16. SSBI NICH

874 122 22
                                    


Taeyong menatap atap kamarnya kosong dengan posisi memeluk Dita yang tidur dengan nyaman di dada bidangnya.

Fikirannya berkelana ke masa lampau ,masa dimana yang membuat dia menjadi begitu over protektif kepada Dita.

Seminggu sudah terhitung usia pernikahan mereka ,meski pernikahan itu terjadi secara diam-diam namun keduanya bahagia atas itu ,menjalin hubungan sebagai pacar selama hampir 3 tahun lamanya lalu memantabkan diri untuk memutuskan menikah bukan lah perkara yang mudah, mereka harus lebih waspada lagi terhadap kerikil-kerikil yang akan hadir ke kehidupan mereka nantinya.

Taeyong menghirup bunga pembeliannya dalam, selama diperjalanan itu ia terus tersenyum lebar mengingat saat pulang nanti ia akan disuguhkan oleh wajah menggemaskan istrinya.

Sesampainya dimansion ia disambut oleh beberapa maid yang belum begitu banyak, lalu pendengarannya tak sengaja menangkap obrolan salah satunya.

"Memangnya nyonya kalau mau makan biasanya diantar kekamarnya ya?"

"Engga, biasanya nyonya lebih milih ke dapur sendiri, memangnya kenapa?"

"Aneh.. Terus kenapa maid tadi bilang nyonya menyuruhnya antar makanan, sudah itu lama sekali pula"

Ditengah percakapan mereka penjaga datang dari arah belakang.

"Bibi yujin? Pintu halaman belakang bibi yang buka?"

Bi Yujin menggeleng heran

Taeyong yang sedari tadi berhenti mendengarkan percakapan mereka menegang seketika, matanya beralih ke atas setelahnya mengepalkan tangannya kuat.
Bunga tadi ia lempar begitu saja dan berlari menuju kamarnya.

Dengan gerakan cepat ia mengambil kunci cadangannya.

Ceklekk

"ARGHH TOLONG!" Teriakan itu menjadi penyambut utama ketika pintu dibuka yang sukses membuat satu rumah terkejut.

Kamar milik Dita dan Taeyong memang kedap suara.

Wajah Tae berubah padam, tangannya mengepal kuat, dengan langkah lebar ia menghampiri pria yang kini berada diatas istrinya yang terlihat berantakan.

BUGHH

PRANGG

BUGHH

BUGHH

"Bajingannn!! Seojun Sialan!! Mati lo anjengg!!" Teriaknya menindihi seojun dengan meninjunya bringas.

Beberapa maid juga penjaga memasuki kamar mereka cepat, para penjaga mencoba menghentikan aksinya yang brutal.

Maid yang lain memeluk Dita yang syok

"Tuan sudah tuan, dia sudah tidak bergerak" Ucap penjaga mengingatkan

Taeyong menghentikan aksinya dengan nafas memburu namun tak berhenti disitu ia mengakhirinya dengan mendang wajah Seojun kesal.

Pandangannya beralih ketika mendengar  suara histeris istrinya ,dengan cepat ia menghampirinya dan memeluknya erat.

"Hikssss... T-olong" Lirihnya menyayatkan bahkan para maid ikut bersalah mendengarnya, harusnya mereka tidak ceroboh ,harusnya mereka memeriksa nyonya nya yang tidak keluar dan ada banyak kata harusnya dibenak mereka.

Taeyong mengelus punggung istrinya lembut dengan air mata yang jatuh dengan derasnya, sungguh tidak menyangka istrinya akan mengalami hal ini.

"Syuut.. Tenang okee.. Ada aku disini! Kamu aman sekarang" Ucap Taeyong lembut

Posesif BubuWhere stories live. Discover now