White

18 0 0
                                    

Bandara Soekarno Hatta padat seperti biasanya, akhirnya gue memutuskan untuk balik ke indonesia. Gue sendiri ga tau untuk berapa lama, tapi yang jelas gue balik buat beresin semuanya. Gimana dengan kelvin? He stay there of course. He's working, jadi gabisa sembarangan pergi dan ngurus visa dan lain sebagainya takes time, so i decide to go back alone.

Sembari nunggu koper, gue liatin handphone buat pesen taksi online, sambil nunggu koper gue lewat, memori gue kebawa ke dimana gue dan Gale menghabiskan waktu bersama sampai akhirnya dia bilang dia mau nikah, gue sendiri gak paham sama jalan pikiran gue, gue sedih dia nikah sama yang lain, tapi gue ga mau jalanin sama dia. Gue cuma narik nafas panjang dan melupakan hal itu. Gimanapun juga kalau sudah memutuskan sesuatu yasudah yakini saja, toh sudah bertindak, kita ga punya doremon yang bisa pake mesin waktu buat muter balikin waktu kan?

"Hai" Kata seorang lelaki yang tiba tiba membuyarkan lamunan gue. Gue menoleh kearah suara sapaan itu, dalam pikiran gue pertama kali, yes dia ganteng.

"Oh ya Hai, can i help you?" Tanya gue sopan, sebenernya gue ga yakin ini lelaki foreign, soalnya mukanya ga kaya foreign, cuma karena rambutnya yang merah gelap dan ini kan bandara takutnya bukan orang indonesia.

"Well actually, gue cuma mau kenalan sih" Ujarnya sembari menyodorkan tangannya buat salaman, gue agak bengong terus nyalamin tangan dia.

"Ally" Kata gue singkat mencoba tersenyum.

"Gue Daniel, something bothering you?" Tanya lelaki itu.

"Engga, gue tadi lagi ngelamun aja" Jawab gue singkat.

"Lo balik naik apa?" Tanyanya lagi.

"Taksi onlen" Jawab gue singkat lagi, dibilang ga minat buat kenalan engga juga, cuma masih banyak hal di kepala gue, jadi gue cuma bisa kasih respon ala kadarnya.

"Udah pesen?"tanyanya lagi.

"Not yet but soon will" Jawab gue singkat lagi.

Tiba tiba beberapa gadis mendekat dengan handphone yang siap di posisi camera.

"Kak Daniel Dirgantara ya? Boleh minta foto kak? Aku ngefans banget sama kakak" Ujarnya memotong pembicaraan, gue mundur memberikan ruang buat gadis gadis itu untuk mengambil foto bersama lelaki itu. Ngefans? Dia public figure?

"Oh boleh, Ally sorry" Sesalnya lalu berpose dengan gadis itu.

"Dan, i have to go" Gue berusaha pamit, tampak wajah Daniel ingin menahan gue, cuma once my lugage comes, gue langsung cabut dari situ.

Gue berjalan menyusuri koridor kedatangan luar negri untuk menunggu taksi onlen gue dateng. Tapi tiba tiba ada yang narik tangan gue dan buat gue hampir jatuh kesandung koper.

"Ow what thee" Ujar gue kaget. Its him again.

"Sorry Ally, gue belum nanya nomer lo" Ujarnya.

"Can i borrow those?" Tanya gue menunjuk handphone Daniel.

"Oh here" Ujarnya lalu memberikan handphonenya ke gue, gue mencatat nomer gue disana.

"Here, and i have to go, its really nice to meet you Dan" Ujar gue mengembalikan handphonenya lalu bergegas naik taksi dan meninggalkan dia yang seakan masih ingin nahan gue.

Singkat cerita, I've search about him on internet, Daniel Dirgantara, seorang influencer terkenal dengan follower yang amazingly huge, anak dari salah seorang keturunan pemilik grup terbesar dan tersukses di Indonesia, lulusan S2 Teknologi lingkungan di New Zealand, kerja disana dan sering balik ke Indonesia. Hes pretty active on social media, dan sering bikin konten social, kinda legit. Hampir tidak pernah terlihat dekat dengan wanita, dikabarkan seorang gentleman sejati. Oh wow.

That Feeling Tho..Where stories live. Discover now