" Selama Tiga tahun Ka, dan selama itu Aku akan sibuk dengan latihan baletku sehingga Aku berharap Kamu akan mendukung keinginanku yang merupakan impianku sejak kecil"

" Apakah Kamu yakin dengan keputusan yang Kamu ambil dapat membuat hubungan Kita kembali seperti dulu lagi, dan tidakkah Kamu pernah berpikir kepadaku bahwa Aku tidak mungkin menunggumu terlalu lama karena Kita tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi kedepannya tentang hubungan Kita berdua Cin?" Ucap Raka kepada Cintya

" Aku yakin dan percaya Kamu akan selalu menunggu Aku dan Aku percaya bahwa cinta Kamu kepadaku tulus dan Aku berharap kamu tulus berkorban untuk diriku Ka, hingga Aku kembali kesisimu" Ujar Cintya kepada Raka

" Jika Aku telah banyak berkorban begitu banyak akan hubungan Kita, pernahkah sekali saja Kau berkorban untuk hubungan Kita dan hatiku tidak selamanya bisa Kamu atur  karena ada kalanya Aku lelah dengan hubungan yang selama ini Kita jalani, Jadi Aku berharap engkau memikirkan kembali masalah kontrak tersebut sebelum Aku mengambil langkah yang buruk bagi hubungan Kita " jawab Raka sambil berlalu meninggalkan Cintya sendiri

Raka  segera bangkit dari tempat tidurnya dan terlebih dahulu mengambil pakaiannya dilemari dan kemudian turun untuk menanyakan kepada Tania apa yang terjadi malam tadi sekaligus berharap bahwa tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada dirinya.

Raka mencari sosok Nia setelah keluar dari kamarnya namun Ia sama sekali tidak melihat perempuan tersebut sambil melihat jam dinding di ruang TV-nya yang menunjukkan pukul 06.30 "bukankah itu masih terlalu pagi untuk mengajar sedangkan yang Aku tahu Dia akan selalu berangkat jam 06.45 karena Dia mengajar disekolah yang dekat dari lingkungan sini" tanyanya pada diri sendiri dengan suara yang pelan

***

Pagi ini Nia merasa kurang sehat pada fisiknya, tapi Dia harus bangun lebih pagi agar dapat menghindari Raka karena Dia tidak menginginkan Raka bersikap sinis kepadanya ataupun berusaha mencari kesalahan pada dirinya dan segera Ia bangun dari tempat tidurnya untuk membersihkan badannya walaupun saat ini Ia masih merasakan perih akibat perbuatan Raka tadi malam

Dengan memakai kemeja Nia mencoba menutupi lehernya serta mengancingkan kerah bajunya agar tidak terlihat bekas kissmark yang Raka berikan kepadanya tadi malam walaupun pagi ini Dia sudah mencoba menggosok secara kuat bekas tersebut tapi yang terjadi tanda tersebut malah semakin terlihat membesar dan menjadi seperti luka memar pada lehernya. Setelah Ia menatap cermin pada lehernya Nia mengambil syal dilemarinya dan memakainya dilehernya setidaknya Ia ingin berjaga dan mencoba menutupi seluruh lehernya karena kerah kemeja yang digunakkannya tidak dapat menutupi semua bekas tersebut, dan hal selanjutnya yang harus Ia lakukan adalah berangkat pagi-pagi sekali sebelum Raka terbangun dan melihat keanehan pada dirinya.

***

 Raka masih asyik menonton TV untuk menghilangkan kejenuhan dirinya, setelah sebelumnya Ia menelpon sekretarisnya bahwa dirinya tidak masuk karena Dia hanya khawatir apabila ada tamu yang mencarinya Viona dapat memberitahukan ketidakhadirannya hari ini.

Raka berulang kali melihat jam digital di atas nakas samping tempat tidurnya yang menunjukkan pukul 8 malam tapi Tania belum juga kembali bahkan Dia menghilangkan ego dan harga dirinya utuk mengirimkan pesan kepadanya  tapi tidak ada satupun pesannya yang terbalas .

Raka beranjak dari tempat tidurnya setelah mendengar suara pintu terbuka dan segera Ia keluar dari kamarnya untuk memastikan bahwa  yang baru saja masuk adalah Nia

" kamu dari mana saja, kok baru balik malam-malam?" Tanya Raka kepada Nia setelah melihat sosok Nia di hadapannya dengan kesal dan marah

" Tadi Aku setelah pulang dari mengajar Aku pergi ke suatu tempat dulu" jawab Nia dengan suara yang lemah dan sayu serta penat terpancar dari wajahnya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 23, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PERJANJIAN DUA HATIWhere stories live. Discover now