Dycta Diaries (Remahan Biskuit Khong Guan)

20 0 0
                                    

Selasa, 24 Mei 2022

Sebenarnya adakah batas waktu untuk melupakan seseorang? Maksudku berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kita melupakan seseorang yang pernah singgah di hidup kita? Apalagi orang tersebut sudah bertahun tahun menguasai hati dan pikiran.

Aku ingin tau berapa lama, jika memang ada waktu yang dibutuhkan dan batasannya aku ingin mengikuti itu. Aku ingin memaksa diriku dalam jangka waktu tersebut untuk melupakan dia. Melupakan semua kenangan yang pernah singgah dalam hidupku.

Melupakan semua hal tentang dirinya yang pernah membuat hari hariku menjadi bahagia. Rasanya ada ketidak relaan dalam diriku untuk melupakannya begitu saja.

Saat ini aku menangis, menjatuhkan beberapa bulir air mata di netraku. Dalam hal ini aku berpikir mengenai kebahagiaan yang kurasakan kala melihat dirinya. Hanya melihat dirinya saja sudah bisa membuatku senang setengah mati. Tapi kini aku harus berusaha melupakan dirinya.

Dia itu orang yang spesial. Hanya dia satu satunya lelaki yang aku tangisi, aku senangi atas kehadiarnnya. Dan hanya dia satu satunya lelaki yang bisa membuatku hancur sehancur2nya.

Kamu itu kadang bisa menjadi Melon untukku, menjadi buah yang paling aku sukai. Menjadi buah yang dapat membuatku bahagia kala memakannya. Tapi kamu juga bisa menjadi Alpukat untukku. Menjadi buah yang sangat aku benci...yang sangat aku tidak sukai rasanya dan membuatku mual.

Kadang aku berharap, bisakah kamu menjadi Melon untuk hari hariku selamanya? Tanpa berubah menjadi Alpukat, bahkan Alpukat yang busuk! Bisakah kamu menjadi pemanis dalam setiap hidupku? Layaknya buah Melon manis yang paling aku suka. Jangan menjadi alpukat yang membuatku mual kala memakannya, aku tidak suka itu karena alpukat melukai diriku.

Kalau memang sudah waktunya aku melupakanmu sekarang, aku akan mencoba. Jika kamu mau tau, sebenarnya keberadaanu di dalam hati ku itu hanya bagaikan remahan biskuit Khong Guan. Bukan lagi sebesar kaleng biskuitnya. Tapi kamu tau kan membersihkan remahan biskuit itulah yang susah dan kadang kita luput untuk membersihkan partikel2 kecilnya. Begitu juga dengan kamu, walau keberadaanmu ini layaknya remahan, tapi aku luput dengan remahan kecil itu yang membuat kamu tidak bisa 100% hilang begitu saja. Yang aku butuhkan sekarang vacuum cleaner untuk membersihkan pertikel2 kecilnya. Jika memang ini saat yang tepat. Aku akan membeli vacuum cleaner lalu mulai membersihkan remahan kecil itu. Aku bisa saja tidak memperdulikan remahan biskuitnya, tapi aku tak mau selamanya begini. Aku harus cinta kebersihan dan mulai membersihkan debu dan kotoran2 kecil.

Tapi aku akan selalu berterimakasih kepada kamu yang sudah mengajarkanku bagaimana rasanya jatuh cinta. Bagaimana rasanya sakit hati juga bagaimana rasanya seperti ada kupu kupu yang terbang di dalam perutmu. Keberadaanmu itu sudah mendewasakanku secara tidak langsung. Kini saatnya aku mencoba benar2 melupakanmu. Aku harus rela, terimakasih atas 12 tahun pembelajarannya....

Untuk A, jika sewaktu2 kamu membaca ini dan kamu sudah punya pasangan yang terbaik untuk dirimu... Kamu harus ingat bahwasannya kamu adalah lelaki yang hebat yang hanya dengan kehadiranmu saja bisa membuat seorang perempuan memiliki banyak pembelajaran hidup dan kedewasaan. Thank You!

Sweet and Sour (Dycta Diaries)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن