CHAP 1 : RETAK

153 11 0
                                    

"Reiga"

"Taiga"

"Reiga Taiga BANGUN!"

Dua sosok Remaja Ultra bertanduk dengan tampang mengantuk tersadar dari tidur setengah mati surinya(?)ketika sosok gadis ultra berteriak dengan ganas membangunkan mereka berdua.

"mau sampai kapan kalian tidur hah?! Cepat bangun! Kakek,Nenek dan Ayah sudah berangkat lebih dahulu...aku pun akan berangkat juga"Scarlett,gadis ultra Putri Taro itu meninggalkan kamar kedua adik kembarnya dengan langkah kesal.

Taiga bangkit lebih dahulu meraih handuk untuk mandi,tak sedikitpun Ultra bertubuh perak bergaris merah itu mengucapkan sepatah katapun pada Reiga selaku kembaran nya.

"Taiga? Kau masih marah?"
Reiga menatap punggung sang adik yang tidak menjawab pertanyaan nya,hal itu membuatnya menarik nafas panjang.

.
.
.
.

"Pagi Ibu"

Sosok Wanita ultra berbalik dan tersenyum mendapati kedua Putra kembarnya berjalan menuruni tangga,namun senyumnya hilang digantikan dengan wajah tanda tanya ketika yang menyapanya hanya si sulung kembar.

"pagi ibu,aku langsung pergi...dadah"

Belum sempat bertanya ada apa,Kaguya selaku ibu dari Syra dan si kembar pun makin kebingungan dengan tingkah si bungsu yang diam.

"Reiga kau apakan lagi adik mu sampai dia diam begitu?"
Kaguya menatap si Sulung kembar yang menggaruk kepalanya kikuk.

"a..anu...Aku tak sengaja merusak kotak musik milik Taiga"jawabnya pelan membuat Kaguya melotot tidak percaya.

"Kotak musik? Maksudmu Kotak musik oranye biru bergambar api?"

Reiga mengangguk,Kaguya terduduk di kursinya yang berada di seberang meja makan.kotak musik itu hadiah dari Mebius untuk Taiga,yah hanya untuk Taiga.Reiga tidak pernah suka apalagi dekat dekat dengan Murid Ayah nya itu,Reiga lebih dekat dengan Ginga yang mana murid Ayah nya juga.Reiga hanya iri pada Mebius yang begitu kenal bahkan tau apa yang disukai dan tak disukai Taiga,seharusnya dirinyalah yang tau hal itu...bukan Ultra lain seperti Mebius.

"semoga Taiga cepat memaafkan mu,benda itu sangat Taiga sayangi"

"Reiga tau ibu"

.
.
.
.

"Yo Reiga...kenapa wajah mu cemberut?"
Ginga menatap aneh anak Gurunya itu,pasalnya Reiga itu anak yang aktif dan cerewet sama seperti adik kembarnya.dan sekarang malah diam dan cemberut? Ada yang aneh pikir Ginga.

"ku tebak kau bertengkar dengan Taiga?"ucap Victory yang membuat Ginga meliriknya meminta jawaban

"Ku lihat Taiga juga memasang wajah cemberut sepertimu"

Ginga mengangguk,masalah anak kembar memang sulit di mengerti.

"kalian Lihat neechan? Atau Zeera neechan?"Reiga tak menjawab,melainkan menanyakan Kakak dan Kakak sepupunya.

"Scarlett sih tadi pergi bersama Sirzech,ada misi...Zeera ada di Space Garrison bersama Zero"

"aku mau menemui Zeera dan Zero,bicaranya nanti saja yah Ginga"

Ginga maupun Victory hanya bisa mengangguk mengiyakan,keduanya tau jika perasaan Reiga sedang kacau saat ini.terlihat dengan jelas pada wajahnya yang kusut seperti orang tak pernah tidur.

.
.
.
.

"begitu...maaf kan saja Reiga,lagi pula dia tak sengaja"
Mebius mengusap pelan kepala anak dari gurunya yang sudah dianggap nya adik sendiri.

"T-tapi...

"tidak apa apa...lagi pula Reiga tak sengaja merusaknya,jangan marah hanya karena hal sepele begitu"
Mebius tersenyum membuat Taiga ikut tersenyum,yah...hanya Mebius,Filis,Zero,Zeera dan kakaknya Scarlett yang bisa mengerti dirinya ketika sedang sedih.orang lain mungkin bernggapan jika dirinya terlalu kekanak-kanakan,namun berbeda dari kelima orang itu.

