CHAP 2 : RUMIT

66 8 0
                                    

Sosok Ultra bertanduk dengan warna perak bergaris merah pada tubuhnya terbang melintasi ruang waktu yang dibengkokkan menuju reruntuhan kosmik borges.entah kenapa dirinya malah kesini,Taiga pun tak tau apa yang menuntunnya ke tempat terlarang ini.

"AAAAAAAARGH!"

Taiga berteriak melimpahkan seluruh emosinya,berharap dirinya lebih baik setelah berteriak.

Dadanya sesak,perkataan Reiga terus terngiang di kepalanya.apakah dirinya memang lemah? Apakah dirinya memang tak pantas disebut sebagai pejuang Ultra? ingin rasanya Taiga menghancurkan Reiga...namun Taiga sadar,perbandingan kekuatannya dengan Reiga begitu jauh berbeda.

.
.

Taro mengusap wajah nya kasar,Ken serta Marie tak tau harus mengatakan apa.Kaguya? Dirinya diam sejak tadi.Taiga pergi entah kemana,Reiga belum pulang hingga saat ini...malam semakin larut,semuanya khawatir pada kedua anak kembar yang memiliki kesalahpahaman itu.

"apa kita harus memberi tau Syra?"
Ken menatap Taro yang tampak berfikir.

"tunggu dulu Ayah,Syra baru saja pergi tadi pagi...tak mungkin kita tiba tiba menyuruhnya kembali begitu saja kan?"

"yang di katakan Taro ada benarnya Ken,justru kita hanya akan membuat Syra terkejut"
Marie menepuk pelan bahu suaminya.

"aku sudah menyuruh Mebius bersama Titas,Fuma,Ginga dan Victory mencari Reiga serta Taiga...
Reiga...anak itu benar benar keterlaluan,seharusnya dia tak kembali ke sini"ucap Kaguya yang membuat Taro menatapnya.

"jangan seperti itu,Reiga hanya emosi...mereka berdua hanya tidak saling mengerti dengan penderitan yang mereka alami"
Taro berusaha menenangkan istri nya itu.

"aku paham Taro"

.
.
.
.

Reiga membiarkan angin malam menerpa wajahnya,saat ini dirinya berada di sebuah planet antah berantah yang Reiga tak ketahui apa namanya.planet yang memiliki gunung dan padang rumput,hampir sama dengan Planet yang pernah Taiga tempati dulu

"apa aku keterlaluan? Tidak tidak...aku tidak salah,biarkan saja..toh dia akan pulang dan meminta maaf padaku"gumam Reiga yang membayangkan ketika dirinya dan Taiga bertengkar.

Taro,Ayah nya pasti membela dirinya dan berakhir Taiga yang dinasehati oleh Kakak mereka Syra serta kakek dan neneknya.Taiga akan meminta maaf padanya,mengingat hal itu membuat Reiga tertawa karena menyukai jika dirinya menjadi kakak dari bocah seperti Taiga.

Reiga tak ingat jika dirinya juga seusia dengan Taiga.

Taiga tertidur bersandar pada pilar di reruntuhan kosmik borgas dan tak ingat jika dirinya sudah berada disana selama berjam jam,pikirannya terlalu kacau walau hanya untuk sekedar mengirimkan kabar.lagipula kehidupan yang berada di dalam reruntuhan kosmik borgas tak bisa dideteksi oleh siapapun dari luar.

.
.
.

"Maaf...kami tidak menemukan Taiga dimanapun,bahkan energi Taiga sparknya pun tidak bisa kami deteksi"Titas menunduk ketika menyampaikan pesan pada Kaguya,selaku Ibu dari sahabat sekaligus pemimpin tim nya itu.

"tidak apa apa Titas,aku yakin Taiga akan segera pulang"
Kaguya hanya bisa tersenyum dan menepuk lengan Titas pelan.

Ginga serta Victory kembali dengan Reiga yang tertidur dan digendong oleh Ginga di punggungnya.

"terima kasih Ginga,aku sudah merepotkan mu..kau bisa membawa Reiga ke kamarnya...maksudku Kamar yang berada di pojok ruangan,disana ada nama Reiga"ucap Taro yang membuat Ginga mengangguk dan masuk kedalam Rumah Gurunya itu.

"jadi...niisan memisahkan kamar mereka?"tanya Mebius yang menatap Taro.

"benar...Kamar Taiga ada di lantai tiga"

Mebius hanya mengangguk,Titas merangkul Fuma yang tampaknya kesal dengan Reiga.bisa bisa nya Reiga yang notabenenya kakak kembar Taiga mengatakan Hal menyakitkan bagi Taiga,Fuma tau jika Taiga itu sangat rapuh walau covernya terlihat sangat ceroboh,sombong,pamer dan kekanak-kanakan.

Tbc.....

Pendek? Iya pendek
Gaje? Banget malahanT_T

THE LOST TWIN'SWhere stories live. Discover now