Bab. 03 || Keributan

4.8K 1.1K 639
                                    

⚠Jangan lupa vote dan komen⚠

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Lylia berjalan mondar-mandir dengan raut gusar. Saat ini, Bunda Renna sedang berbicara dengan Elang untuk mengurus tantang pengadopsian Lylia.

Gadis kecil itu kemudian keluar dari kamarnya, mengabaikan perintah Bunda Renna untuk tetap didalam kamar dan memilih barang apa yang ingin dia bawa dari sini.

Lylia berjalan menuju kamar tempat dimana Alano berada. Di panti asuhan ini terdapat dua kamar untuk anak-anak dan satu kamar untuk bayi/batita. Setiap kamar terdiri dari duapuluh kasur anak-anak yang ada dua tingkat. Kebetulan, Alano dan Lylia berbeda kamar.

"Kamu cari siapa?" Tanya Gita, anak yang satu kamar dengan Alano ketika melihat kedatangan Lylia tanpa permisi.

"Steffi," ucap Lylia.

Gita mengerutkan keningnya. Anak-anak di panti asuhan ini tau bahwa Lylia seringkali dibully oleh Steffi dan teman-temannya. Bahkan, tak jarang penyakit Lylia sekaligus panic attack nya kambuh karena kenakalan Steffi dan temannya.

"Jangan cari masalah, Lia. Nanti kamu dikerjain lagi sama mereka," ucap Gita yang merasa kasihan pada Lylia. Tapi sayangnya gadis kecil itu tidak bisa berbuat banyak karena dia juga takut dengan Steffi.

"Dimana Steffi?" Ucap Lylia dengan penekanan disetiap katanya.

Gita menghela napas sesaat. "Dia lagi main disungai belakang," ucap Gita memberitahu.

Lylia hendak pergi ke tempat yang Gita sebutkan sebelum gadis kecil itu kembali bersuara. "Hati-hati, aku takut mereka naruh jarum lagi dibaju kamu," ucap Gita membuat Lylia menghentikan langkanya.

Lylia berbalik, memandang Gita dengan wajah jenaka. "Jarum? Setau gue, yang tau Kejadian itu cuma gue dan Bunda Renna," ucap Lylia.

Ada satu scane dimana seluruh tubuh Lylia asli lecet dan berdarah, itu semua disebabkan karena ada seseorang yang menaruh jarum-jarum dibaju tidur dan kasurnya.

Lylia mengira bahwa Steffi lah yang sudah melakukannya. Namun, diakhir chapter, dia tau bahwa Gina adalah pelakunya.

Gina, putri kandung dari Bunda Renna yang cemburu pada Lylia karena Lylia mendapatkan banyak perhatian dari Bunda Renna.

"A-aku denger dari ibu kok," ucap Gita sedikit gugup saat Lylia menatapnya dengan tajam.

"Bunda Renna bukan orang yang ngasih tau kejadian kayak gitu ke anak kecil. Lo pikir gue gak tau kalo Lo yang naro jarum-jarum itu," ucap Lylia mendesis tajam.

Gita melotot tak terima saat Lylia memanggilnya anak kecil padahal Lylia jauh lebih kecil dari Gita.

"Apa tadi kamu bilang? Jangan sembarangan ya! Heh, sebentar lagi kamu mau diadopsi. Syukur-syukur ada yang mau adopsi kamu. Kalo bukan karna ibu aku, kamu pasti udah terlantar di jalanan!"

"Kasihan ya," gumam Lylia yang masih bisa didengar oleh Gita.

"Kasihan?"

"Bunda Renna orang yang baik. Tapi, kenapa dia bisa punya anak kayak Lo," ucap Lylia, membuat wajah Gita memerah menahan amarah.

"Dibaikin malah ngelunjak! Dasar anak penyakitan! Orang tua kamu aja gak tau dimana, siapa tau kan kamu anak haram," ucap Gita. Gadis kecil itu bergerak maju dan mendorong tubuh Lylia dengan kasar.

Lylia memejamkan matanya. Dia paling tak suka jika asal usulnya dipertanyakan karena itu akan melukai harga dirinya. Sebagai seseorang yang memiliki jiwa dewasa, Lylia tentu tak terima anak kecil menghina dirinya seperti itu.

After Becoming LyliaWhere stories live. Discover now