Brakkk!

Ane pun berbalik dan menutup pintu, dengan angkuh.

"Dasar mak nya si Fara ya, bener-bener bajingan sialan! Berani-beraninya dia pukul pipi gue yang baru gue olesin skincare. Awas aja tuh nenek rempong! Gue bakal bales lain waktu, huh!" omel Griz.

"Tunggu. Kenapa mak nya Fara jahat banget ke si Fara ya?" pikir Griz.

"Bodoamat! Nanti si tuyul bakal jelasin gue, haha."

Keesokan harinya.

"Ya Allah non Fara ini udah jam setengah tujuh pagi!" teriak pembantu rumah yang setiap hari mengurus Fara.

"Ah apaan sih berisik banget kalian,"

Para pembantu itu menatap satu sama lain dengan wajah kebingungan. Tidak biasanya Fara bersikap seperti ini, apa lagi ia selalu berangkat ke sekolah tepat waktu. Tapi kali ini terlambat.

"Non Fara ayo bangun! Non Fara udah telat berangkat sekolah. Nanti nyonya marahin kita-kita," ucap pembantu itu.

"Tunggu, ini jam berapa?" ucap Griz masih memejamkan matanya.

"Jam tujuh," balas pembantunya.

Tiba-tiba Griz bangun.

"AAAAAAAA! TELATTTT!!!"

Dengan cepat pembantunya membantu Griz bersiap-siap. Padahal Griz sudah meronta jika ia tidak ingin dibantu mandi, itu sangat menjijikkan jika mereka melihat tubuhnya. Namun apalah daya, sekarang ia adalah Fara bukan Griz.

Selesai mandi, ia pun bersiap berangkat ke sekolah. Di depan sudah ada sopir yang menunggunya, para pelayan juga sudah memasukkan bekal sarapan untuk Griz, karena tadi ia tidak sempat sarapan. Griz merasa aneh, mengapa Mama Fara tidak ada untuk memarahinya? Jelas-jelas ia sudah sangat-sangat terlambat, mungkin ini hal pertama kali yang dilakukan oleh Griz.

Namun rasanya aneh jika ia tidak mendapatkan omelan dari emaknya karena ia bangun kesiangan.

"Pembantu!" panggil Griz membuat para pelayannya aneh, biasanya Nona nya memanggil dengan sebutan nama.

POFFFFF!

Secara bersamaan peri itu pun muncul dihadapan Griz, membuatnya terkejut dan tak sengaja berteriak.

"AH! TUYULLL!" teriak Griz membuat pelayan itu celingak-celinguk, ke atas, dan kebawah.

"Eh! Sstttttt! Ini aku," ucap peri itu.

"Ternyata elu! Beh, ngagetin aja lo ya,"

"Non Fara, mana tuyulnya?" ucap pelayan itu dengan sapu lidi ditangannya.

"Ah i-itu, udah kabur, kalian lama sih nangkepnya jadinya kabur deh," ucap Griz mengangkat kedua bahunya.

"Pembantu!" panggilnya sekali lagi.

"I-iya non Fara? Apa ada barang yang tertinggal?"

"Oh, gak kok pembantu. Cuma mau tanya aja, emak, eh maksudku Mama mana?"

Pelayan itu semakin kebingungan lagi saat Nona nya bertanya Mamanya dimana. Jarang sekali Nona bertanya soal Nyonya, biasanya ia tidak peduli, bahkan saat gak ada pun non Fara senang, tapi kenapa ini malah bertanya, ucap para pelayan.

"Tumben sekali non Fara tanya Nyonya?"

"Eh kamu! Sini!" Peri itu menyeret sisi rambut panjang Griz.

"Apaan sih main tarik-tarik aja,"

"Kamu ngapain tanya itu ke mereka?"

"Emangnya kenapa tuyul. Wajar aja dong gue nanya ke mereka, itu udah kebiasaan gue kalau emak gue lagi gak dirumah," ucap Griz kesal.

Teleport Girl of The CuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang