebih empuk dari yang setiap hari dirinya gunakan.

Kerutan terbentuk jelas di dahi Mashiho saat merasakan tubuhnya terasa begitu pegal hampir di sekujur tubuhnya.

Bathump

Bathump

Bathump

Tiba tiba detak jantung Mashiho berdetak kencang kala merasakan ada seseorang yang begitu ia kenali tengah tertidur pulas.

'Yoshi"

Setelah kejadian kemarin. Yoshi segera membawa Mashiho ke rumah Asahi dan menidurkan nya. Yoshi bergegas memanggil seorang dokter, dan untungnya mashiho hanya kelelahan dan butuh istirahat untuk sementara waktu.

Mashiho mengalihkan perhatiannya. Jantung nya benar benar sangat berisik Sekarang. Laki laki mungil itu kini berusaha mencari tau keberadaan dirinya.

Beberapa saat kemudian Mashiho sadar bahwa bau ruangan ini adalah milik Asahi temannya. Sedikit asing karena mashiho jarang berkunjung dan sering menolak ajakan Asahi untuk datang ke rumahnya. Rasanya begitu tak enak hati mengingat Asahi dan keluarga nya yang terus menerus membantu dirinya.

Mashiho kembali beralih ke arah sosok yang masih setia memejamkan matanya itu. Kini seluruh atensi Mashiho benar benar terfokus pada Yoshi yang masih mendengkur halus.

Senyum Mashiho mengembang. Benar apa kata Yoshi kemarin bahwa dirinya tak sendirian. Ia dikelilingi begitu banyak orang yang menghargai dan menyayanginya. Asahi, kak Yuto, Hina, orang orang di pasar, dan masih banyak lagi.

Termasuk Yoshi

Degup jantung Mashiho berkali-kali lipat kembali berdetak kencang bersama rona merah mulai merambat ke telinganya.

Hingga sebuah erangan parau membuyarkan lamunan Mashiho.
Yoshi Sudah terbangun dari tidurnya !

Yang lebih muda buru buru menyembunyikan wajahnya dibalik selimut. Mashiho bisa dengan jelas merasakan gerakan kasur yang dibuat Yoshi saat ini.

"Selamat pagi Mashii" tawa kecil Yoshi terdengar jelas di akhir kalimat nya. Ia gemas melihat Mashiho yang menutupi dirinya dengan selimut.

Yoshi begitu senang dalam hatinya kala melihat Mashiho yang terlihat sudah semakin tenang. Bayangan bagaimana kacaunya Mashiho kemarin menjadi sebuah rasa takut baru dalam benak Yoshi.

Meskipun tatapannya kosong tapi senyuman manis itu kembali. Itulah yang membuat Yoshi bisa semakin tenang dalam hatinya untuk sekarang.

Yoshi kini tersenyum gemas melihat tingkah laku mashiho yang menurutnya begitu menggemaskan. Yoshi benar benar ingin terus melihat tingkah menggemaskan Mashiho setiap hari.

Mungkin terlalu berlebihan, tapi Yoshi bahkan sudah membayangkan bagaimana menggemaskan nya seorang Mashiho setiap hari apapun yang dia lakukan.

Asahi datang kala mendengar tawa kecil Yoshi yang samar samar bisa ia dengarkan dari ruangan luar.

Senyum tipis nya ikut mengembang melihat interaksi keduanya.
Kakinya bergegas menuju dapur, lalu membuatkan Mashiho sebuah bubur instan.

Wajah Mashiho benar benar memerah bak tomat sekarang, ia merasakan tubuh Yoshi mulai mengukung dirinya di balik selimut. Entah apa yang ia lakukan, rasanya mashiho ingin menjerit karena jantungnya serasa ingin meledak.

Yoshi tersenyum jahil disana sembari menarik selimut yang sedari tadi menutupi seluruh wajah Mashiho dibawah sana.

Sungguh Yoshi rasanya ingin menelan laki laki dibawahnya ini. lihatlah wajah memerahnya yang ia tutupi dengan tangan. Benar benar menggemaskan.

candle light [ Yoshiho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang