10). Sisi buruk yang terungkap

Start from the beginning
                                    

"tidak nona" jawab Panglima Samuel dan mendapatkan tatapan tajam dari Rajanya

"lagian kamar itu menyeramkan, tidak ada cahaya, tidak ada warna, seperti kamar hantu, saya tidak menyukainya" ucap Putri Ershya "saya mau pergi ketaman dan beristirahat disana" lanjutnya

Pria itu menatap tajam Panglima Samuel, lalu menarik lengan Putri Ershya dan membawanya ketaman.

Putri Ershya memberontak kecil berusaha melepaskan tangannya yang di genggam dengan erat.

"apakah kau tidak bisa sedikit saja perlakukan perempuan dengan cara yang lembut!" ujar Putri Ershya yang masih ditarik pria itu

Pria itu berhenti dan menatap Putri Ershya

"kenapa?" tanyanya

"kau menarik tanganku dengan keras, tangan besarmu itu menyakiti tanganku"

Pria itu menatap lengan Putri Ershya yang ia tarik, terlihat lengan Putri Ershya memerah karena kepalan tangannya yang terlalu kuat saat menarik tangan Putri Ershya.

"maaf" ucapnya lalu membuang muka tidak ingin menatap Putri Ershya yang menatapnya penuh kesal

"tidak apa-apa" jawab Putri Ershya, "tapi lain kali kau harus memperlakukan wanita dengan lembut, tidak ada wanita yang suka dengan sipat kasar prianya"

Perkataan Putri Ershya barusan seakan menyadarkan hati pria yang sekarang berdiri mematung. Tindakannya pada Putri Ershya barusan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ratusan gadis yang sudah menjadi korbannya.

Ntah mengapa ia merasa ada perasaan salah dihatinya setelah mendengar perkataan Putri Ershya barusan.

"Raja marcques" panggil seseorang yang baru saja datang

Pria itu menoleh

"ada Apa?" tanyanya dengan tatapan tajam kearah orang yang baru saja datang memanggilnya

"kita berhasil menangkap penghianat itu, saya sudah mengurungnya di tempat biasa" ujarnya

"bagus" ucap pria itu "pergilah, akan kuurus penghianat itu"

Putri Ershya menatapnya bingung, 'penghianat?' apakah ada penghianatan di kerajaan ini.

"Raja Marcques" panggil Putri Ershya membuat Pria itu menghentikan langkahnya

Pria itu menatap Putri Ershya dengan satu alis terangkat seolah bertanya 'apa'

"tidak, aku hanya memastikan namamu saja" jawab Putri Ershya

Pria itu menatap Putri Ershya sekejap lalu kembali bergegas pergi meninggalkan taman.

Putri Ershya menatap kepergian Raja Marcques. 'Aneh benar-benar pria aneh' pikirnya. Untuk apa tadi Pria itu menariknya dengan kasar, tapi sekarang malah meninggalkannya sendirian begitu saja.

Putri Ershya yang penasaran dengan Raja itu,ia mengikutinya secara diam diam. Terdapat banyak tandatanya pada Raja itu di benak Putri Ershya. Bagaimana tidak, pria itu menemukannya di hutan dan membawanya ke istana ini tanpa memberitahu alasannya.

Brakk

Ctass ctasss

Bugh bugh

Srettttt

Kress

Kress

Bau darah tercium begitu kuat di ruangan bawah tanah.

Tanpa ampun Raja Marcques menghajar bahkan memutilasi orang yang menghianatinya. Pria yang dibekam mulutnya dan kepalanya yang tertutup kain itu kini telah tiada dengan bagian tubuh yang sudah terpisah satu sama lain. Sungguh naas nasibnya

Hal seperti ini sudah menjadi pavorite bagi Raja Marcques. Raja psikopat itu terlihat seperti monster ketika melakukan adegan yang ia sukai. Adegan dimana ia dengan bebasnya mengayunkan pedang kearah leher musuhnya, tanpa melihat siapa yang jadi korban. Ntah itu pria ataupun perempuan. Yang ada dalam pikirannya hanya menyiksa dan membunuh tahanannya.

