[LMO] ㅡ 07

Mulai dari awal
                                    

"Oh iya Hyeong nanti ingin menginap tidak di Mansionku?"

Mereka berjalan sambil di selingi obrolan ringan.

"Ide bagus, aku merindukan paman Siwon khehe."

Sehun hanya menggeleng mendengar nada jahil Onew, seseorang menatap punggung mereka berdua.

"Kenapa ada dia? Tumben dia muncul. Bisakah... Kita mengulang waktu?" Monolog seorang pemuda

Setelah tak melihat punggung kedua orang tersebut, pemuda itu melangkah kembali ke kelasnya.

****

Sedangkan di lain tempat,

Tepatnya di Mansion keluarga Christian terlihat sibuk tanpa bertegur sapa. Mereka mengobrol hanya seperlunya saja.

Banyak yang berubah beberapa hari terakhir sejak penghuni berkurang, yang dulunya ramai suara penghuni kini hanya terdengar suara langkah kaki dan sahutan benda-benda seperti sendok dengan piring.

"Bagaimana dengan kuliah kalian?" Tanya Xiumin

"Seperti biasa. Membosankan." Jawab Chanyeol datar bahkan dia tidak melihat ke kakaknya

"Kau sendiri bagaimana?" Tanya Yifan

"Perusahaan lancar malah semakin padat jadwal." Kata Xiumin

KRIET

TAP

TAP

Kyungsoo beranjak dari acara sarapannya, "saya sudah selesai. Permisi." Ucap Kyungsoo

Kyungsoo pergi diikuti oleh tiga orang siapa lagi jika bukan Jongin, Junmyeon, dan Chanyeol.

"Mau apa kalian bertiga mengikutiku?" Tanya Kyungsoo tanpa membalikkan badannya.

"..."

Tak memperdulikan kenapa tidak mendapat jawaban, dia melanjutkan kembali langkahnya diikuti ketiganya ke sebuah kamar dengan pintu bercat blue sea berukiran mawar dan terdapat nama 'Chrst Sehun'.

CLAK

Hal pertama saat membuka pintu adalah kamar bercat biru keemasan dengan lukisan mawar di dinding serta bintang-bintang berada di langit kamar, bau susu bercampur mawar yang menenangkan.

Di dinding tepatnya atas kepala ranjang terdapat foto keluarga besar Christian dengan pemilik kamar yang saat itu masihlah berusia sekitar 3 atau 4 tahunan.

Kamar ini tampak rapi dan bersih seolah pemiliknya ada di dalam, padahal nyatanya kasur king size itu dingin.

Chanyeol mulai membuka tirai gorden emas dengan rumbai itu, dua orang sisanya memilih langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur itu.

Kyungsoo memilih menyusuri rak buku koleksi milik adik bungsunya. Walau bagaimanapun mereka tetaplah keluarga.

Biarkan yang lain membencinya namun dia tak akan perduli.

Fiksi

Ilmiah

Novel

Anatomi

Psikologi

Bedah

And more..

Daripada rak buku ini lebih mirip perpustakaan mini.

Kyungsoo tertarik dengan judul Psikologi karena memang dia lulusan psikologi dan sedang kuliah jurusan spesial kejiwaan.

Di dalam buku yang berjudul 'Mental healthy is very important' banyak high light dan coretan catatan kecil.

Kesehatan mental sangatlah penting, kenapa? Jika orang sehat secara mental maka kesehatan fisiknya juga akan mengikuti.

Lalu bagaimana jika seseorang berpendapat bahwa kesehatan yang terpenting hanya fisik? Coba lihat sekitarmu, mereka semua hidup apa hanya fisiknya saja?

Kyungsoo mulai terlarut oleh bukunya dan halaman selanjutnya membuatnya terpaku.

Orang yang sehat secara fisik belum tentu mentalnya baik-baik saja.

Kamu tidak akan mengerti apa yang dia rasakan jika kamu sendiri belum mengalaminya.

Orang yang mempertahankan kesehatan mentalnya adalah orang yang hebat apalagi jika seseorang tersebut berada di ambang batasnya.

Dia terus melanjutkan membacanya, matanya membaca tulisan tangan Sehun,

Seseorang yang telah tiada adalah seseorang yang sebenarnya ingin hidup. Lalu mengapa 'kalian' tega merenggut harapan hidup mereka?

Mengapa orang yang hidup justru ingin pergi selamanya? Apa salah jika memilih pergi selamanya?

TES

TES

Air mata Kyungsoo menganak lalu isakan terdengar oleh ketiga orang yang ada disitu.

"Ada apa Kyungie?" Tanya Junmyeon

"?"

Kyungsoo hanya menyerahkan buku yang tadi dia baca kepada ketiga saudaranya.

Reaksi mereka pun sama tak jauh berbeda.

Ketika membuka halaman selanjutnya dia memukan sebuah foto terjatuh.

Itu adalah...

Foto mereka bersama kedua orang tua sebelum seminggu kejadian kecelakaan itu terjadi, foto yang penuh dan canda tawa.

Jongin membalik selembar foto tersebut dan terdapat tulisan,

Aku menyayangi kalian... Maafkan aku yang menjadi beban bagi kalian..

Dia mendekap foto itu, tanpa mereka sadari Yifan dan Xiumin menyaksikan hal tersebut karena pintu kamar yang tidak di tutup.

Awalnya mereka berdua terheran karena kamar yang berada di ujung tersebut terbuka lebar dan voilla mereka menemukan keempatnya sedang menangis.

Yifan serta Xiumin terpaku menyaksikan kedua saudara mereka menitikan air mata.

Tiga jam kemudian.

Keempatnya akhirnya tertidur di kamar Sehun karena kelelahan menangis

oOo

Onew saat ini sedang menemui pamannya, Siwon. Dia diundang untuk meminum secangkir teh rosella di rumah kaca milik Mansion Sehun.

"Hai paman."

"Oh kau datang juga akhirnya." Jawab Siwon sesekali menyeruput tehnya

"Ada perlu apa paman?"

Siwon menatap Onew, "ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

"??"

Siwon menaruh cangkirnya, dan menyatukan kedua tangannya saling mengenggam.

"Ini tentang kedua sahabatmu."

"Dia?"

"Ya benar, keduanya yang akan segera kembali dari Australia. Dia akan datang besok dan langsung menginap disini."

Keringat sebesar biji jagung bertengger di kepala Onew pasalnya dia sangat hafal pada kedua sahabatnya yang akan menjadi manja dan overprotective saat bertemu apalagi disatukan dengan rivalnya.

"Haish mengapa mereka tiba-tiba berkunjung dan menetap di sini." Onew mengusap wajahnya lelah

"Karena mereka jatuh hati dan jatuh cinta pada Sehun." Kata Siwon dengan gelak tawa

"Aaaah pamann aku tidak akan bisa menempel pada Sehun jika mereka berdua ada dimari." Keluh Onew

Siwon hanya tertawa mendengarnya.

**************

Seperti biasa tinggalkan jejak dengan cara Vomment atau Vote dan Coment.

Nb : Voment dapat mempercepat FF ini di publish

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang