Kiano tak tahu harus berbuat apa lagi saat kekasihnya tiba-tiba tanpa alasan yang jelas memutus pernikahan secara sepihak, padahal pernikahan mereka akan dilaksanakan sebulan lagi. Ketika dimintai kejelasan dan didatangi ke rumah kekasihnya pergi en...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dengan tangan dilipat di dada dan kaki yang menyilang serta punggung yang bersandar pada kursi, netra Kiano sejak tadi tak lepas menatap perempuan yang saat ini sedang memakan strawberry cheesecake, sangat lahap seperti tak makan setahun, sampai-sampai Kiano yang melihatnya merasa kenyang.
Menghembuskan nafas kasar, tampaknya itu berhasil mencuri perhatian dari perempuan bernama Kayla Arleta Putri, wanita berusia 28 tahun kurang 1 bulan itu menatap Kiano dengan bingung, sosok yang dikenalnya selama 15 tahun itu tampak sedang memikul beban berat.
"Tentang semua persiapan pernikahan lo gak ada masalah kok, jadi lo kenapa?" Tanya Kayla.
Selain sebagai sahabat, Kayla adalah wedding organizer sekaligus wedding planner untuk acara pernikahan Kiano bulan depan, pekerjaan yang dia jalani sebenarnya bukan hanya acara pesta pernikahan, jika ada yang meminta jasa untuk acara apapun pasti dia akan lakukan, tentu saja sesuai budget yang telah ditentukan.
Bukannya menjawab, Kiano tampak semakin gusar posisi dia mendadak tak bisa diam mengubah posisi duduknya kesana-kemari sebelum akhirnya kembali menatap Kayla dengan lekat.
"Kenapa sih No?" Tanya Kayla sekali lagi, dia tampak penasaran.
"Gimana ya ngomongnya?" Kiano malah balas bertanya membuat Kayla jengkel sendiri.
Tak mau membuang-buang waktu dengan Kiano yang tak jelas hari ini, Kayla kembali menikmati setengah cheesecakenya, dia sudah tak peduli lagi kenapa Kiano dan apa yang mau dia katakan. Sudah tahu Kayla ini tipe yang tak sabaran, tapi si menyebalkan itu selalu menguji membuat kesal saja.
Kiano menidurkan kepalanya di atas meja, saking sudah pening tak tahu lagi apa yang harus dia lakukan merasa menyesal bertemu dengan Kayla karena dia tak punya rasa iba malah sibuk dengan cheesecakenya.
"Lo kalau laper makan, gak bakal kenyang otomatis kalau itu nasi cuman lo biarin gitu." Kayla melirik Kiano sedikit, dia tak mengerti dengan lelaki itu hari ini.
Kiano tak menanggapi, dia memejamkan mata seerat-eratnya berharap ketika bangun jika kaburnya Syakila seminggu lalu hanya mimpi buruk.
"Aw!" Kiano mengakat kepalanya saat tangan Kayla tanpa sopan santun menarik rambutnya cukup keras.
