Setelah beberapa menit, aku memantapkan langkah ku lalu menaiki taksi.

"Pak tolong antar saya ke alamat ini" ucapku dengan bahasa jepang yang belum lurus.

Bapak supir cuman tersenyum dan mengangguk.

"Anda dari korea?" Tanya bapak itu  dengan bahasa korea namun masih terdengar aksen jepang yang kental bersamaan.

"Benar, bapak bisa berbicara korea?,, woah.. saya sangat tertolong" ucap ku sambil membungkuk sebentar berterimakasih ala jepang.

"Saya pernah tinggal di korea sepuluh tahun, menemani mertua, lalu pulang ke kampung halaman setelah mertua meninggal" jelas bapak itu dengan aura bersahabat.

"Jadi istri bapak orang korea?" Tanya ku antusias.

Bapak gemuk yang sipit itu mengangguk tak kalah antusias. Kami nengobrol banyak, hingga tak terasa sudah sampai di tujuan.

"Di desa ini orang-orangnya sedikit dan tidak peduli pada sesama tetangga"

Aku mengangguk paham, tempat yang sempurna untuk Hoseok.

"tapi disini indah luar biasa" pujiku yang memang tidak dibuat-buat.

Kebun semangka dan melon membentang, pohon sakura bertebaran, banyak hewan liar seperti kucing atau burung ikut menghiasi tempat ini.

"Ya, orang-orang kaya banyak yang membuat rumah di sini, karna sepi namun sangat asri, sempurna untuk nelepas stres"

'Melepas stres' kalimat itu tiba-tiba menggema di kepala ku. Hoseok maafkan aku.

"Ini dia rumah yang kau cari" ucap bapak itu setelah memberhentikan taksinya tepat di depan sebuah rumah.

Aku memeriksa note yang Ibu Hoseok tuliskan untukku.

Rumah sederhana berwarna hijau no.128 di depan jalan ××××, desa ×××, osaka.

Setelah merasa yakin, aku berterimakasih banyak pada supir taksi lalu segera membayar.

Bapak itu tersenyum lebar dan melambai ke arah ku sambil melajukan mobil nya.

"Semoga hari mu menyenangkan" aku tersenyum dan membungkuk.

Aku melangkah dengan agak ragu-ragu memasuki pekarangan yang tidak berpagar.

Rumah nya memang sederhana dari jauh namun saat dari dekat, desainnya modern dan minimalis, kata sederhananya langsung hilang.

Aku mengetuk pintu kayu rumah itu yang bercat putih dua kali.

TOK TOK!..

Jantung ku yang sudah gila bertambah gila saat mendengar sahutan dari dalam, terdengar seperti bahasa jepang.

Saat knop pintu berputar, rasanya dadaku sangat berat karna darah ku terpompa deras ke segala penjuru tubuhku.

KLEK!!.

Semua bagaikan slow motion hati ku berteriak tidak sabar karna semuanya terasa sangat lambat.

No Physical (BTS Fan Fiction) #TAMATWhere stories live. Discover now