CHAP 3 : BAGIAN YANG HILANG

76 6 0
                                    

Perlahan Reiga mengerjapkan kedua matanya ketika cahaya plasma memasuki jendela kamarnya yang tertutupi gorden.perlahan Reiga bangkit dari tidurnya dan duduk di pinggiran tempat tidurnya,
mengumpulkan nyawanya yang masih melayang entah kemana.

"eh? Kamar baru yah? Hmm setidaknya aku tidak berbagi kamar dengan bocah manja itu"

Reiga bangkit dari duduknya dan meraih handuknya,mandi dan segera ke lantai bawah menemui orang tua dan kakek neneknya.

.
.

"Pagi Ayah...Ibu...Kakek dan nenek sudah berangkat kerja?"tanya Reiga ketika tak melihat kakek dan neneknya,Kalau kakaknya mungkin belum pulang.paling pulangnya dua hari lagi.Taiga? Reiga tak peduli,mungkin masih tidur.

"pagi Reiga...kakek dan nenek mu sudah pergi dari tadi,kau sendiri kenapa telat bangun"jawab Ayah nya yang terkekeh pelan sembari menikmati secangkir kopi buatan Kaguya.

"Hehehe aku sangat mengantuk,Ayah? Kenapa belum berangkat?"
Reiga mencomot satu Roti yang sudah diberi selai cokelat oleh Ibunya.

"Ayah mu kan libur hari ini,kau lupa yah?"Kaguya terkekeh pelan membuat Reiga menggaruk kepalanya kikuk.

"oh ya..mana Taiga? Belum bangun?"

"Taiga? Siapa Taiga?"

"Ayah jangan bercanda,Taiga kan adik kembarku-

"hahahaha kau ini yang kenapa Reiga? Kau memiliki kembar? Jangan bercanda,kau hanya memiliki seorang kakak dan itu Scarlett"

"eh?"

Reiga berusaha mengerti situasi yang terjadi sekarang,apa yang terjadi pada Ayah dan Ibunya? Kenapa tak mengingat dengan adik kembarnya.

Reiga bangkit dan berlari ke ruang keluarga,melihat foto keluarga mereka dan benar saja...hanya ada kakek,nenek,Ayah,Ibu,kakak dan dirinya.Taiga tak ada di Foto itu.

"apa perkataan ku menjadi kenyataan?"pikir Reiga.

Sedetiknya Reiga bersorak ria dan membuat Ayah serta Ibunya menatapnya aneh.

.
.
.
.

Reiga terkejut ketika Ultra yang berhubungan dengan Taiga ikut menghilang atau tak dikenali sama sekali,seperti Mebius,Titas dan Fuma.ketiganya sama seperti kasus Taiga yang tak dianggap pernah ada,
Reiga sih masa bodo dengan hal itu..menurutnya justru bagus jika mereka tak ada...

Namun sesuatu mulai mengganjal hati dan pikirannya.alat perubah miliknya juga ikut hilang,yah namanya juga Taiga spark.

"ini hanya bercanda kan? Tidak mungkin Taiga dan yang lain beneran hilang"
Reiga mulai berbicara sendiri dengan memegangi kepalanya.
Ada yang tak beres,ada sesuatu yang hilang dari dirinya,namun Reiga tak paham apa yang terjadi.

Kemana Taiga? Kemana Mebius? Fuma dan Titas? Kemana mereka semua? Bahkan Ilmuan bernama Filis juga ikut tiada...Zero yang di kenalnya juga berbeda dari Zero yang biasanya.Zero yang ini sangat dingin dan tak pernah berbuat onar,Zeera bahkan tak mau mengajaknya bicara...seseorang tolong beritau Reiga apa yang sedang terjadi sekarang ini!

.
.
.

"Reiga"

"Reiga"

"REIGA!"

Reiga terbangun dengan nafas yang memburu,keringat membasahi wajahnya.Reiga terkejut ketika Ibu nya memeluk dirinya sambil menangis,tunggu! Ibunya menangis? Ada apa?

"Ibu? Kenapa ibu menangis?"tanya Reiga setelah pelukan Ibunya terlepas.

"kau ini yang kenapa?! Kau tidur atau mati sih? Sudah dua hari kau tidur dan tak kunjung bangun! Sebenarnya ada apa?"
Kaguya menatap emosi Reiga namun bukannya marah,dirinya malah khawatir pada Reiga.

"M-maafkan aku Ibu"

"sudahlah...yang penting kau baik baik saja"

Reiga tersenyum ketika Ayahnya mengusap kepalanya pelan,namun ekspresi Ayahnya tak secerah biasanya.seakan ada yang kurang,Ayahnya keluar dari kamarnya entah kemana mungkin ke Space Garrison.

"Ibu...neechan sudah pulang?"

"Kakak mu sedang mencari Taiga,sebaiknya kau mandi segera makan...Ibu takut kau jadi sakit"

"Apa Taiga belum pulang?"

Kaguya diam,bahkan tidak menatap Reiga.Kaguya keluar dan membuat Reiga mengalihkan pandangannya ke arah lain,Reiga memegangi kepalanya yang kembali pusing.

Tbc....

Maaf kalau makin gaje,saya gak bakat buat ginin...cuma iseng aja...makasih yang sudah baca dan Vote!!

THE LOST TWIN'SWhere stories live. Discover now