KAVEENA 1

12 8 4
                                    

     Jam sudah menunjukkan pukul 07.15, kini Avee sedang duduk di kursinya sambil mendengarkan lagu favoritnya. Sedangkan Kavin, dia masih belum juga terlihat.

"Tumben banget jam segini Kavin belum dateng,"ujar Bimo, teman Kavin.

"Iya wee, biasanya dia jam setengah 7 aja udah dateng,"kata Rian.

"Apa dia nggak sekolah ya? Tapi kalo bener nggak sekolah, kenapa coba? Dari kelas 10 aja dia nggak pernah tuh yang namanya nggak masuk,"kata Bimo.

"Coba kita tanya sama tu anak baru, kan dia deketan tu rumahnya sama Kavin,"ujar Rian.

"Serius lo mau nanya sama tu es batu? Emang lo yakin bakalan di jawab?"tanya Bimo, karena dia tau sifat Avee sama persis dengan temannya yaitu sama-sama dingin.

"Yakin nggak yakin si, tapi apa salahnya nyoba,"

"Yauda deh, kita coba nanya sama tu anak baru,"

       Bimo dan Rian berjalan menghampiri tempat duduk Avee. Saat sudah berada di depan Avee, Avee hanya menatap mereka dengan raut wajah datar.

"Eh gue mau nanya,"

      Avee hanya diam dan masih menatap Bimo dan juga Rian.

"Sutt, kok dia malah natap kita gitu si?"bisik Bimo.

"Dia kan emang tatapannya kaya gitu, yauda biar gue aja yang nanya,"ujar Rian.

      Sekarang Rian yang akan mencoba bertanya pada Avee.

"Emm, kita berdua kesini mau nanya. Kira-kira boleh nggak ya?"tanya Rian pada Avee.

"Hm"

"Hm apa ya? Hm nggak? Apa hm iya?"tanya Rian bingung.

"ya,"

      Sejujurnya Bimo dan Rian merasa tidak nyaman jika mengobrol seperti ini.  Walaupun mereka sudah terbiasa mengobrol dengan Kavin  yang memiliki sifat sama persis dengan Avee. Namun jika mengobrol dengan Avee mereka merasa sangat canggung.

"Emmm gue mau nanya, lo tau nggak Kavin ada dimana? Maksud gue gini, kan rumah lo deket ni sama Kavin, terus gue denger-denger juga orang tua lo sama orang tua Kavin itu temenan, jadi...."

"Intinya?"

       Walaupun belum selesai berbicara, Rian langsung diam ketika mendengar Avee berbicara.

"Emm anuu...jadi...."jujur Rian sangat canggung sekali. Karena dia merasa, apa yang dia bicarakan selalu salah di mata Avee. Sedangkan Avee, dia hanya menatap kedua laki-laki tersebut.

"Woy, kok lo jadi canggung gini si?kenapa?"bisik Bimo.

"Lo aja deh yang nanya, bingung gue ngomongnya,"ujar Rian.

"Dih,"

"Udah buruan,"

"Kenapa harus gue sih?"tanya Bimo.

"Udah gapapa, buruan anjir,"

        Walaupun Bimo sangat malas, dengan berat hati dia harus bertanya pada Avee mengenai keberadaan Kavin.

"Jadi gini Ena, maksud Rian tu lo tau nggak Kavin sekarang ada dimana? Soalan setau kita rumah lo sama Kavin itu deketan, jadi siapa tau aja lo tau dimana Kavin sekarang,"ujar Bimo yang langsung menghela nafasnya.

"Avee,"

"Hah maksud lo?"tanya Bimo bingung.

"Avee,"

"Sutt, maksudnya apa si?gue nggak ngerti,"bisik Bimo pada Rian.

"Nggak tau gue juga,"

"Emm maksudnya apa yaa? Bisa jelasin nggak?"tanya Rian lembut.

KAVEENAWhere stories live. Discover now