13

95 5 5
                                    

Hancurnya dunia.

⚠️ Disini kita bakal lebih fokus ke zero
Dan (name), jadi mungkin kalau
Tentang mui x reader dikit, maaf!
Jalan ceritanya emang gitu huhu
Maaf kalau ga sesuai ekspektasi! ⚠️

.........

.
(

Name) menoleh, ia kaget.

Muridnya.. trio itu.. sahabatnya..

Mati.

Tanjiro, kanao, zenitsu, nezuko, inosuke, shousuke, ryuu, kyouko, zenith, mereka.. pergi.

Beruntung sekali Sora masih hidup.

(Name) menatap sora yang gemetar, ia menangis kencang tangannya tak kuat lagi. Tak kuat. (Name) memeluk dan mengelus kepala sora, berusaha menenangkan anak itu, (name) mendekatkan sora dengan mayad kyouko

"Tenang saja. Aku akan menguburkan mereka dengan layak sora.. tenang saja."

"hiks.. kyou."
Sora mengelus pipi kyouko yang mulai mendingin, (name) yang melihat itu serasa deja vu dengan akari.

"Akari?-"

(Name) menoleh ia menatap zero, ya. Ada zero ia baru saja muncul, zero dengan cepat memasangkan sesuatu di tangan (name), ia juga menaruh sebuah segel di pipinya

"Zero?"

"Ini untuk perlindungan, percaya padaku."
(Name) mengangguk, tapi ia masih binggung, lelaki ini bisa datang dan tidak sesukanya.

(Name) terdiam, tak lama muzan menggila, semua nya mati, di depan (name), mereka semua terlempar, keadaan mereka lebih parah dari pada di manga dulu

Iguro dan mitsuri yang mulutnya koyak sampai ke telinga, muichiro dan genya yang tangan dan kakinya terbelah, gyoumei, shinobu, giyuu, dan kyoujirou di tebas di perut sanemi dan tengen yang kepala dan lehernya terpisah.

Menyedihkan. Apa apaan ini? Sangat.. sangat menyedihkan.

(Name) menangis, ya. Ia menangis dalam diam, zero menghela nafas seperti nya kesabarannya telah habis. Lelaki itu mendekat ke arah muzan, lelaki itu sudah di cabik² oleh sang muzan

Tapi apa guna? Ia tetap hidup sambil menatap muzan dengan tatapan kesalnya

"Kau.. membuat.. kak (name) menangis, dasar.. siallan.. memang seharusnya.. aku tak MEMBUATMU HIDUP!"

Zero melempar muzan dan menginjak tubuhnya, 1 pijakan kaki pada dada muzan membuat tanah gemetar. Tak lama muzan mati, tapi zero masih memukulinya.

Zero berteriak "MATI MATI MATI MATI!!" (Name) masih diam ia masih diam. Tunggu? Apa yang ia lakukan? Dia benteng pertahanan bukan? Kenapa ia seperti pengecut?

(Name) mengambil pedangnya lalu menarik zero pergi, tak lama zero menghentakkan kakinya membuat dunia kebahagian (name) hancur. Ya. Hancur.

(Name) bersama zero menyaksikan itu di neraka, mereka terdiam padahal zero sedang menahan tawanya sendiri. Seolah olah ia berkata.. "Menyedihkan sekali"

(Name) yang tak percaya masih terdiam, ia terdiam lalu tertawa sambil memengang mata kanan nya

"Aha.. ahahah.. AHAHAHAHAHA!!!!"

"Prfft~"
(Name) dan zero sama sama tertawa, (name) tak lama menangis membuat zero terdiam, kaki (name) bergetar

"Zero.. mereka mati?.. mereka?"

"Ya. Mereka mati.."

"Mereka..? A-Aku? Aku gagal? Lagi?"

"......"
Zero memalingkan wajahnya, (name) masih terdiam, (name) menangis sejadi jadinya.

"Aku.. gagal."

...

Wuish mengerikan :>
Ekhem

Gomen tiba tiba ilang :)

/KABOORRR

hidup kembali?!! (End)Där berättelser lever. Upptäck nu