Tanpa ia sadari ada seorang gadis yang bersembunyi memperhatikan tindakannya barusan.

Gadis itu pergi dengan rasa muak, ia tidak kuat dengan bau anyir darah yang menusuk hidungnya.

"sialan" umpat Raja Marcques sambil melempar belatinya

Ia melihat seorang gadis yang pergi tergesa-gesa

Putri Ershya kini berada dikamarnya, ia terus mengingat kejadian yang tadi ia lihat. Sedari tadi ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa pria yang membawanya kesini adalah pria yang baik, namun kejadian dibawahtanah tadi membuatnya merasa cemas. Bagaimana tidak cemas, ia melihat dengan jelas Raja Marcques Menyiksa hingga membunuh Penghianatnya itu tanpa ampun. Benar-benar seperti monster yang mengamuk.

"siapa dia sebenarnya, kenapa dia membawaku kesini? Aku tidak suka manusia seperti dia" gumamnya sambil menetralkan deru nafasnya "aku harus pergi dari sini"

Gadis itu terus saja mondar mandir merasa risau sekaligus takut. Ia yerus memikirkan cara untuk pergi dari istana ini secepatnya.

Brakk

Putri Ershya terkejut ketika pintu kamarnya dibuka secara kasar

"pergiii, menjauhlah dariku" pinta Putri Ershya lirih dengan tubuhnya yang mulai bergetar

Pria itu tidak menghiraukan ucapan Putri Ershya, ia terus berjalan mendekati Putri Ershya.

"jangan mendekat, kumohon" mohonnya dengan suara bergetar

Pria itu malah semakin mendekat, Putri Erhsya berdiri sambil menutup mulut dan hidungnya dengan kedua tangannya, pasalnya Raja Marcques datang dengan keadaan masih berlumuran darah di pakaiannya

Kini mereka berdiri saling berhadapan, Putri Ershya menunduk sambil memejamkan matanya tidak ingin melihat wajah pria dihadapannya

Raja Marcques mengangkat dagu Putri Ershya agar menghadapnya. Putri Ershya mendongak dengan mata yang masih terpejam

"buka matamu"

Putri Ershya menggeleng

"kenapa"

"aku tidak ingin melihat wajahmu yang menyeramkan" ucap Putri Ershya dengan suara tertahan karena ia masih menutup mulutnya

"kenapa kau mengintipku menghabisi orang itu"

"kenapa kau menghabisinya seperti itu?" bukannya menjawab Putri Ershya malah bertanya balik

"bukan urusanmu"

"maafkan aku, aku tidak sengaja melihatnya"lirihnya ketakutan

"kenapa kau menutup mulutmu, bicaralah dengan jelas" geramnya karena suara Putri Ershya tidak terdengar dengan jelas

"aku tidak mau mencium darah manusia yang menempel di pakaianmu"

Raja Marcques melepaskan dagu Putri Ershya, ia merasa Putri Ershya ketakutan, ia pergi meninggalkan kamar Putri Erhsya.

Putri Ershya menghembuskan nafasnya kasar. "aku mengetahui sisi burukmu dihari pertama aku mengenalmu"

"aku harus pergi dari sini!"

Perlahan sisi lain manusia akan terlihat

Aku mengetahui sisi burukmu!



___________


Hi? Gimana ceritanya menerut kalian?
Maaf ya kalau ceritanya gak jelas. Karena ini first aku bikin yang beginian. Jadi mohon dimaklum ya kalau banyak kekurangan huhu. Kalau ada yang mau ngasih saran dan kritiknya boleh dikomen ya, dengan senang hati aku akan membacanya.
Oke trimakasih sudah membaca tulisan gabut ini. See u next chap, byebye

2 SISI (On Going) Where stories live. Discover now