02

13 17 12
                                    

Hidup memang terlihat seperti drama, kita yang menjadi pemeran dalam drama itu, mau bagaimanapun ending dari drama itu kita harus menerimanya karna Tuhan tau skenario seperti apa yang terbaik untuk hambanya

*+:。.。Happy Reading。.。:+*


waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, sinar mentari pun sudah terasa menyengat kulit namun itu semua bukanlah halangan bagi valerie, gadis itu terus saja berjalan melawan teriknya sinar mentari

"gua harus buru buru sampe rumah sebelum mama marah" ia terus berjalan menyusuri jalanan, bukan karna temannya tidak mau mengantar dia pulang, tapi dia yang menolak tawaran dari temannya karna jika mamanya tau dia membawa orang kerumah, dia pasti akan langsung kena marah

butuh waktu 15 menit bagi valerie untuk sampai dirumahnya, sesampainya dirumah gadis itu langsung masuk kedalam namun langkahnya terhenti saat melihat sellyn yang sudah menatapnya dengan tajam

"dari mana kamu? jam segini baru pulang!" ucap sellyn menatap tajam putrinya

"a-aku, aku abis dari taman mah" jawab valerie dengan gugup, dia takut jika sellyn akan menghukumnya lagi

"kamu itu benar-benar anak pembangkang, saya tidak izinkan kamu keluar dari rumah tapi kamu tetap saja keluar"

"mau jadi anak durhaka kamu hah?" nada bicara sellyn meninggi kalau melihat valerie hanya diam menunduk

arina yang mendengar suara sang ibu pun langsung bergegas turun untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi
"ada apa ini mah?"

"kamu liat anak tidak tau diri ini, jam segini baru pulang ntah dari mana aja dia" ucap sellyn yang masih menahan emosinya

"mah, valerie tadi udah izin sama aku" ucap arina sambil mendekati adiknya

"lagian apa salahnya valerie keluar main" sambungnya

"jelas salah! dia itu pembawa sial, mama gak mau kalo sampe orang lain juga ikut celaka karna deket deket sama dia, kamu juga gak usah deket deket sama dia" sangat sakit rasanya bagi valerie mendengar kalimat itu terlontar dari orang yang sudah melahirkannya

"mah! valerie itu anak mama, kenapa mama malah ngomong kaya gitu" arina tidak menyangka jika kalimat itu keluar dari mulut sang ibu

"dia bukan anak saya! anak saya cuma kamu arina" ucap sellyn menatap lembut wajah arina

"valerie juga anak mama, dia lahir dari rahim mama" sahut arina sambil memeluk tubuh valerie yang sudah bergetar karna menahan air matanya agar tidak menetes

"cukup arina! sampai kapanpun anak saya hanya kamu" mendengar itu valerie hanya bisa menangis dipelukan arina, hatinya sangat perih mendengar ucap sellyn

tanpa memperdulikan sellyn dan arina yang masih berdebat karnanya, valerie langsung lari menuju kamarnya

"pah, vale cape hikss, vale mau ikut papa"

"vale gak kuat nahan semuanya"

"jemput vale pah hikss, vale mau ikut papa sama nenek aja"

gadis itu terus menangis didalam kamarnya meluapkan semua hal yang dia rasakan lewat tangisnya




Next>>

Hayii kaka yg cntk and gntng, apa kabar? semoga sehat selalu yaa

Makasih udah mau mampir disni, semoga hari hari kalian selalu menyenangkan

Valerie (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang