Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Jennie yang sedikit ingin menangis akibat masa lalu nya Revan saat itu ia sedikit keliru kenapa Revan sering menyakiti diri nya apakah akibat gangguan mental nya atau sifat bapak nya itu menurun ke dirinya "tapi kenapa dia kayak gitu ya sama aku? "

Jeannie yang kebingungan pun tersadar akan panggilan dari 3 anak nya itu untuk turun ke bawah dan makan sarapan "MAHH MAKAN MAH SARAPAN NYA DAH JADII!! " teriak senja yang terdengar oleh Jeannie walaupun itu keras teriakan nya karena dari ruangan dapur lantai 1 ke lantai 2 dikamar..

"Iyaaaaa" Jeannie yang langsung memakai baju untuk pergi ke kantor.

(cover by pinterest)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(cover by pinterest)

(saat di ruang makan)

"Mah, nanti kita ber-enam mau pergi dulu agak lama mungkin pulang nya sore atau malem mah" ucap senja yang sedang membereskan piring nya "emang kalian mau kemana?? " ucap Jeannie yang bangun dari kursi menuju ke tempat cuci piring "mau jalan-jalan ama belanja" ucap velin.

"Oh yaudah yang penting harus bareng terus ya jan sampai ke pisah kalian" ucap Jeannie yang segera keluar rumah "udah ya mama berangkat" teriak Jeannie "IYAAA MAHH" ucap ke tiga anak nya itu..

Jeannie yang memasuki mobil dan ia berjalan menuju kantor, ia masih sangat penasaran akan hal mengapa Revan berbuat yang tidak baik dilakukan ke Jeannie padahal Revan sendiri.

Benci dengan bapak nya tetapi kenapa ia melakukan apa yang bapak nya lakukan tapi setidak nya anak nya tidak dicambuk juga.

"mau nanya ke siapa lagi ya, yang berhubungan dengan sifat Revan yang jahat ke aku" Jeannie yang stress akibat pertanyaan itu muncul terus menerus..

(saat dikantor)

'totktokttok' (bunyi ketokan pintu)

"Ya, silahkan masuk" ucap Jeannie yang sedang membuka dokumen yang harus dikerjakan "permisi bu ini dokumen selanjut nya tolong dikerjakan secepat mungkin karena dokumen ini sangat dibutuhkan untuk rapat sore nanti" ucap manager nya yang mengasih dokumen dan segera pergi..

Dari ruangan jeannie, Jeannie yang masih frustasi akibat pertanyaan itu ia langsung membiarkan nya dan langsung melihat-lihat terlebih dahulu..

Jeannie berhenti sejenak akibat terlalu capek dan melihat HP, dan hanya membuka pesan chat dan Twitter ia masih belum dapat info mengapa Revan begitu terhadap Jeannie.

ia ingin menanyakan nya dengan lucy tetapi lucy tidak pernah sama sekali ke rumah Revan dan jeannie, jeannie menganggap revan kena gangguan mental dan menurun nya sifat dari bapak nya..

Jeannie hanya yakin dengan itu saja tetapi ia masih bingung dengan perlakuan revan..




Tbc
sorry ch 11 nya dikit gara-gara otak sy lagi kosong banget ga ada ide jadi maaf kalau cerita nya ngawur













.









.

𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐟𝐨𝐫 𝐥𝐨𝐯𝐞 (𝐝é𝐣à 𝐯𝐮) 𝐎𝐧𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠Where stories live. Discover now