2

158 16 13
                                    


🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷





Udara dingin, dalam cuaca hujan. Angin kencang mempermainkan daun-daun yg tampak ringkih bertahan di dahan. Tetapi aku tak pernah lupa menghitung hari.

Satu tahun pernikahan ku dengan Taengoo. Iya, taenggo panggilan sayangku untuk laki-laki bermarga Kim yang mempersuntingku satu tahun lalu itu.

Desah ini keluar bukan karena kesal, tapi hanya ucapan selewatan... Bukan tak bersyukur atas kehadiran lelaki itu dalam hidupku.

Lelaki dengan perawakan yang tidak terlalu tinggi itu pintar, wajahnya yang baby face membuat wajah teduhnya kian imut. Dua matanya selalu meneduhkanku dari ombang-ambing rasa. Sabar? Bukan main! Kadang aku yg gemas melihat sikapnya yg low profile.. Padahal beberapa rekan kerjanya bermain kasar. Zaman sekarang, memang sulit mencari orang-orang yg tak main sikut kiri kanan untuk kepentingan sendiri. Sekian dari sedikit itu, suamiku.

Sebagai pekerja yang tekun, atasan Taeyeon menyayanginya. Saking sayangnya kemana-mana Taeyeon selalu di ajak. Jadilah aku makin ngerasa sepi. Padahal berdua bareng Taeyeon aja masih belum cukup ramai buat ku. Bertetangga? Aku bukan orang yang aktif terlibat gosip ini itu. Jadi paling sekedar menyapa setiap bertemu, menjenguk ketika ada yang sakit, atau sekilas bertukar resep masakan.

Kembali pada sikap pendiam Taeyeon yang bagaikan langit bumi kalau dibandingkan denganku, aku pernah iseng buat bertanya.

"Kenapa sih kamu enggak nikah sama perempuan yang pendiam juga?"

Di depan komputer kulihat Taeyeon tersenyum kecil.

"Kamu lucu."

Aku masih menunggu sambungan kalimatnya, namun ternyata sia-sia. Lain waktu pernah kutanya soal perasaannya untuk ku. Mau tau apa jawabannya?

"Kamu lucu."

Aku sampai tertawa geli untuk kelucuan yang sama sekali tidak kumengerti.
Jawaban pendek-pendeknya yang tidak menjawab apa-apa.
Kalau udah kudesak lagi baru deh dia jawabnya agak panjangan dikit.

"Kamu lucu. Kamu kan istriku."

Awalnya emang menarik menyimak jawaban Taeyeon yang simpel-simpel. Tapi lama-lama makin tertebak, dan aku bosan dapat jawaban 'kamu lucu' terus menerus.

Dari perbedaan kultur kami, sebagian besar teman-temanku menilai 'perbedaan komunikasi' di antara kami akan menjadi masalah besar. Benarkah?

Enggak juga. Taeyeon selalu memperhatikan dan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan ku. Cuma ya seperti itu. Pendek-pendek dan tidak memuaskan. Tapi terkadang gaya seriusnya Dengan wajah baby face itu menimbulkan kelucuan yang lugu.

Tapi pertanyaanku tentang kenapa dia memilih menikahiku dan yang seputar itu kadang-kadang masih menggoda. Bukankah pertanyaan, sesimpel apapun membutuhkan jawaban?

"Kenapa sih mau menikah dengan istri yang jelek?"

"Kata siapa princess jelek?"

Duh, .... Princess Gak kuat aku!

"Aku kan bisa liat kaca, aku gak secantik itu!"

"Cantik itu relatif."

Besoknya kutanyakan hal lain padanya. Tentang kenapa dia selalu memanggilku Princess? Tidak sayang atau panggil namaku yang cuma tujuh huruf itu. Jessica. Entahlah... Aku agak tidak terbiasa dengan sikap-sikap manis penuh gula. Aneh rasanya. Mungkin karena tidak ada yang bersikap seperti itu padaku sebelumnya.

"Karena mereka tidak menikahimu."

Tuh, enggak nyambung kan?

Syukurlah masa-masa awal pernikahan berlalu. Aku mulai terbisa dengan kepelitan bahasa Taeyeon di satu sisi, dan kemanisan kata-katanya di sisi lain.

__________________________

Tapi soal rahasia yang ingin di ungkapkannya sungguh menggelitik saraf-sarafku. Entah kenapa pula Taeyeon selalu gugup dan akhirnya gagal memberi tahuku.

Awalnya aku berusaha tenang dan memberinya waktu. Hanya saja belakangan aku mulai cemas. Jangan-jangan...

Lalu serentetan pertanyaan bernada khawatir seorang istri keluar tanpa bisa ditahan. Kami berdua seperti bermain tebak kata. Aku menebak-nebak, dia mendengarkan dan menjawab ya, tidak.... atau ya dan tidak.

"Oppa melakukan kejahatan? Merampok untuk biaya nikah?"

Taeyeon yang mau tertawa kucubit. Dia mencoba mengimbangi keseriusanku.

"Tidak."

"Nyopet? Jual perhiasan almarhum eomonie?"

Tertawa lagi, lalu buru-buru serius.

"Tidak."

"Oppa pernah tunangan sebelumnya?"

Taeyeon pura-pura diam. Lama Sekali hingga aku benar-benar cemas. Tapi kenapa cemas? Bukankah masa lalu adalah masa lalu dan tak boleh menghalangi kita melangkah ke masa depan?

"Aku enggak marah, asal oppa terus terang."

Taeyeon menundukkan wajah. Menekuri ubin-ubin marmer putih besar. Lalu suaranya pelan terdengar,
"Tidak."

"Oppa punya istri lain sebelum aku?"

"Tidak."

"Oppa selingkuh?"

"Hee...?"

"Mian....," potongku cepat.

Suasana mulai tak enak. Aku memandang langit-langit rumah yang tinggi, berharap eternit putih itu mengaburkan keingintahuanku. Tapi pertanyaan itu tak bisa kutahan.

"Oppa menikah lagi?"

Ia bangkit. Mengecup keningku dan berlalu tanpa kata-kata. Meninggalkan ku dengan segudang pertanyaan tambahan, kenapa dia pergi setelah pertanyaanku barusan?

Sekarang ganti aku yang kelabakan. Benarkah itu rahasia suamiku? Belum setahun dan Taeyeon sudah menikah lagi? Kenapa?






💙💜💙💜💙💜💙💜




Terima kasih yeorobuunnn
Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa...
Vote dan comen👇
Biar semangat Aku nulis dan up lanjutannya...😁😍

Itung-itung buat ngobatin kangen penumpang kapal selam satu ini, yang ff nya udah mulai jarang..🤩🥰

Kim Taeyeon's secret [ ✓ ]Where stories live. Discover now