My Beautiful Adopted Sister (4)

Start from the beginning
                                    


"H-h-hentikan K-kakak,Salad malu"cicitnya dengan wajah memerah pekat.


Boruto dalam diam tersenyum menatap gadis itu.


Dia bangkit dari tempat tidur dan disusuli Sarada.

Dia menatap Sarada dan menanyakan kondisi gadis itu semalam.


"Gimana?Udah nggak sakit perut lagi?"tanyanya.


Terbesit kekhawatiran disana,tak dipungkiri Boruto itu sebenarnya khawatir jika Sarada sakit seperti semalam.Namun dirinya tipe laki-laki sok jual mahal mana mungkin dia mengakuinya yang dirinya khawatir.

Sarada menggeleng,"Udah nggak sakit lagi"jawabnya.


Boruto pun bangun ingin bergerak pergi.

Namun tiba-tiba Sarada menahan tangannya.


Boruto pun menoleh padanya,
Sedangkan Sarada masih duduk diatas kasur.

"Kakak,Terima kasih buat semalam"ucapnya malu-malu.


Boruto merasakan detak jantungnya yang tiba-tiba berdetak tak karuan,sial!Dia tak suka hal ini.


Dia berdehem untuk menghilangkan perasaan canggungnya ini,


"Hn,lain kali jangan menyusahkan ku lagi,kau itu payah!"ucapnya kesal.


Duh Boruto,kau terlalu Tsundere sekali!


Sarada sama sekali tak termakan hati dengan ucapan kesal Boruto,dia menatap Boruto dengan polos lalu mengangguk.


"Salad janji nggak bakalan nyusahin Kakak lagi"lirihnya dan tersenyum memandang Boruto.

"Baguslah,ingat,,diriku ini bukannya babu untuk menjaga mu seharian,,ingat itu!"tekannya.

Sarada pun menunduk lalu mengangguk pelan.

"H-ha'i"ucapnya pelan.



Boruto pun pergi ke kamar mandi,



Gadis itu menunduk sedih kerana Boruto masih berkata dengan nada kasar padanya.


Namun tanpa gadis itu sadari,Boruto tersenyum kecil meliriknya dan masuk ke kamar mandi.









**


Sarada menulis didalam buku diarynya.

[SHORT-STORY]:B O R U T O X S A R A D AWhere stories live. Discover now