Butterfliest Forest

42 8 0
                                    


Nord akhirnya sampai di Butterflies forest. Yang mana, hutan ini adalah menjadi tempat untuk lokasi projek-nya.

Perjalanannya cukup panjang, ia harus berkendara lebih dari tiga jam dari Jakarta ke Bandung.

Lalu, menaiki kereta dari perkotaan menuju suatu desa yang sangat sulit untuk disebutkan namanya.

Bahkan, untuk mencapai titik dasar hutan itu saja, Nord harus menyebrangi sungai dengan perahu.

"Huff," Nord menghela napasnya, saat berada di dalam perahu.

Saat ini Nord tak sendiri, ia ditemani oleh penduduk setempat yang dengan senang hati mau menghantarkan Nord ke seberang dengan perahunya.

Disela-sela perjalanan mereka melewati perahu itu, bapak itu berkata, "Mas, ini sudah hampir malam, mending Mas-nya bikin tenda aja dulu di pinggir sungai nanti," sarannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disela-sela perjalanan mereka melewati perahu itu, bapak itu berkata, "Mas, ini sudah hampir malam, mending Mas-nya bikin tenda aja dulu di pinggir sungai nanti," sarannya.

"Iya Pak, saya mungkin akan melanjutkan ke hutannya besok,"

"Hati-hati ya Mas, hutan itu berpenghuni," tambah bapak itu membuat sedikit bulu kuduk Nord berdiri.

Nord tertawa kecil, guna menghiraukan rasa takutnya.

"Memangnya ada apa, Pak?" tanya Nord lagi.

"Disana katanya ada Peri, banyak!"

"Peri?" susul Nord.

"Iya, mereka cantik, cuma ya itu, jelmaan,"

"Bapak bisa aja, namanya juga di hutan Pak, memang daerah mereka, saya ke sana cuma niatan kerja bukan mengganggu," Nord tertawa kecil lagi, sambil sesekali mengusap pundaknya yang tiba-tiba terasa dingin.

"Iya Mas, hati-hati saja, " balas sang bapak tersenyum.

Nord mengangguk, dan mengucapkan banyak terima kasih saat ia sudah sampai di seberang.

"Terima kasih banyak, Pak, sudah mengantarkan saya," ujar Nord santun.

"Sama-sama, Mas, hati-hati ya,"

Bapak itu tersenyum, kemudian mendayung perahunya yang perlahan menghilang meninggalkan Nord.

Seperti perkataannya tadi, Nord memang tidak langsung menuju hutan, ia menurunkan ranselnya yang besar, lalu mendirikan tenda dan api unggun kecil sebagai temannya.

Ia menikmati angin malam yang terlihat begitu bersahabat dengannya malam ini, apalagi, langit seolah menyambut dengan kilauan bintang-bintangnya.

Ia menikmati angin malam yang terlihat begitu bersahabat dengannya malam ini, apalagi, langit seolah menyambut dengan kilauan bintang-bintangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




***

Keesekoan harinya, Nord melanjutkan perjalanan ke dalam hutan, ia terus berjalan tanpa berhenti, sesekali ia menghela napas dan meneguk air minumnya, leleh. Itulah yang ia rasakan saat ini.

Nord menoleh ke arlojinya, masih pukul sepuluh pagi, tapi hawa dan cuaca saat ini terlihat hampir mendekati malam, meski sedikit merasa gugup, namun Nord tetap melanjutkan perjalanannya.

"Demi move on," gumam Nord.

Lalu berjalan dengan semangat, semakin masuk ke dalam hutan.

Seperti tak ada kehidupan disini, bahkan suara kicauan burung pun, jarang terdengar, benar-benar menyeramkan, batin Nord

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti tak ada kehidupan disini, bahkan suara kicauan burung pun, jarang terdengar, benar-benar menyeramkan, batin Nord.

Nord terus menyusuri hutan itu hingga entah berapa kilometer yang sudah ia lewati, namun ia tak perduli kakinya terus saja semangat untuk melangkah, sampai ia menemukan Butterflies forest itu.

Selain satu juta dolar dan move on, ada rasa penasaran juga di hati Nord tentang hutan itu, kenapa ada banyak orang yang enggan untuk kesini.

Lima belas menit setelah beristirahat, Nord kembali bangkit dan melanjutkan perjalanan, cukup jauh masuk dan berjalan, akhirnya Nord melihat secercah cahaya, yang mana cahaya itu sukses menarik atensi Nord.

Lima belas menit setelah beristirahat, Nord kembali bangkit dan melanjutkan perjalanan, cukup jauh masuk dan berjalan, akhirnya Nord melihat secercah cahaya, yang mana cahaya itu sukses menarik atensi Nord

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Teduh!

Itulah kata pertama yang keluar dari mulut Nord saat ia melihat bagaimana teduhnya hutan itu saat dihiasi bunga dan diselimuti kabut tipis.

Sungguh pemandangannya yang indah, dimana Nord dengan cepat mengeluarkan kameranya lalu memotret.

Nord mengukir senyum di bibirnya, ia benar-benar tak menyangka jika hutan ini menyimpan segudang rahasia.

Nord bergegas melajukan jalannya, ia yakin jika semakin dalam ia menyusuri hutan ini, maka akan semakin besar pula kejutan yang bisa ia temui. Batin Nord.

Ternyata benar, tak butuh waktu lama bagi Nors untuk menemukan misteri baru dari hutan itu, ia benar-benar takjub dengan keindahan ciptaan Tuhan ini.

Siapa sangka, kebun bunga seluas ini bisa tumbuh begitu indah tampa gangguan sedikitpun dari tangan manusia.

Lagi dan lagi Nord memotret, ia begitu kagum dengan keindahannya, bahkan saat ini pun ia sudah melupakan rasa takutnya dengan adanya pemandangan ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lagi dan lagi Nord memotret, ia begitu kagum dengan keindahannya, bahkan saat ini pun ia sudah melupakan rasa takutnya dengan adanya pemandangan ini.

Nord, and His EdelweisWhere stories live. Discover now