"Baiklah, satu porsi besar kerang, satu porsi kecil kerang, satu botol soju dan satu susu yogurt, tidak ada tambahan?" Ucap Ahjumma kedai mengabsen menu makanan yang kami pesan tadi.

Kami sama-sama mengangguk sambil tersenyum masam.

"Dasar bocah jaman sekarang, mau cari mati apa? Umur segitu..." racau Ahjumma tadi yang masih terdengar membuat kami cekikikan.

"Kau sih!" Ucap ku setelah tertawa mencubit lengan nya.

"Yak! Sakit, KAU INI KE-" Hoseok langsung bungkam saat semua orang melihat kami.

"Ah.. dasar adik nakal, bicara yang benar" ucap ku sambil membungkuk-bungkuk dan tersenyum ke pengunjung lain.

Sudah sepuluh menit semenjak kami makan, Hoseok masih saja memandangi botol soju yang belum aku sentuh sama sekali.

"Kau benar-benar menginginkannya?" Bisik ku ke Hoseok.

Hoseok mengangguk sedih. "Walaupun lebih ingin makgeolli, tapi yang itu juga boleh" ucap Hoseok dengan bisikan juga.

Aku pun menlirik-lirik sekitar, lalu membuka tutup botol susu yogurt rasa pisang Hoseok dan memasukkan soju ke botol susu itu diam-diam.

Kami berdua tertawa-tertawa jahat lalu membenturkan gelas kami diam-diam.
.
.

Malam ini aku menginap lagi di rumah Hoseok, kami sudah dua minggu dekat dan ini sudah empat kali aku bermalam di sini.

Sehari setelah pengalaman menginap pertama hari itu, Hoseok langsung mengubah ruangan baca di samping kamarnya menjadi kamar tamu.

Sepertinya ia sangat berkeinginan besar agar aku nyaman bersamanya di rumahnya, aku juga senang berada di sekitar orang beraura positif seperti Hoseok.

Hari itu hari libur, kami hanya bersantai di rumah, saat iti aku sedang mengikir kuku sambil menunggu scrub bibir yang kugunakan sebelum dibilas.

"Sejeong-ahh~~ ayo buat makanan manis" suara Hoseok yang di buat manja muncul dari arah dapur, aku tidak menjawab karna bibirku lengket dengan scrub.

"Kenapa tidak menjawab?, ada apa di bibir mu itu?" Tanya anak itu polos, namun sejurus kemudian ekspresi polos itu lenyap.

"Itu scrub bibir kan?" Tanya nya dengan senyuman jahil. Aku tau apa yang akan dia lakukan, jadi aku langsung bangkit dari sofa hendak berlari.

"Yak! Jangan lari!!" Hoseok menangkap ku dengan cepat tidak membiarkan ku pergi. "Makanan manis ku sudah ada di sini ternyata"

Aku bergidik ngeri dan memberontak namun bibir ku sudah duluan di lahap oleh manusia pecinta gula ini.

"Hoseok jangan! Hoswmmpp!!"

Hoseok kabur setelah menelan semua scrub bibir yang teroles, padahal dua menit lagi sudah bisa dibilas. Setela mencuci mulut karna masih lengket aku langsung mencari maniak gula itu.

Sudah ku duga dia ada dikamar, aku berdiri sambil berkacak pinggang di depan pintu kamar namun anak itu malah meledek ku.

Sudah ku duga dia ada dikamar, aku berdiri sambil berkacak pinggang di depan pintu kamar namun anak itu malah meledek ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku memasang muka marah lalu menerjang nya dengan gelitikan maut.

"BERANI NYA KAU MENJULURKAN LIDAH PADAKU!!"

"WAHAHAHAHAH!!! AMPUN SEJEONG-AH!! AMPUUUN!!" dia itu paling tidak kuat di gelitik.
.
.

Seperti biasa aku sampai di tempat kerja sebelum jam sembilan.

"Yak! Kau ini tidak boleh seperti itu!" Teriak rekan kerjaku sebal.

"Apa?" Tanya ku tak paham.

"Kau punya pacar tapi tak bilang pada ku kan?!" Aku terdiam, pacar?, sebenarnya aku dan Hoseok belum pernah membahas masalah status, tapi sih.. kalau sudah ciuman..berarti kami pacaran kan?.

"Kenapa malah diam?!" Ya ampun, bisa tidak biasa saja anak ini?.

"Ah.. pacar?"

"Iya, aku tak mungkin salah kan?, apa masih dengan pria manis itu?, atau pria yang berambut blonde?, atau pria mancung tempo hari?,, Atau... yang mengantar mu tadi pagi?, YAK! kau ini banyak sekali gebetannya?!!" Ya ampun kasihan telingaku ini.

"I..-itu"

"Aahh.. aku tau kau sulit memilih kan?, mereka semua tampan ku akui, pelan-pelan saja, kau pokoknya harus mengenali sikap asli mereka semua, baru bisa memilih, aku punya tips untuk bisa mengetahui sikap seseorang yang sebenarnya..." aku sudah tidak terlalu menggubris rekan ku ini, malah sebuah pertanyaan baru terlintas di kepalaku, tidak, mungkin lebih tepatnya pernyataan.

Jadi orang-orang akan menganggap kalau Hoseok adalah orang yang berbeda-beda.

Ya, tentu saja begitu kan, aku pun begitu kalau tidak bermalam di rumah Hoseok hari itu.

Aku benar kan?








TBC.
Sorry for typo.

Aku, tidak tahan dengan kilauan Hoseok

Aku, tidak tahan dengan kilauan Hoseok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
No Physical (BTS Fan Fiction) #TAMATWhere stories live. Discover now