6: do you need some help, aunty?

Start from the beginning
                                    

"Akuuh—keluarrrhh....ahhhh..." Tubuh Rochely menggelinjang saat mendapatkan pelepasan pertamanya dengan dildo getar yang masih menancap di lubang kewanitaannya.

Klekkkkkk

Seseorang membuka pintu kamarnya tanpa izin. Rochely terkesiap bukan main ketika melihat presensi pria muda yang tengah menutupi tubuhnya dengan selimut bermotif. Ia terus memandangi Rochely dengan mata membola. Orang itu adalah—Jungkook.

Spontan Rochely langsung menyelimuti seluruh tubuhnya, hingga hanya kepalanya saja yang terlihat. Detak jantung Rochely yang semula meningkat lantaran baru saja mendapatkan pelepasan pertamanya. Kini berubah menjadi seolah-seolah akan berhenti berdetak manakala Jungkook menangkap basah dirinya.

"Hai Aunty! Sedang apa? Kenapa belum tidur?" tanya Jungkook yang berdiri tepat di ambang pintu. Lalu ia mulai berjalan masuk ke kamar Rochely yang memiliki pencahayaan meremang dengan terhuyung. Pria muda itu menunjukkan gelagat seperti—setengah mabuk.

Lampu tidur kamar Rochely memiliki intensitas penerangan yang lebih tinggi dibandingkan lampu tidur lainnya, sebab ia tidak dapat tertidur dalam keadaan gelap. Maka dapat dipastikan bahwa Jungkook benar-benar menyaksikan Rochely—tengah mengangkang di atas tempat tidur dengan sebuah dildo getar di dalam kemaluannya.

Tahu apa yang Rochely harapkan saat ini? Menghilang dari muka bumi. Ke pluto atau lubang hitam di luar angkasa pun tidak masalah, asalkan ia dapat menghilang—detik ini juga.

"Stophhhh! Keluarhh! Jangan kesini—ahhhh!" Pekik Rochely yang dibarengi desahan lantaran dildo di dalam lubang kewanitaannya masih terus bergetar dan bergerak maju mundur secara otomatis, sehingga gelenyar nikmat yang melingkupi tubuhnya tetap berlanjut. Tubuhnya pun menggelinjang hebat tatkala kembali mendapatkan pelepasan keduanya tepat di hadapan Jungkook.

Wajah Rochely terasa seperti terbakar sementara Jungkook selalu mengaitkan pandangannya kepada wanita yang sedang terengah-engah di atas ranjang dengan cengiran lebarnya.

Seolah tidak peduli dengan perkataan Rochely yang memerintahnya agar tidak masuk ke dalam kamarnya. Dengan mata yang sayu, Jungkook tetap berteguh untuk melangkahkan kakinya, semakin mendekat ke arah ranjang, "apakah Aunty membutuhkan bantuan?"

Hah? Bantuan apa? Gila! Rochely membatin dengan bibirnya yang terasa kelu. Wajahnya pun kini persis layaknya tomat segar yang disertai cucuran keringat sebesar biji jagung. Udara dingin dari AC dan cuaca di luar sama sekali tidak dapat mengusiknya.

"Pergi! Sana pergi!" bentak Rochely kembali yang disertai dengan suara yang bergetar. Bahkan Rochely sampai melempari pria muda itu menggunakan beberapa bantal yang dapat ia jangkau dengan tangannya.

Jungkook yang berhasil menghindar dari serangan bantal Rochely terkekeh puas seraya memberikan senyuman nyeringainya, "Aunty, mintalah bantuanku. Maka aku akan membantumu dengan senang hati."

"Aku tidak butuh bantuanmu! Sana pergi!" teriakan Rochely kali ini disertai dengan gumpalan emosi yang tak bisa disembunyikan. Rochely terlihat benar-benar marah lantaran Jungkook tidak menuruti perintahnya.

Sudah sepantasnya Jungkook segera kembali menutup pintu dan pergi meninggalkan Rochely manakala pria muda itu mendapati pemandangan yang telah ia saksikan menggunakan dua pasang matanya. Namun kini Jungkook malah ikut merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi telungkup menghadap Rochely.

Apa yang dia inginkan? Pikir Rochely ketika Jungkook terus memandanginya tanpa berkedip sedetikpun.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AUNTYWhere stories live. Discover now