prolog

6 2 0
                                        


Aku rombak dari awal kata kata nya ngaco banget, dan aku aku merubah sedikit alur nya yang lebih ngena di real life ku .

Pagi hari sebuah ruang 4×4 meter, terdapat seorang cewek berhijab berseragam putih abu-abu. Gadis itu berbadan berisi dengan tinggi 165 cm. Ia bersiap siap untuk berangkat ke sekolah untuk pertama kalinya.

Gadis itu udah melewati masa SMP nya yang biasa biasa saja di sekolah swasta yang satu yayasan dengan SD nya dulu.

Gimana tidak hampir 2 tahun lebih pandemi menyerang memporak porandakan dunia. Membuat keluarganya sedikit tergoncang untuk urusan ekonomi. Sang ayah harus di PHK dari pekerjaannya sebagai pengawas mesin disalah satu kapal laut besar di luar negara.

Cobaan datang lagi karena asuransi pendidikan yang habis dikorupsi orang tak bertanggung jawab. Gadis itu bertekad untuk menjadi seorang yang bisa mengangkat ekonomi kedua orang tua nya.

Ia sempat bingung melanjutkan sekolahnya dimana di SMA atau di SMK. Di satu sisi sudah dari lama ia ingin sekali masuk ke SMA dan bisa berkuliah di kedinasan masuk ke jurusan statistika. Sesuai dengan pelajaran kesukaan nya matematika. Tapi di sisi lain dia sedikit ragu dengan kemampuan otak nya, jika dia masuk ke SMK dia lulus akan langsung kerja.

Ia bingung, ia langsung menyurvei di internet. Setelah sekian lama dia memutuskan untuk masuk ke SMA. Ia ingin jadi seorang yang berpendidikan tinggi. Ia ingat dengan kata kata kakak nya "saat ayah mu hanya berijazah SMK kamu harus jadi seorang sarjana" kakek ku seorang lulusan SMK yang memiliki kemampuan untuk menjadi arsitek. Seorang jenius matematika yang telah mengajari gadis itu hingga ia begitu sukanya dengan mata pelajaran yang biasanya dibenci oleh kebanyakan murid.

Ia sering diremehkan dan dibully, baginya hanya makanan sehari hari. Tapi ia bisa bangkit dari asumsi teman SD nya bahwa dia tuh udah jelek bodoh lagi. Dia bangkit mulai kelas 5 ia belajar terus tanpa henti semua les ia masuki. Dari mulai les sekolah biasa, sampai les yang menguras dompet pun dilakukan.

Dan bum Unas semua terjawab danem nya menggapai peringkat 6 dari 70 siswa. Ia senang sekali yang dulunya peringkat 40 bisa meningkat drastis. Nilai matematika yang dia raih hampir sempurna 9,8.

Dan akhirnya dia memutuskan untuk mondok. Meninggalkan kenangan bullyan di SD tanpa mengikuti perpisahan. Ia sudah lama menginginkan kebebasan itu. Menghindari kenangan yang membuat ia insecur Mungkin sampai sekarang. Insecur bahwa saat dia berkenalan dengan seseorang pasti dia akan dibenci dan dibully.

Membuat ia yang ceria di masa TK nya dengan banyak teman, menjadi gadis introver yang lebih senang berada sendirian di pojokan.

Waktu pondok juga tak berjalan mulus, Bullyan bukan dari teman sekamar tetapi berasal dari kakak seniornya. Senioritas sangat kental di pondok itu. Barang siapa membuat masalah dengan kakak kelas maka akan mendapatkan bully an.

Walaupun di sana dia memiliki saudara seorang pimpinan di pondok, ia gak pernah cerita dengan siapapun. Bahkan saat bertemu sepupu dari sang ayah, ia hanya diam gak ada maksud untuk menyapa nya.

Bahkan pengurus kamar pun tidak memperdulikannya. Dia selalu menagis setiap malam. Ia hanya menghibur diri menyanyikan sholawat di pojok lapangan tempat semua santri hafalan.

Saat dimana hari jemputan akhir semester 1, dia dengan sengaja didorong oleh kakak kelas nya yang ia tahu karena dia kakak kelas nya itu dihukum tidak boleh hafalan. Karena ia tidak sengaja membakar lembar hafalan nya yang bercampur dengan lembaran lembaran Al-Qur'an yang bergeletakan di mushola.

Akhirnya setelah itu ibu nya gak ridho dan akhirnya dia dikeluarkan dari pondok. Ia pun tersenyum, Asli nya dihati kecil nya ia masih ingin Mondok ia mempunyai sahabat yang baik seperti Fira, Ima, dan Farah. Sahabat sejati nya yang hilang kontak dari nya.

Aku pun dimasukkan di sekolah swasta di dekat rumah ku. Aku disini sedikit senang karena mereka tipe tipe yang gak mau tahu.

Tapi tiba-tiba sekolah diliburkan karena ada virus covid 19. Akhirnya tatap muka dimulai dari kelas 9. Ia disini baru bertemu 2 besti pertama nya sih namanya sera seorang gadis berkulit sawo matang berbadan tinggi sedikit gak tau diri sih itu kata Fifi bukan katanya dan satu anak baru yang namanya Fitri nama yang pasaran maka nya ia lebih senang dipanggil Fifi.
Gadis berkulit putih kalau badan gak lah dia nanti marah sama dia kan berabe.

Akhirnya hari kelulusan pun tiba gak ada yang seru sih b aja.

Ternyata dia sama Fifi satu sekolah sedang kan Sera memilih sekolah di SMKN sedang ia bersama Fifi bersekolah di SMAN di daerahnya.

Akankah di mass SMA seorang Nita bisa menggapai gols nya yang sedikit gak wajar itu. Atau malah gak ada tercapai

Tbc

Eh ya ini sih real life ku dan sedikit ada air mata sih saat mengingat nya 😭

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jul 11, 2022 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

i'm fine Onde histórias criam vida. Descubra agora