"baiklah...aku akan meminta maaf pada Reiga,terima kasih Mebius...aku harus segera pergi"
Taiga tersenyum,ceria seperti biasa membuat Mebius mengangguk.

Setelah kepergian Taiga,Mebius kembali ke tempat pelatihan untuk mengajari Z.murid Zero yang dititipkan padanya,Zero dan Zeera selalu disibukkan dengan Misi ke Semesta lain sama seperti Scarlett dan Sirzech yang saat ini telah ke Semesta lain memenuhi tugas yang diberikan.

Sementara itu Reiga sudah berjalan kembali ke Rumahnya setelah izin pada Ayah nya dan bertemu dengan Zeera serta Zero,walau tak mendapatkan apapun selain nasehat yang menyuruhnya bersabar.

"oh kau sudah pulang juga? Taiga juga sudah pulang"ucap Kaguya yang membuat Reiga berlari menuju kamar mereka,berniat kembali meminta maaf pada Taiga.

.
.

"Taiga aku-

"Reiga"

Reiga terdiam ambang pintu tempatnya berdiri ketika melihat apa yang ada digenggaman Taiga.

"TAIGA APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Kaguya yang tengah bersih bersih berbalik terkejut ketika mendengar suara tinggi milik Reiga,tidak biasanya Reiga berteriak dengan suara tinggi penuh emosi.

"aku tak tau,ketika aku pulang aku sudah-

"jangan bohong! Kau merusaknya karena aku merusak kotak musik mu kan?! Aku sudah minta maaf tapi kenapa kau malah merusak Figur pemberian Ginga?!"

"Hah?! Hei yang benar saja! Aku pulang ingin meminta maaf padamu! Aku tidak bohong! Buat apa juga aku merusak Figur mu itu?!"

"sudah jelas karna kau marah padaku!"

"aku tak tau! Sudah ku katakan berapa kali?! Atau kau memang tak punya telinga?!"

"jika tau begini aku tak ingin memiliki saudara kembar sepertimu!"

"aku pun tak ingin memiliki kembaran sepertimu! Kau selalu berlagak lebih tau dari ku hanya karena kau 'kakak' ku! Aku muak dengan mu!"

"itu perkataan yang anak manja katakan! Kau tak berhak mengatakan hal itu pada ku!"

"Aku memang manja! Kau puas?! Jangan anggap aku adik mu atau saudaramu lagi!"

"Begitu pun sebaliknya! Aku tak ingin memiliki adik lemah dan manja sepertimu!"

PRANK!

Kaguya berlari menaiki tangga menuju kamar kedua Putra nya,betapa terkejutnya dia ketika melihat jendela kamar pecah dengan kaca berserakan dimana mana.

"Apa yang kalian berdua lakukan?"
Kaguya bertanya namun tak satupun dari Putra nya menjawab.

Taiga menatap Reiga penuh emosi begitupun sebaliknya,Taiga berlari keluar dari kamarnya melewati Ibunya tanpa berkata apapun.

"Reiga apa yang kau katakan pada Adikmu?"

"dia bukan adik ku! Aku tak punya adik manja sepertinya! Sudah lemah,mengalahkan Grimdo saja tak mampu...bahkan sudah di bantu semua senpai"

"jadi kau bangga telah mengalahkan Grimdo? Kau bangga karena Kau salah satu dari Lima Dewa Ultra begitu?"

"kenapa Ibu membela Taiga?! Ya aku memang selalu salah di mata Ibu karena-

"cukup Reiga! Kau dan adik mu sama sama memiliki penderitaan! Tak seharusnya kau berkata seperti itu pada adik mu! Ibu tak membela siapapun diantara dirimu dan Adik mu!"

Kaguya meninggalkan Reiga yang masih diliputi oleh emosi,emosi yang meluap luap karena berfikir jika Ibunya membela Taiga.

'Pergi saja! Aku tak mau peduli! Aku akan bahagia jika kau mati Taiga!'

Reiga mengepalkan tangan kirinya membuat energi nya keluar dengan sendirinya dan membuat tembok kamarnya retak begitu saja.

TBC....

Author note :

Jadi disini Reiga sama Taiga itu saya jadiin beda,bukan satu sama bukan Fusion dri New Gen+Tri Squad...Reiga sama Taiga itu kembar...

Ohiya,ada beberapa OC saya dan OC punya teman saya juga...

THE LOST TWIN'SWhere stories live. Discover now