0.6 | 모든 게 여전히 그대로야 (Everything Is Still The Same)

Mulai dari awal
                                        

Setelah suara lift berdenting, pintupun terbuka. Hana langsung melangkahkan kakinya keluar dan memasuki ruangan kerjanya. Namun seseorang yang berdiri sambil berkacak pinggang didepan mejanya berhasil membuatnya melompat karena terkejut.

"K-kamchagiii!!! Oh, J-ju? Hehe, aku bisa jelaskan tentang-" ucapan Hana terhenti ketika Juri mengangkat sebelah telapak tangannya tepat didepan wajah Hana.

"Aku tidak mau mendengar alasanmu. Lebih baik kau segera menyelesaikan tugasmu sebelum Presdir Hong datang!"

"Dia belum datang?"

"Dia sudah berada diruangan-nya, namun ada rapat mendadak dan akan mengawasimu setelah rapat selesai."

Hana mengangguk dan langsung melompat duduk dikursinya. Setumpuk berkas ia tarik untuk ia kerjakan. Hana tampak terburu-buru namun setiap pekerjaannya tepat sasaran. Juri yang memperhatikan menggelengkan kepalanya.

"Ya, Jangan sampai ada yang salah ataupun tertinggal." Hana mengangguk, walau mata dan gerakannya tetap fokus pada pekerjaannya.

"Aku tidak tau apa yang kau pikirkan kemarin. Setelah sampai dirumah, pihak kedai menghubungiku. Kau meninggalkan gelangmu diatas meja."

"Mwo? Jinjja? Aigoo, aku benar-benar kacau. Aah gelang kesayanganku... Kuharap tidak hilang ataupun rusak! Juri-yaa eottokke??" Hana hampir menangis. Sungguh ia benar-benar lupa dengan gelangnya karena situasi kacau yang ia alami kemarin, bahkan saat ini.

"Sudahlah, mereka bilang akan menyimpannya sampai kau datang. Gelangmu sudah aman. Kau yang tidak aman. Lebih baik selesaikan itu cepat dan pergilah."

"Oke, oke!"

Setelah melewati kewajibannya, Hana akhirnya merasa puas. Ia meregangkan kedua tangannya setelah seharian duduk didepan komputer. Ia lihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul 7 malam.

Hana menoleh melihat selembar kertas pemberian Juri yang diletakkan disamping meja kerjanya saat ia tengah sibuk berkutik didepan komputer siang tadi. Hana segera meraih dan membacanya.

Hati-hati digigit ular. Kau bekerja terlalu fokus. istirahatlah dan pergi segera ke kedai kopi itu. Jangan marah padaku jika ternyata gelangmu sudah dijadikan hadiah gratis pengunjung karena kau terlambat mengambilnya. Aku pulang yaa! Ibuku memaksa agar aku ikut makan malam bersama. Huh! Menyebalkan!

Selamat malam, Lavènchia. Kabari aku jika kau sudah kembali.

Juri,
Sahabatmu paling cantik sedunia.

"Ya, sesungguhnya aku sangat muak padamu. Dasar." Hana segera meraih tas-nya untuk segera pergi menjemput harta paling berharganya.

Sesampainya disana, Hana langsung memasuki kedai paling menarik perhatian itu. Ia memilih duduk dekat jendela untuk menikmati pemandangan sungai Han di malam hari yang terlihat jelas dari tempat duduknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Belamour; euphoria | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang