Lagi dan lagi, Nord terus memotret kekaguman itu terus saya bertasbih dari mulut Nord.

Bukan hanya Nord, tapi siapapun yang melihatnya pasti akan takjub.

Bahkan, Ferdian yang hanya melihat dari layar laptop-pun juga berdecak kagum.

"Rian, Brian! Sini!" panggil Ferdian.

"Kenapa, Pak?" ujar Rian.

"Lihat, ini!" tunjuk Ferdian pada laptopnya yang mempeihatkan gambar-gambar kiriman Nord.

"Wah, Daebak!" kagum Rian hiperbola.

"Bagaimana? Keren, bukan?" tanya Ferdian lagi.

"Ini mah bukan keren lagi, Pak, indah banget!" puji Brian juga.

"Ini kata Nord baru awalannya aja, dia yakin bakalan ada sesuatu yang lebih besar lagi katanya,"

"Jadi, Nord mau makin masuk lagi, Pak?" susul Rian.

"Iya,"

"Gila, berani banget, Nord,"

"Salut, sih, Gua," kagum Brian.

"Gak sia-sia ditinggal nikah," gurau Rian membuat ketiganya tertawa bersamaan.

Sementara itu, Nord masih terus menyusuri hutan yang tak akan indah itu.

Kata orang, hutan itu menakutkan, tapi jika kita mengenalnya lebih dalam, maka kita akan terus bisa menemukan keindahannya, gumam Nord membuat Quotes sendiri untuk dirinya.

Pukul 16:45 arloji Nord berbunyi, benda itu memang berbunyi karena Nord telah menyetelnya di jam-jam tertentu.

Entah apa gunanya, hanya Nord lah yang tahu.

Ketika tengah asik memotret, tak sengaja, Nord melihat sesuatu dari kejauhan.

Sesuatu yang kalau dilihat, memiliki pergerakan.

Nord menyipitkan matanya, guna mendapatkan kejelasan dari apa yang ia lihat barusan.

Nord mencoba berjalan mendekat, namun terhentikan saat teringat ucapan bapak-bapak tempo hari.

Bulu kuduk Nord berdiri, seolah memberitahu bahwa apa yang ia lihat itu bukan sebangsa dengannya.

Benda itu sekilas tampak bagai bayangan, putih, namun memiliki perawakan bak seorang perempuan.

Nord ingin menjauh, namun rasa penasarannya semakin membuat ia mendekat, ia tak berani memotretnya, namun memberanikan diri untuk mengamati dari jarak yang tak begitu jauh.

Nord ingin menjauh, namun rasa penasarannya semakin membuat ia mendekat, ia tak berani memotretnya, namun memberanikan diri untuk mengamati dari jarak yang tak begitu jauh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semakin jelas!

Itu adalah perawakan seorang wanita, surainya sangat anggun, bahkan rambut bergelombangnya mampu mengalihkan atensi siapapun yang melihatnya.

Tapi tunggu!

Wanita mana yang berani hidup sendirian di tengah hutan seperti ini, batin Nord.

Nord hendak mendekat untum menyapa, namun wanita itu perlahan bangkit, dan berjalan dengan anggun sambil menyapa ribuan kupu-kupu yang sedang berterbangan.

Nord, and His EdelweisWhere stories live. Discover now