0.6 | 모든 게 여전히 그대로야 (Everything Is Still The Same)

7 1 0
                                        


Hana berusaha mengangkat tubuhnya dari atas tempat tidur. Jika boleh memilih ia pasti akan tetap membaringkan tubuhnya dan menghabiskan waktu didalam rumah saja tanpa harus berangkat bekerja.

Sejak kemarin, setelah keluar dari kedai kopi itu, Hana memutuskan untuk pulang kerumah setelah mengantar Juri kekantor. Ia benar-benar tak berniat melanjutkan pekerjaannya setelah mendapatkan mood yang begitu buruk kemarin. Kini, tak mungkin bagi Hana untuk mengikuti kemalasannya saja mengingat kerjaannya yang pasti sudah menumpuk sejak kemarin ia tinggal.

Hana meraih ponselnya yang terletak diatas nakas. 32 panggilan tak terjawab dan 17 pesan masuk dari Juri, 5 panggilan tak terjawab dari atasannya, 7 panggilan tak terjawab dari Seonho dan 2 panggilan tak terjawab dari ahjumma dirumah.

Hana memijat pelipisnya dan menekan sebuah kontak yang paling sedikit menghubunginya. Ahjumma.

"Halo, ahjumma?"

"Nona? Apa kabar? Ahjumma sangat khawatir dengan keadaan Nona. Nona baik-baik saja kan?"

"Aku baik, Ahjumma."

"Ah, syukurlah. Apakah Nona menerima panggilan dari Nyonya kemarin? Kemarin Nyonya memikirkan Nona dan menangis sepanjang malam. Beliau bilang, Beliau sangat merindukan Nona."

"Oh, begitu ya? Ahjumma tidak berbohong kan? Apakah ini juga perintah dari ibu untuk menghubungiku?"

"Tidak, Nona. Ahjumma menghubungi Nona atas keinginan ahjumma sendiri. Ahjumma hanya kasihan dengan Nyonya. Nyonya ingin Nona pulang."

"Tapi sayangnya aku masih sangat sibuk, ahjumma."

"Ah, begitu ya? Baiklah jika memang seperti itu. Selesaikanlah tugas Nona dahulu dan segeralah kembali kerumah. Ahjumma juga sangat merindukan, Nona. Jaga dirimu dengan baik ya dan datanglah dengan selamat!"

"Baik. Terima kasih, ahjumma."

Tutt....

"Merindukanku dan menangis sepanjang malam? Hh, skenario apa lagi yang sedang ibu susun?"

Hana melemparkan ponselnya keatas tempat tidur lalu segera menuju kekamar mandi untuk bersiap pergi kekantor.

Sepanjang perjalanan Hana hanya bisa pasrah dengan keadaannya yang sesaat lagi akan ia hadapi. Dengan ocehan atasannya dan tumpukan berkas yang akan semakin menjulang tinggi. Jangan lupakan Hana juga akan menerima ocehan dari sahabatnya yang cerewet itu. Juri.

Setelah memarkirkan mobilnya mantap diparkiran bawah tanah gedung tempatnya bekerja, Hana dengan sigap melangkah lebar memasuki pintu lift untuk bisa segera sampai kelantai 6 kantornya.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jan 02, 2024 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Belamour; euphoria | JJKOnde histórias criam vida. Descubra agora