18. Friend childhood again(?)

Start from the beginning
                                    

"GATHAN, DEON, JEVON!* Ketiga remaja yang Carina panggil merasa ragu saat hendak menghampiri Carina.

"CARINA?!" Ketiga remaja itu sontak menjitak kepala Carina dengan pelan secara bergantian.

"Sumpah lo ngilang gak ada kabar, gak bisa dihubungin anjir, by the way ini anak sama suami lo?" Laki-laki bertubuh tinggi dengan betis besar itu menatap kearah Vaden yang menatap ketiga laki-laki seusianya itu dengan tatapan kesal.

"Iya dong, eh tapi gue belum nikah, masih calon, kalo itu emang anak gue"

"LAH, KAPAN LO HAMIL ANJIR?!" Pekikan laki-laki dengan gigi kelinci itu membuat Carina memukul lengan laki-laki itu.

"Anak adopsi, calon gue gak tega buat ninggalin dia"

"Cakep juga anak lo"

"Iya dong jelas, eh btw gue buru-buru, gue balik duluan ya?"

"Lo gak mau ngajak kita-kita buat mampir ke rumah?" Laki-laki berwajah bayi namun memiliki tubuh layaknya petinju itu kini menyahut setelah beberapa saat ia terdiam.

"Ya, ayo deh"

"By, sekalian ini kita bilang ke mama aja ya?" Carina mengangguk dan menggendong Zefran dengan tangan yang lengket dan mulut penuh dengan bekas eskrim.

"Makannya belepotan ih" Vaden mendekat kearah Carina dan mencium sekilas pipi gadis itu membuat sang korban membeku sejenak, Vaden bergegas membersihkan mulut dan tangan anaknya yang lengket itu.

"MAS... banyak orang ihhh" Carina menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Vaden membuatnya terkekeh dan melupakan genitnya mata para 'teman gadisnya tadi menatap kearah beberapa bagian 'miliknya'

"Udah ayo buruan, panas nih" Vaden merangkul bahu Carina, menatap 3 laki-laki tadi memasuki mobil dan mengikuti mobil Vaden.

Vaden membawa surat adopsi dan menggendong Zefran, beberapa kali Zefran nampak ketakutan saat tangan Carina hendak membuka pintu.

"Zefran kenapa? Ada yang salah? Atau apa?"

"Zeflan takut nanti..."

"Nanti?"

"Nanti itu, Zeflan diusil"

"Ada-ada aja, enggak kok" Vaden mencium pelipis anaknya itu, Carina menemukan orang tuanya di ruang keluarga dengan Kelvin, Valentina (?) Entahlah.

"MAMA HASILNYA POSITIF!" Teriak Valentina dan memeluk erat Kelvin suaminya itu.

"Syukurlah, jangan ngelakuin hal yang berat-berat, minta sama Kelvin atau sama Melva" ucap Valleta sebelum mengubah pandangannya menatap Carina.

"Astaga, sayang ini anak kamu?"

"Iya ma" jawab Carina senang

"KALIAN BELUM MENIKAH!" Valleta menutup matanya dengan satu tangan dan menggeleng pelan.

"CARINA?!" Bentakan sang ayah membuat senyum gadis cantik itu memudar.

"Kapan buatnya?" Ucapan Galaxy membuat bahu Carina semakin merosot.

"PAPA IHH, ini mas Vaden ngeliat dia waktu mau beli bubur buat Carina, katanya dia kabur dari panti yaudah sama mas Vaden dibawa pulang, terus ini mas Vaden udah ngurus surat adopsinya"

"Kamu belum 'itu' kan berarti?" Mata Carina melotot dan segera memukul lengan Galaxy dengan sedikit kuat.

"Enggak ishh, oh iya, mama inget sama 3 anak kecil yang pernah manjat genteng bareng aku gak?"

"Hah? Yang mana?"

"Yang mama suruh kita tidur tapi akhirnya kita naik ke genteng buat ngumpet, terus akhirnya mama laporin ke papa"

Perfect coupleWhere stories live. Discover now