Bab. 04 || Si Kembar

5.3K 1.1K 402
                                    

BARU UP NIHH MWEHEHE KEMARIN LAGI SIBUK SAMA MIYA SOALNYA 🤣🤣

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Lylia menatap jalanan yang berada didepannya dengan tatapan datar. Gadis kecil itu sudah diadopsi oleh Elang Milliano dan baru saja berpisah dengan Bunda Renna beserta anak-anak panti lainnya.

"Mereka harusnya udah ditemuin Bunda Renna kan," gumam Lylia.

Saat Lylia hendak pergi dari panti asuhan. Lylia tau bahwa Hilda dan Aila mempunyai rencana jahat padanya, karena itu Lylia mengikat mereka di pohon agar mereka tidak bisa kemana-mana sampai dirinya pergi.

Lylia mengedikkan bahunya tak peduli. Dia juga sudah berbicara dengan Alano untuk selalu waspada dan berhati-hati sampai waktunya Lylia menjemputnya.

Elang melirik Lylia yang sedari tadi hanya diam, membuat lelaki itu berdehem keras, membuyarkan lamunan Lylia.

"Ekhm... Nanti di Rumah, Lo bakal ketemu sama kakak sepupu Lo. Namanya Arsen dan Arkan," ucap Elang, membuat Lylia memalingkan wajahnya.

Arsen dan Arkan, mereka adalah kakak sepupu Lylia asli yang akan mengidap sister complex kepada Lylia saat dewasa. Namun, cara mereka mengekpresikan perasaan mereka adalah dengan menyiksa dan membuat Lylia menangis.

Itu karena Arsen dan Arkan kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil. Elang yang menjadi satu-satunya keluarga yang mereka miliki terpaksa merawat kedua anak itu. Sayangnya, Elang tidak punya waktu untuk mengajarkan tentang cinta dan kasih sayang pada mereka, membuat Arsen dan Arkan tumbuh tanpa tau bagaimana rasanya dicintai dan mencintai dengan benar.

Jika Lylia tidak merubahnya. Maka, kedua anak kembar itu akan rusak oleh obsesi gilanya sendiri. Lylia akan mengajarkan Arkan dan Arsen cara mencintai dengan sehat dan kasih sayang keluarga yang sesungguhnya.

Lylia memang tidak mempunyai pengalaman akan hal itu karena dia saja bahkan tidak pernah mendapat kasih sayang keluarga apalagi mempunyai keluarga. Tapi, tidak ada salahnya mencoba.

"Arkan dan Arsen suka apa?" Tanya Lylia. Gadis kecil itu tak ada niat menjadi bahan obsesi seseorang, dia hanya ingin menjalin hubungan keluarga normal pada umumnya. Tentu saja setelah membalaskan dendam nya.

"Cari tau sendiri," ucap Elang tak peduli, membuat Lylia lagi-lagi mendengus kesal.

Hingga beberapa saat kemudian mobil mewah itu masuk ke gerbang Mansion Milliano yang jauh dari rumah orang-orang. Bahkan Mansion megah itu tidak mempunyai tetangga sama sekali karena adanya lapangan luas disekitar Mansion yang rasanya tidak akan cukup Lylia putari dalam sehari.

Namun, entah kenapa Lylia merasa biasa saja, seolah ini bukan pertama kalinya dia melihat kemewahan seperti ini. "Oke, ini baru dimulai," gumam Lylia pada dirinya sendiri.

Gadis kecil itu meraih tangan Elang dengan paksa untuk bergandengan tangan memasuki rumah, membuat Elang tampak malas melakukannya.

Mereka berdua masuk kedalam Mansion diiringi dengan puluhan Maid yang bekerja untuk Elang beserta keluarganya.

Tatapan Lylia jatuh pada seorang Maid yang berdiri dan memandang Lylia dengan sinis. Dia pasti Amel. Seorang wanita yang ditolong oleh Elang saat dia dipaksa bekerja di rumah bordil.

"Arsen, kamu pake sempak Spongebob aku ya?!"

"Nggak kok. Orang aku pake yang Patrick."

"Sama aja. Itu punyaku, lepas!"

"Nggak! Pinjem."

"Enak aja, balikin cepet."

Lylia menghentikan langkahnya dan melihat dua anak laki-laki yang berada didepannya sembari mengernyitkan dahi.

After Becoming LyliaWhere stories live. Discover now