Arc 2-Beyond The Melody

507 55 16
                                    

Beyond The Melody

Pemuda dengan rambut putih itu membuka matanya perlahan. Menunjukkan netra ungu gelap yang penuh akan rasa kemalasan. Dia melihat sekeliling dan kemudian memutuskan untuk kembali tidur.

"Host, kau tidur lagi?" merak jantan yang dibiarkan melayang-layang di ruangan melihat host barunya tidur dengan sangat nyenyak.

"Aku tidak tidur," suara serak Izrail khas bangun tidur terdengar samar. Namun, dia tetap menutup mata dan bernafas dengan tenang. Benar-benar terlihat seperti orang yang tengah tidur nyenyak.

"Host, perlukah kuingatkan kau sedang dalam misi? Sebentar lagi kau akan bertemu dengan protagonis pria dan kau harus berusaha untuk mendapatkan hatinya."

"...."

Izrail akhirnya memilih untuk bangun meski dengan sangat terpaksa. Dia merasa dia tak cukup tidur tadi. Dan dengan malas ia mengacak-acak rambut putihnya.

Bisikan-bisikan yang memuja terdengar oleh telinga sensitif Izrail. Dia hanya mendengus singkat sebelum mulai bertelepati dengan merak sialan itu.

"Jelaskan tentang mahkluk-makhluk itu sekarang."

"Ekhem, kita akan mulai dengan identitas Anda. Anda adalah pemuda dengan nama Izrail Silhouette, putra tunggal dari keluarga kaya raya Silhouette. Meski begitu, Anda lebih suka bermain dengan anak-anak berandalan yang juga menjabat sebagai teman-teman Anda."

Merak jantan itu mengenakan jas hitam dan kaca mata menyebabkan Izrail mengernyitkan alisnya tapi tidak berkomentar. Dia hanya berdeham singkat.

"Identitas Anda sebagai pemeran pembantu membuat status Anda lebih rendah dari protagonis dan antagonis pria lainnya. Namun, Anda tetaplah seorang tuan muda kaya raya. Anda akan membuat pertemuan pertama Anda dengan protagonis pria di kelas ini. Kelas 5-2.

Sang protagonis pria adalah pianis muda dengan bakat alami yang penuh dengan keangkuhan. Pertemuan pertama Anda dengannya berakhir dengan baku hantam. Bahkan hingga membuat orang tua kalian berdua datang ke sekolah untuk pertama kalinya.

Persahabatan kalian dimulai saat Anda mendengar protagonis pria memainkan piano dengan lembut dan tanpa sadar mulai bernyanyi. Kalian berdua secara tidak langsung cocok satu sama lain. Karena protagonis pria mampu memainkan alat musik dengan sangat baik dan Anda memiliki suara yang indah.

Karena itu, Anda harus melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hatinya. Apa Anda paham?"

"Aku ingin tidur."

"...."

Merak jantan malang terdiam karena ucapan Izrail. Dia cape menjelaskan sampai mulutnya berbusa-busa tapi bukannya didengarkan dia malah dicuekin.

"Aku mendengarkan dengan baik. Tapi, cara itu terlalu membosankan."

Izrail berdiri dari bangkunya dan menggerakkan kakinya setengah hati. Ia berjalan dengan aura kemalasan yang bercampur dengan sedikit keangkuhan. Dia yang memiliki tubuh berusia sepuluh tahun memilih untuk menggunakan cara yang paling sesuai dengan gayanya. Kerja cepat.

"Selamat pagi, saya dari kelas 5-2 ingin mengatakan, ..... Master kenapa kau di sini?"

"?" merak yang bingung dengan perubahan tiba-tiba.

"??" protagonis pria yang bingung dengan kemunculan orang tak dikenal.

"???" kepala sekolah yang melihat semuanya dengan bingung.

".... Kau siapa?" orang yang dikatai Izrail berkata dengan bingung.

"Host, kau tidak berniat untuk gila mendadak, kan?"

"Aku hanya kaget karena wajah masterku makin tampan dari hari ke hari. Aku penasaran dengan absnya. Apa masih tetap kokoh seperti sebelumnya? Atau rahangnya yang enak banget diemut? Atau bahkan dadanya yang enak dijadikan tempat bersandar? Apa pinggangnya masih enak dipeluk? Aku ingin tahu apa adik kecilnya masih besar."

Merak jantan yang malang benar-benar terdiam melihat host barunya. Di mana sifat malas, angkuh dan dingin itu?! Bukannya yang ada di depannya sekarang hanya seorang bajingan mesum?

"Um, Izrail kenapa kau ada di sini? Bukankah sebentar lagi kau akan masuk kelas?"

"Aku mau mendaftarkan diri ke olimpiade musik. Kepala sekolah tidak bisa menghalangiku."

Izrail awalnya ingin langsung mengajak si protagonis pria berteman setelah mengalahkannya dalam pertandingan musik. Tapi, kemunculan masternya yang tampan mengubah semuanya. Dia hanya ingin menempel pada masternya dan merasakan hangatnya tubuhnya. (Adik-adik jangan ditiru kelakuan Izrail ya, dia emang rada-rada sinting kalau berhubungan dengan 'masternya')

"Izrail, sudah berapa kali kukatakan. Itu Olimpiade Piano dan Biola. Bukan kontes menyanyi."

"Aku tidak peduli! Pokoknya aku harus ikut!"

Alasan Izrail dan protagonis pria bertengkar adalah karena protagonis pria dengan sombongnya memamerkan undangan untuk mengikuti olimpiade yang sangat diinginkan Izrail. Tepat di depan wajahnya. Dipikir lagi itu sangat amat konyol. Terlalu konyol malah.

"Heh, cowok kampung! Olimpiade itu milikku!"

"Bajingan! Enak saja, kau pikir kau punya segalanya, hah? Ayo bertanding! Kau pikir aku akan kalah! Dan siapa yang kau panggil cowok kampung, brengsek!"

"Kapan host menjadi barbar gini?" merak malang yang dijadikan sebagai penonton aksi adu saling hujat nelangsa.

"Bukankah kalau begini aku harus menghadapi kelakuan ajaib host sampai misinya selesai?"

"Uhm, tolong tenang dulu. Saya guru baru di sini. Saya juga memiliki undangan untuk kontes menyanyi yang mungkin cocok untuk siswa berambut putih ini."

Izrail dan protagonis pria yang dia lupakan namanya berhenti adu bacot. Dan Izrail menatap masternya dengan wajah memuja. Dia akan melakukan apapun untuk membuat masternya bahagia.

"Um, Iza mau ikut."

Kepala sekolah membeku melihat tingkah Izrail yang biasanya bertingkah keras kepala menjadi imut seperti anak anjing yang manis. Tampaknya bukan hanya merak tak bernama yang akan bernasib malang. Tapi juga kepala sekolah.

TBC (to be continued)

Izrail Silhouette

Cowok mageran yang wajahnya emotionless waktu ketemu sama orang lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Cowok mageran yang wajahnya emotionless waktu ketemu sama orang lain. Nyebelin waktu sama protagonis pria. Cuek sama antagonis pria. Dan manis banget sama masternya.

Death angel yang jatuh dari surga karena darahnya yang kotor. Dan menjadi satu-satunya pengikut setia dewanya.

Menganut ajaran tidur adalah hidupku dan bermimpi bisa jadi orang malas kaya raya. Jenius tanpa berusaha.

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Sebenarnya aku pengen hiatus lebih lama. Tapi, aku mau ngasih hadiah ulang tahun sama diriku sendiri meski telat (harusnya publish semalam tapi keasyikan nyolong fanart jungdok, my new OTP).

Udah ya, mau belajar buat UH matematika dan biologi serta kuis fisika besok. Hiks, hidup anak sekolah menjelang ujian memang mengerikan.

Dengan ini, Arc 2-Beyond the Melody resmi membuka tirai! Moga kagak amburadul lagi kayak biasa.

MineWhere stories live. Discover now