" Tuhan adalah penulis skenario terbaik dalam hidup ini dan hanya kita lah yang bisa jadi tokoh utama dalam cerita itu "
-raina diandra nura
Suasana lingkungan tempat tinggal yang berbeda dari biasanya , barang-barang pindahan yang telah dikemas dalam berbagai macam kardus sudah terletak didalam rumah minimalist yang telah dia siapkan untuk tempat tinggal beberapa tahun kedepan .
"Ni... kamu bawa barang-barang kamu ke kamar ya , bunda mau beli alat bersih-bersih rumah dulu ke minimarket depan" ujar seorang wanita paruh baya , yang dikenal dengan bunda Ella , ia adalah single parent bagi Raina dan adiknya yang bernama naba , wanita hebat yang melahirkan Raina dan mengasuhnya hingga mereka dewasa .
Raina yang mendengar perintah dari sang bunda tersebut hanya bisa meng-iyakan dan membawa barang-barangnya kedalam kamar yang berada di lantai atas .
Raina bahagia sekali semua yang ia impikan akhirnya dapat terwujudkan dengan usaha yang telah ia lalui selama ini . Ia lulus di universitas terbaik di Indonesia dengan jurusan kedokteran melalui jalur SNMPTN . Karena diterima di universitas tersebut mengharuskan Raina , dan keluarganya pindah keluar kota , karena bunda khawatir dengan Raina yang belum pernah berada di negri orang . Raina yang dulu tinggal di daerah padang , Sumatera barat . Benar-benar belum pernah menginjakkan kaki dikota-kota besar di Jawa .
Bunda yang sehari-harinya bekerja sebagai pegawai negri mengambil pensiunnya dan mulai fokus dengan bisnis yang telah ia jalankan semenjak bercerai dengan ayah , bisnis yang lumayan menghasilkan dengan cabang yang telah tersebar di seluruh kota di Indonesia .
Drtttt....drtttttt....drrrttttt
Handphone yang bergetar karena panggilan dari seseorang menghentikan aktivitas yang sedang menyusun baju kedalam lemari miliknya . Segera ia angkat telephone dari Sakura Ciel , sahabat yang selalu ada menemaninya sejak dulu ia sekolah , Ciel juga lulus di fakultas dan jurusan yang sama dengan Raina . Ciel yang lebih dulu berangkat dan tinggal di kontrakan yang telah ayahnya siapkan untuk dirinya .
"Assalamualaikum rainaaaa..."
"Waalaikumsallam , kenapa ?"
" gimana naik pesawatnya , asik nggak? , udah bisa diatas langit tuh pasti seneng banget iya kan??"
" hmmm ... biasa aja , lagian aku tidur , capek banget packing barang "
"Tidur mulu kamu .. nggak bosan apa"
" terserah kamu deh , aku masih mau beresin barang-barang , kalau nggak ada yang penting aku tutup dulu"
" eh tunggu - tunggu !!! , aku pesan 2 tiket nonton film hari ini , mau nggak?? "
" iya deh boleh , film apaan emang? "
" nggak film horor kok tenang aja "
nada suara yang mencurigakan dari Ciel . Sungguh Raina sangat tidak menyukai film horor , karena film horor itu menurut Raina yang menyeramkan karena sound effect nya yang berlebihan
" mmm oke.."
" oke ..!!! , nanti aku Kasih lokasi sama jamnya sama tiketnya ntar kamu scan aja kalo misalnya aku telat "
"Iya-iya assalamualaikum "
" Waalaikumsallam Raina molor , sampai ketemu nanti ..bye"
YOU ARE READING
Langit Raina (oN going )
Teen FictionKenapa kita selalu menyalahkan takdir yang menimpa kita ? , padahal dengan itu semua menjadikan kita menjadi manusia yang tangguh dan kuat seperti seorang gadis yang selalu menerima dan menjalani takdir yang diberikan dia adalah Raina diandra nura...
