Part 5

1.3K 23 0
                                    

Aku duduk terpaku diatas sebuah batu nisan, dimana didalam tanah ini terkubur seorang wanita yang mencintaiku dan menyayangiku yang bernama Ratna Dewi yaitu Ibu kandungku, Mama adalah orang hebat yang kukenal selama hidupku begitu kuat  menghadapi cobaan hidup yang dialaminya. Penyakit Kanker yang dideritanya tidak membuat hidupnya menjadi putus asa, dan seandainya Aku tahu bahwa penyakit tersebut menghinggapi Mama semenjak Dua tahun lamanya hingga akhirnya  tidak dapat diobati lagi. Jika seandainya saat itu bantuan lebih cepat datang atau Aku tahu bahwa Mama mempunyai seorang Suami alias Ayahku yang begitu kaya Aku akan meminta bantuannya untuk menolong Mama, tapi Laki-laki yang kupanggil Ayah tidak pernah muncul didepan Kami hingga Mama meninggal dunia dan sebelum Mama meninggal Mama memberi pesan  kepadaku untuk menemui Ayah Kandungku sekaligus agar Aku dapat meneruskan sekolahku.

Nasehat  yang diberikan Mama sebagai pesan terakhir untuk mencari Ayah Kandungku di Jakarta dengan Alamat yang diberikan, sehingga membuat Aku jarang menjenguk Makam Mama, karena jarak antara Malang dan Jakarta yang jauh dan harus ditempuh dengan perjalanan darat   selama sehari semalam, Hal ini dikarenakan Transportasi darat lebih murah daripada transportasi udara yang cukup mahal  dan dan Aku tidak mempunyai uang  sebanyak itu jadi jika Aku ingin mengunjungi Makam Mama hanya mampu setahun sekali saja itupun setelah Aku harus menabung jika ingin berangkat dan tidak mungkin Aku meminta uang perjalanan ke Malang kepada Tante Laura Ataupun Papaku yang selalu menatapku sinis.

Tante Laura adalah teman Mama, Papa menikah dengan Mamaku atas persetujuan Tante Laura. Hal itu dikarenakan Tante Laura yang tidak kunjung hamil semenjak menikah dengan Papa selama 5 Tahun lamanya, sehingga Tante Laura menginginkan Mama untuk menjadi istri kedua disebabkan tante Laura tidak ingin memiliki wanita yang berada disuaminya yang tidak jelas asal usulnya. Tetapi pada saat usia kandungan mama menginjak Dua Bulan kabar lain datang bahwa Tante Laura juga mengandung anak pertamanya. Oleh karena itu perbedaan usiaku dan Kinar hanya terpaut Dua Bulan. tetapi kebencian apa yang ada dalam pikiran Tante Laura dan  rencana apa yang akhirnya dapat membuat Papaku mengusir Mama pada saat hamil muda.

cerita ini Mama ceritakan padaku seminggu sebelum dirinya meninggal, Pada saat Aku mendengarnya Aku begitu membenci Papaku, bagiku Dia adalah sosok pria yang semena-mena dan seorang Lelaki yang tidak peduli akan kondisi janin yang ada dalam perut Mamaku. Jika bukan pesan Mama untuk mencari Papa dan tinggal bersamanya mungkin Aku takkan Sudi menginjakkan kakiku di rumah yang bagiku seperti Neraka apalagi dengan  perlakuan dari Kinar dan Theo anak Tante Laura dan Papa.

" Ma, seandanyainya Mama ada disini, Aku akan lebih memilih hidup dengan Mama, walaupun hidup Kita bukan dalam kemewahan, tapi bersama Mama Aku merasakan kenyamanan dan kasih sayang yang begitu dalam. Kini Aku telah menikah Ma, tetapi pernikahan ini bukan pernikahan yang Aku impikan Ma karena Laki-laki yang saat ini menjadi suamiku bukanlah orang yang mencintaiku dengan ketulusan melainkan seorang pria yang terpaksa menikah karena perjodohan antara Papanya dan Papa, dan Pria tersebut bernama Raka atau lebih lengkapnya Raka Putra Hermawan Sucipto. 

Aku berpikir Jika setelah Aku menikah Aku Akan keluar dari rumah Papa dan Istrinya yang kusebut dengan Kandang Harimau, tapi kini Aku memasuki sebuah Rumah yang kuibaratkan sebagai kandang Macan, Tania nggak tahu sampai kapan Tania bertahan, dan Tania berharap Penderitaan Nia dapat berakhir dengan kebahagian.

Nia Harap Mama mendukung atas perjanjian Kontrak pernikahan Nia pada Suami Nia, walaupun dalam Agama hal itu seperti mempermainkan sebuah Pernikahan yang sakral, dan Nia Harap Mama mengerti akan keputusan yang Nia ambil karena Nia ingin menatap masa depan Nia tanpa Mengkhayal dan berharap suatu kebahagian dari pernikahan Nia yang tidak tampak di depan mata Nia Ma, Menunggu adalah hal yang membosankan, menunggu akan pernikahan Nia yang pada akhirnya akan mendatangkan perceraian" ucapku dengan tersedu-sedu dan air mata yang mengalir terus dari pelupuk mata" 

PERJANJIAN DUA HATIWhere stories live. Discover now