chapter 08 𝐁𝐞𝐫𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡

Start from the beginning
                                    

"huh?? Revan? kayak kenal, ouh bagus juga nih misi saya suka yang kayak gini"

kalau orang yang kayak gitu memang secepat nya dibunuh" ucap Jeannie yang senyum-senyum sendiri dan tertawa.. "HAHAHAHAHA" saat dia tertawa dia merasa ada yang memerhatikan dia dari belakang Jeannie langsung lari dan mengumpat saat itu dia langsung memerhatikan yang lewat..

Jeannie tampak kenal dengan sosok itu dan ia menjawab isi pikiran siapa cowok itu??

ya dia menjawab Revan dan dia berpikir mungkin dia juga ingin membunuh Jeannie juga, saat sosok itu sudah lewat ia langsung menghela nafas karena ia sudah berpikir ke mana-mana dia menganggap Revan juga ingin membunuh Jeannie

saat Jeannie sudah menunggu 5 jam agar area sekitar rumah Revan sepi, Jeannie sengaja menunggu tetap di situ karena ia tidak sabar melihat Revan yang tertusuk pisau dan penuh darah yang mengalir..

saat sudah sepi ia langsung mencari rumah Revan dan segera membunuh nya dengan pisau tajam yang ia bawa langsung, saat dia berkeliling ia menemukan seorang pria berbaju hitam dan dia mikir itu adalah Revan dan ia langsung menyapa nya, "Hi? " ucap Jeannie yang sambil mendekat..

saat sudah berjarak 1m antara Jeannie dan cowo itu, "yo sudah lama kita tidak bertemu setelah bertahun-tahun" ucap lelaki yang suaranya persis seperti Revan "ouh lu Revan ya? gimana kabar nya? " ucap Jeannie sambil melihat ke-adaan sekitar.

"baik-baik aja gimana anak-anak brengsek yang lu urus? " ucap Revan dengan nada yang ingin menantang Jeannie, Jeannie yang langsung kesal karena ucap Revan yang tiba-tiba menanyakan anak nya dan meng-hina anak nya itu, karena reflek nya Jeannie itu ia langsung mengeluarkan pisau dan segera menusuk lelaki BRENGSEK itu.

tetapi sayang nya laki-laki itu segera lari dan menghilang dari pandangan Jeannie, Jeannie yang langsung mengejar lelaki itu dengan cepat dan tiba-tiba ia tidak sengaja masuk ke dalam perangkap Revan dan ia disegap oleh bodyguard nya Revan, Jeannie yang ditutup mulut nya dan tidak bisa berkata-kata lagi ia pun langsung menendang bodyguard Revan dengan menendang anu nya

bodyguard Revan yang langsung menjerit kesakitan, dan Revan pun lari dengan sekencang-kencang nya. Tapi sayangnya Revan kurang beruntung dalam hal pelarian karena apa?? dia suka sekali tidak sengaja terjatuh atau pun langsung tertangkap..

Jeannie yang langsung mengejar Revan dengan secepat mungkin dan menarik kerah baju Revan dengan kencang, Revan itu pun kesakitan dan dia tidak bergerak sama sekali karena leher ia didekatkan dengan pisau tajam dan sudah mengenai leher nya dikit dan keluar darah..

"jadi gimana?? mau sampai kapan pun kamu ingin melebihi bakat ku, aku juga akan terus berusaha dan akhirnya aku bisa lebih dari kamu, i'm better than you, so you will never be able to beat me" ucap Jeannie dengan nada sombong

"i know I'm not better than you but aku akan berusaha sebisa aku untuk bisa jadi lebih baik dalam hal apapun dari kamu" ucap Revan yang kini meng lihat ke arah sekitar dan ia pasrah dan siap dibunuh oleh Jeannie

"tapi, mungkin iya perkataan mu itu benar tapi mau sebanyak apapun yang melebihi dari aku, aku juga akan berusaha lebih dari orang itu so I will try again mengulang terus menerus sampai aku mendapatkan hasil yang lebih baik dari semua orang, tapi kenyataan nya tidak semua orang yang memang bakat dari lahir hanya melalaikan nya dan tidak meneruskan bakat yang ia ada, sedangkan aku yang berusaha mati-matian demi menjadi orang lain tetap kalah dengan orang yang berbakat tetapi malah mensia-siakan nya" ucap Revan yang hampir menangis..

"maaf Revan aku mau tidak mau aku harus menjalankan misi ini agar misi ini selesai dan kita sudah berpisah seperti beda alam ataupun beda perasaan" ucap Jeannie yang sekarang ia tidak tega untuk membunuh revan "iya tidak apa kok memang sudah sewajar nya untuk melakukan misi ini dengan cepat dan aku akan pergi ke alam lain dan menebus dosa-dosa yang telah ku perbuat selama hidup aku baik aku melakukan kekerasan terhadap kamu, berselingkuh berkali kali dan lain-lain nya" ucap Revan yang menghela nafas. .

"a-aku juga minta maaf rev atas perlakuan ku yang berlebihan karena emosi, maaf sekali lagi" ucap Jeannie yang merasa bersalah "bukan kamu yang salah tapi aku, beacous aku udah berbuat sangat jahat sama kamu, jadi kamu langsung bunuh aku" ucap Revan yang sudah ikhlas untuk dibunuh dan menebus kesalahan Revan terhadap Jeannie . .

sebelum itu Revan mengeluarkan duit segepok untuk Jeannie "ini bayaran saat waktu kamu membiayai aku, saat itu aku hanya bermalas-malasan jadi ini bayaran nya. Maaf kalau tidak seberapa dibanding kamu yang sudah mengeluarkan banyak biaya" ucap Revan dan mengasih duit nya ke Jeannie "makasih ya rev, dan apa lagi perkataan yang ingin kamu sampaikan? " ucap Jeannie "aku berharap kita bisa bertemu lain waktu, dan dimana kamu masih mencintai ku.
Walaupun kita sudah berbeda alam tapi aku akan selalu berada disisi mu untuk menjaga mu, saat dimana kau rindu aku. Lihat lah bulan ini dan kamu akan teringat oleh ku. Itu juga kalau kau ingat dengan ku hahahaha, dan bila kau menemukan pengganti ku sebagai suami aku harap dia lebih baik dan lebih sabar dari pada aku yang emosian dan tidak pernah melakukan hal baik, aku harap kau bahagia terus menerus sampai ajal pun tiba" Revan yang mengatakan kalimat terakhir itu ia pun tetap di bunuh oleh jeannie.

*kreck* (bunyi menusuk)

Jeannie yang melihat Revan yang sudah terdampar di tanah dan ia menangis tanpa henti. akibat apa yang dia lakukan terhadap Revan..

/skip

(saat di rumah)

"mah kok, mamah pulang telat?? " ucap senja yang keluar dari kamar nya. "oh ada meeting dulu dikantor maaf ya gabisa masak buat kalian " ucap Jeannie yang mengelap air mata nya. "Mama kenapa nangis?? " ucap velin yang menghampiri Jeannie "ga kok bukan apa-apa udah yuk kalian tidur besok kan kalian pengen pergi" ucap Jeannie. dan 2 anak perempuan nya memeluk nya..




Tbc
HAII MAAF YA KALAU B INGGRIS NYA AGAK GIMANA SY JUGA BIAR SEKALIAN BELAJAR E H E

𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐟𝐨𝐫 𝐥𝐨𝐯𝐞 (𝐝é𝐣à 𝐯𝐮) 𝐎𝐧𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠Where stories live. Discover now