Nord terus menyusuri hutan itu hingga ia pun sudah tak tahu lagi sudah berapa dalam ia mengarungi hutan ini.
Nord dibekali dengan satelit dari perusahaan, untuk memastika bahwa ia baik-baik saja dan supaya terus bisa memberikan update tentang projek-nya.
Nord sudah mulai merasa lelah, bahkan rasa hauspun mulai menggodanya.
Nord melihat ke arah arlojinya, pukul 14:50 siang.
Sudah cukup terik, tapi itu berlaku untuk diluaran sana, namun tidak dalam hutan ini.
Disini, hawa sejuk dari bawah pepohonan besar mengeco seolah hari terus menjadi malam.
Nord meneguk air putih ditangannya hingga tandas.
Ia mengatur deru napasnya sambil menduduki diri dibawah sebuah pohon besar yang kini sudah mulai terdengar suara kicauan burung khas ditengah hutan.
Nord mengecek kembali hasil potretannya dan menyalinnya ke laptop, lalu mengiriminya ke perusahaan.
Tak butuh waktu lama, Ferdian langsung menerima file itu.
Takjub!
Itulah kata yang cocok menggambarkan ekspresi wajah Ferdian saat ini, ada dua faktor yang membuatnya tersenyum.
Pertama, ia lega karena Nord dalam keadaan baik-baik saja setelah hampir dua hari tak mengirimi kabar.
Kedua, ternyata tak sia-sia ia mengirim Nord kesana, karena begitu indah hutan yang sangat di hindari oleh manusia itu.
"Beautiful, Nord!" balas Ferdian pada e-mail Nord.
Nord tersenyum, ia juga merasa puas dan sangat yakin bahwa ini adalah permulaan, pasti ada sesuatu yang jauh lebih besar dibandingkan ini.
Nord menutup laptopnya, dan berkemas untuk terus berkelana semakin dalam. Dengan kamera yang selalu sedia di tangan, Nord melanjutkan perjalanannya.
Benar, tak butuh waktu lama bagi Nord, setengah jam perjalanan ia sudah kembali di suguhkan dengan pemandangan yang tak pernah ia temui di dua puluh tujuh tahun usianya.
YOU ARE READING
Nord, and His Edelweis
FantasyNord adalah manusia biasa, ia bekerja sebagai seorang potografer alam, nekat mengambil projek pekerjaan di tengah hutan, saat merasa galau setelah ditinggal menikah oleh sang kekasih. Siapa sangka, ternyata projek itulah yang membuat ia bertemu deng...