Part 1

7 3 0
                                    

Assalamualaikum, hy annyeong.🥰

Selamat membaca, ya.

Tanday typo-!

Terima kasih.☺️🥰

☺️🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...


Seorang berjalan di koridor sebuah perusahaan dengan aura yang mendominasi terlihat dari tampilannya. Tatapannya yang tajam mampu membius siapa saja yang melihatnya—dia Alvian Zareka Lionera pemilik perusahaan di negara M menatap semua karyawannya dengan pandangan dingin tiada senyum yang terpancar. Beberapa petinggi perusahaan mengikutinya dari belakang dengan perasaan yang tidak menentu sepertinya sang bos besar dalam suasana hati yang buruk.

Saat Alvian melewati deretan karyawannya yang berjejer rapi menyambutnya barulah para karyawan dapat bernapas legah.

"Sepertinya bos dalam suasana hati yang tidak baik," ujar salah satu karyawan mulai bergosip.

"Ya, kamu benar. Ini pasti gara-gara sekertarisnya yang baru belum datang. Aku berharap dia tak akan dimakan hidup-hidup oleh bos," timpal karyawan yang satunya kemudian mulai melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

Sementara itu, di ruangan yang bertuliskan room presdir, Alvian tampak memasang wajah yang sangat dingin. Dia menatap satu per satu bawahannya.

"Di mana dia?" tanyanya dengan intonasi suara tidak terlalu tinggi ataupun rendah yang mampu membuat bulu kuduk mereka berdiri.

"Sepertinya masih dalam perjalanan," jawab asisten Alvian yang bernama Damar.

"Hn, kalian boleh keluar. Jika dia datang suruh dia menghadap ke ruanganku," balas Alvian setelahnya dia mulai fokus pada berkas-berkas yang ada di atas mejanya.

Semuanya mengangguk dan mulai berjalan keluar tak memperhatikan lagi kegiatan sang atasan. Mereka baru mampu bernapas legah saat benar-benar keluar dari ruangan Alvian.

Sementara itu, di bawa sinar matahari seorang gadis berparas cantik dengan kacamata bulat bertengker manis di hidung mancungnya sedang terburu-buru memasuki sebuah perusahaan. Sesampainya di dalam perusahaan dia bertanya kepada bagian resepsionis bahwa dia yang melamar menjadi sekertaris perusahaan ini. Hal ini membuat karyawan itu menatapnya iba setelahnya dia menunjukkan arah di mana dia harus pergi. Setelah berterima kasih gadis itu bergegas naik life untuk mencapai lantai dua puluh lima di mana ruangan bosnya berada.

"Huft! Bisa-bisanya aku terlambat sedang ini hari pertamaku. Mampus kamu Ze," rutuknya pada diri sendiri.

Ting!
Akhirnya dia telah sampai di lantai dua puluh lima yang membuatnya sangat gugup bagaimana tidak semua karyawan seperti menatapnya iba seakan hidupnya akan berakhir saja. Gadis cantik ini mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan ruangan presdir setelah sebelumnya dia ditunjukkan oleh asisten Alvian.

Alvian & ZevanyaWhere stories live. Discover now